Akselerasi Pemulihan Ekonomi, Jabar Gagas Gerakan Silih Tulungan

Kamis, 17 Desember 2020 - 14:25 WIB
loading...
Akselerasi Pemulihan Ekonomi, Jabar Gagas Gerakan Silih Tulungan
Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jabar menggagas Gerakan Silih Tulungan dalam upaya mempercepat pemulihan ekonomi Jabar. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Provinsi Jawa Barat melalui Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jabar menggagas Gerakan Silih Tulungan dalam upaya mempercepat pemulihan ekonomi yang terdampak akibat pandemi COVID-19.

Ketua Divisi Komunikasi dan Gerakan Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jabar Eric Wiradipoetra mengungkapkan, pada triwulan II-2020, pertumbuhan ekonomi Jabar terkontraksi sangat dalam di angka minus 5,98 persen secara year-on-year (y-on-y).

Angin segar berembus saat memasuki triwulan III. Kegiatan ekonomi akhirnya dibuka secara perlahan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam masa adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Kebijakan tersebut membuat ekonomi Jabar triwulan III-2020 terhadap triwulan sebelumnya meningkat sebesar 3,37 persen (q-to-q).

Namun, jika ditilik dalam analisis tahunan (y-on-y), ekonomi Jabar pada triwulan III-2020 tetap mengalami kontraksi pertumbuhan yaitu minus 4,08 persen.

Menurutnya, perlambatan ekonomi Jabar pada triwulan II-2020 dan III-2020 terjadi karena kinerja ekonomi dari sisi lapangan usaha terkontraksi pada hampir seluruh sektor unggulan di Jabar.

"Konsumsi rumah tangga menurun drastis seiring dengan melemahnya daya beli masyarakat. Banyak perusahaan melakukan PHK (pemutusan hubungan kerja). Lesunya kegiatan ekonomi berdampak pada roda produksi UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah). Banyak pelaku UMKM berhenti beroperasi untuk sementara waktu. Padahal, UMKM menjadi salah satu sektor paling krusial dalam perekonomian Jabar," papar Eric, Kamis (17/12/2020).

Kondisi itulah, kata Eric, yang melatarbelakangi lahirnya Gerakan Silih Tulungan yang digagas Divisi Komunikasi dan Gerakan Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jabar.

Dia berharap, Gerakan Silih Tulungan dapat berjalan dengan komprehensif, terukur, inovatif, dan kolaboratif.

Gagasan Gerakan Silih Tulungan tersebut mengemuka dalam Forum Grup Discussion 7 Divisi Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jabar di Bandung, Rabu (16/12/2020) kemarin.

Melalui gerakan tersebut, kata Eric, perekonomian Jabar diharapkan segera kembali pulih dan normal.

"Silih tulungan adalah praktis egalitarian karena kata silih menyiratkan kesetaraan. Setiap manusia dikodratkan saling membutuhkan, menolong, dan ditolong, memberi, dan menerima pemberian. Semangat inilah yang ingin kami bentuk," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Divisi Komunikasi dan Gerakan Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jabar, Aat Soeratin mencontohkan Gerakan Silih Tulungan di tengah masyarakat.

Untuk menyelamatkan UMKM, Aat mencontohkan, masyarakat yang memiliki penghasilan dapat membeli barang ke UMKM-UMKM sekitar tempat tinggalnya. Dengan begitu, UMKM dapat kembali menghidupkan roda produksi, termasuk menghidupkan kembali para pelaku UMKM itu sendiri.

"Untuk membuat kaus. UMKM bisa mencari kain dari UMKM lain. Begitu juga saat proses penyablonan. Jika itu terjadi, bayangkan ada berapa UMKM yang kembali berproduksi karena satu kaus saja," katanya.

(Baca juga: PAD Jabar Rp12,2 Triliun Ditopang Pajak Kendaraan, BI Sebut Ada Perbaikan Ekonomi)

Contoh lainnya, dalam paya menyelamatkan sektor pariwisata, Silih Tulungan dapat menjadi basis Gerakan Silih Anjangan atau saling mengunjungi antarkabupaten/kota maupun antardaerah tujuan wisata.

"Saling mengunjungi ini cocok untuk Jabar yang memiliki beragam ekosistem. Karena berkunjung, wisatawan harus berlaku baik, misal dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Begitu juga tuan rumah, harus mencegah adanya penularan COVID-19 di tempatnya," katanya.

(Baca juga: Kecelakaan Maut Tol Cipali, Ini Identitas 4 Korban Tewas Penumpang Minibus)

Jika itu dilakukan, sektor pariwisata akan mulai bergerak. Pelaku pariwisata yang terdampak secara ekonomi dapat kembali berkegiatan. Daya beli masyarakat pun perlahan akan menguat.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1786 seconds (0.1#10.140)