Wabah Corona Gerus Penjualan Pasar Properti di Jakarta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Riset Indonesia Property Watch mengungkap, dibandingkan triwulan sebelumnya, penjualan pasar perumahan primer di Jakarta mengalami penurunan cukup tinggi, baik dari sisi jumlah maupun nilai penjualannya.
Nilai penjualan rumah primer di DKI pada kuartal I-2020 tercatat sebesar Rp 83,23 miliar atau turun sebesar 33,3%. Nilai itu lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 24,3%.
Penurunan juga tergambar dari jumlah unit yang terjual. Di kuratal I tahun penurunan penjulan unit mencapai 37,9%. Secara tahunan (yoy) penurunan yang terjadi sebesar 29,4%.
Dari total penjualan yang ada, segmen harga rumah di atas Rp2 miliar mendominasi dengan porsi sebesar 75%. Sedangkan kompoisisi penjualan rumah antara Rp1-2 miliar sebesar 25%.
"Sangat disayangkan, pasar perumahan yang mulai bertumbuh di akhir tahun 2019, agaknya harus kembali terpuruk karena wabah Covid-19," kata Ali Tranghanda, CEO IPW Property Advisory Group, Senin (13/4/2020).
Menurut Ali, hampir semua pengembang tidak sempat mengantisipasinya di triwulan pertama tahun 2020. Diharapkan para pengembang dapat cepat melakukan antisipasi dari kejadian luar biasa ini. Di triwulan kedua, diperkirakan pasar akan semakin memburuk bila wabah ini berkepanjangan.
"Semua pelaku industri dari pemerintah, perbankan, dan pengembang harus dapat bekerja sama untuk meminimalkan risiko pada industri ini,” imbaunya.
Nilai penjualan rumah primer di DKI pada kuartal I-2020 tercatat sebesar Rp 83,23 miliar atau turun sebesar 33,3%. Nilai itu lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 24,3%.
Penurunan juga tergambar dari jumlah unit yang terjual. Di kuratal I tahun penurunan penjulan unit mencapai 37,9%. Secara tahunan (yoy) penurunan yang terjadi sebesar 29,4%.
Dari total penjualan yang ada, segmen harga rumah di atas Rp2 miliar mendominasi dengan porsi sebesar 75%. Sedangkan kompoisisi penjualan rumah antara Rp1-2 miliar sebesar 25%.
"Sangat disayangkan, pasar perumahan yang mulai bertumbuh di akhir tahun 2019, agaknya harus kembali terpuruk karena wabah Covid-19," kata Ali Tranghanda, CEO IPW Property Advisory Group, Senin (13/4/2020).
Menurut Ali, hampir semua pengembang tidak sempat mengantisipasinya di triwulan pertama tahun 2020. Diharapkan para pengembang dapat cepat melakukan antisipasi dari kejadian luar biasa ini. Di triwulan kedua, diperkirakan pasar akan semakin memburuk bila wabah ini berkepanjangan.
"Semua pelaku industri dari pemerintah, perbankan, dan pengembang harus dapat bekerja sama untuk meminimalkan risiko pada industri ini,” imbaunya.
(hus)