Ratusan Santri dan Pengasuh Pondok Pesantren Ma'had Tahfizhul Qur'an Positif COVID-19
loading...
A
A
A
SALATIGA - Ratusan santri dan pengasuh di Pondok Pesantren Ma'had Tahfizhul Qur'an As-Surkati Kota Salatiga, terkonfirmasi positif COVID-19 . Mencegah terjadinya penularan yang lebih luas, pondok pesantren ditutup total untuk isolasi para santri dan pengasuh.
(Baca juga: Di Bawah Guyuran Hujan Ratusan Massa Kepung Mapolres Cianjur, Tuntut Pembebasan Habib Rizieq )
Pondok pesantren yang ada di Jalan Diponegoro tersebut, kini nampak sepi dari berbagai aktivitas. Dari hasil tes swab yang telah dilaksanakan, tercatat ada 188 santri dan pengasuh pondok pesantren yang positif COVID-19 .
Wali Kota Salatiga, Yuliyanto mengatakan, kasus ini berawal pada awal Desember, sejumlah santri mengeluhkan mengalami anosmia atau kehilangan indra penciuman dan perasa. "Akhirnya pihak pondok pesantren berkoordinasi dengan pihak puskesmas setempat," terangnya.
Tim Gugus Tugas COVID-19 Kota Salatiga, akhirnya turun ke pondok pesantren untuk melakukan tes swab kepada 219 santri dan pengasuhnya pada 5-7 Desember 2020. Hasilnya, 188 peserta tes swab positif COVID-19 .
Saat ini proses isolasi dilakukan secara ketat di dalam pondok pesantren. Santri dan pengasuh yang positif COVID-19 di isolasi di ruang terpisah, yang lokasinya berbeda dengan santri dan pengasuh yang tidak terpapar COVID-19 .
(Baca juga: King Kobra Sepanjang 3 Meter Gemparkan Warga Bali, Ditangkap Saat Sembunyi di Bawah Kasur )
Selain tidak membuka hubungan dengan pihak luar untuk sementara waktu, pondok pesantren juga tidak lagi mengadakan kegiatan yang menimbulkan keramaian. Meski begitu, aktivitas belajar agama tetap berjalan seperti biasa dengan mengedepankan protokol kesehatan.
(Baca juga: Di Bawah Guyuran Hujan Ratusan Massa Kepung Mapolres Cianjur, Tuntut Pembebasan Habib Rizieq )
Pondok pesantren yang ada di Jalan Diponegoro tersebut, kini nampak sepi dari berbagai aktivitas. Dari hasil tes swab yang telah dilaksanakan, tercatat ada 188 santri dan pengasuh pondok pesantren yang positif COVID-19 .
Wali Kota Salatiga, Yuliyanto mengatakan, kasus ini berawal pada awal Desember, sejumlah santri mengeluhkan mengalami anosmia atau kehilangan indra penciuman dan perasa. "Akhirnya pihak pondok pesantren berkoordinasi dengan pihak puskesmas setempat," terangnya.
Tim Gugus Tugas COVID-19 Kota Salatiga, akhirnya turun ke pondok pesantren untuk melakukan tes swab kepada 219 santri dan pengasuhnya pada 5-7 Desember 2020. Hasilnya, 188 peserta tes swab positif COVID-19 .
Saat ini proses isolasi dilakukan secara ketat di dalam pondok pesantren. Santri dan pengasuh yang positif COVID-19 di isolasi di ruang terpisah, yang lokasinya berbeda dengan santri dan pengasuh yang tidak terpapar COVID-19 .
(Baca juga: King Kobra Sepanjang 3 Meter Gemparkan Warga Bali, Ditangkap Saat Sembunyi di Bawah Kasur )
Selain tidak membuka hubungan dengan pihak luar untuk sementara waktu, pondok pesantren juga tidak lagi mengadakan kegiatan yang menimbulkan keramaian. Meski begitu, aktivitas belajar agama tetap berjalan seperti biasa dengan mengedepankan protokol kesehatan.
(eyt)