Stok Melimpah, Penyaluran Pupuk Subsidi Pusri Lampaui Permentan
loading...
A
A
A
PALEMBANG - PT Pusri Palembang anak perusahaan PT Pupuk Indonesia memastikan penyaluran pupuk bersubsidi tidak terganggu meski di tengah pandemi COVID-19.
Manager Humas Pusri, Soerjo Hartono mengatakan, sebagai perusahaan yang bergerak di industri pupuk dan petrokimia, pihaknya bertanggung jawab dalam menyalurkan pupuk serta menjaga ketahanan pangan nasional.
"Hingga Senin (11/5) kemarin, Pusri telah menyalurkan pupuk urea bersubsidi sebesar
518.647,75 ton dan pupuk NPK bersubsidi sebesar 56.655,15 ton ke seluruh wilayah tanggung jawab penyaluran PT Pusri," ujar Soerjo kepada SINDOnews, Rabu (13/05/2020).
Dengan jumlah tersebut, kata Soerjo, kinerja PT Pusri dalam menyalurkan pupuk urea bersubsidi telah melampaui ketentuan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 tahun 2020 yang mencapai 105 persen dan 104 persen dalam penyaluran NPK Subsidi.
"Untuk pupuk urea bersubsidi penyalurannya terdapat di sebagian pulau Sumatera dan Jawa, seperti Sumsel, Lampung, Bangka Belitung, Bengkulu, Jawa Tengah (kecuali Kabupaten Brebes, Tegal, Kota Tegal dan Pemalang), Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan," jelasnya.
Sementara untuk penyaluran pupuk NPK bersubsidi, kata Soerjo, meliputi Sumsel, Jambi yang meliputi Kabupaten Muaro Jambi, Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur dan Kota Jambi.
Walaupun saat ini Palembang sedang mempersiapkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun tidak mempengaruhi kinerja Pusri dalam mendistribuskan pupuk bersubsidi hingga ke tangan petani, dan memastikan stok pupuk aman.
Terkait ketersediaan stok pupuk di gudang penyimpanan, Soerjo mengatakan bahwa jumlah stok pupuk aman, sehingga petani tidak perlu khawatir kekurangan pupuk bersubsidi.
Untuk jumlah stok urea bersubsidi mencapai angka 227.776,11 ton atau 579 persen dari ketentuan pemerintah, sedangkan untuk stok pupuk NPK bersubsidi mencapai 10.849,60 ton atau 367 persen dari ketentuan.
"Jumlah stok diatas 300 persen ini menunjukkan kesiapan Pusri dalam memenuhi dan menjamin kebutuhan petani jelang musim tanam kedua yang berlangsung pada Bulan Mei hingga Juni mendatang," ungkapnya.
Dengan stok yang berlimpah ini menunjukkan Pusri siap untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Petani tidak perlu khawatir kekurangan stok pupuk dalam situasi seperti saat ini karena stok cukup hingga tiga bulan kedepan.
"Pusri sebagai perusahaan pupuk pertama di Indonesia, berkomitmen untuk terus menjaga ketersediaan pupuk diatas ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah," tandasnya.
Manager Humas Pusri, Soerjo Hartono mengatakan, sebagai perusahaan yang bergerak di industri pupuk dan petrokimia, pihaknya bertanggung jawab dalam menyalurkan pupuk serta menjaga ketahanan pangan nasional.
"Hingga Senin (11/5) kemarin, Pusri telah menyalurkan pupuk urea bersubsidi sebesar
518.647,75 ton dan pupuk NPK bersubsidi sebesar 56.655,15 ton ke seluruh wilayah tanggung jawab penyaluran PT Pusri," ujar Soerjo kepada SINDOnews, Rabu (13/05/2020).
Dengan jumlah tersebut, kata Soerjo, kinerja PT Pusri dalam menyalurkan pupuk urea bersubsidi telah melampaui ketentuan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 tahun 2020 yang mencapai 105 persen dan 104 persen dalam penyaluran NPK Subsidi.
"Untuk pupuk urea bersubsidi penyalurannya terdapat di sebagian pulau Sumatera dan Jawa, seperti Sumsel, Lampung, Bangka Belitung, Bengkulu, Jawa Tengah (kecuali Kabupaten Brebes, Tegal, Kota Tegal dan Pemalang), Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan," jelasnya.
Sementara untuk penyaluran pupuk NPK bersubsidi, kata Soerjo, meliputi Sumsel, Jambi yang meliputi Kabupaten Muaro Jambi, Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur dan Kota Jambi.
Walaupun saat ini Palembang sedang mempersiapkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun tidak mempengaruhi kinerja Pusri dalam mendistribuskan pupuk bersubsidi hingga ke tangan petani, dan memastikan stok pupuk aman.
Terkait ketersediaan stok pupuk di gudang penyimpanan, Soerjo mengatakan bahwa jumlah stok pupuk aman, sehingga petani tidak perlu khawatir kekurangan pupuk bersubsidi.
Untuk jumlah stok urea bersubsidi mencapai angka 227.776,11 ton atau 579 persen dari ketentuan pemerintah, sedangkan untuk stok pupuk NPK bersubsidi mencapai 10.849,60 ton atau 367 persen dari ketentuan.
"Jumlah stok diatas 300 persen ini menunjukkan kesiapan Pusri dalam memenuhi dan menjamin kebutuhan petani jelang musim tanam kedua yang berlangsung pada Bulan Mei hingga Juni mendatang," ungkapnya.
Dengan stok yang berlimpah ini menunjukkan Pusri siap untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Petani tidak perlu khawatir kekurangan stok pupuk dalam situasi seperti saat ini karena stok cukup hingga tiga bulan kedepan.
"Pusri sebagai perusahaan pupuk pertama di Indonesia, berkomitmen untuk terus menjaga ketersediaan pupuk diatas ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah," tandasnya.
(boy)