Tim Satgas COVID-19 Minta TWGC Terapkan Carrying Capacity 50 Persen

Jum'at, 11 Desember 2020 - 16:59 WIB
loading...
Tim Satgas COVID-19 Minta TWGC Terapkan Carrying Capacity 50 Persen
Tim Satgas COVID-19 serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), Kabupaten Bandung Barat (KBB), melakukan audit pengawasan dan monitoring ke Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC) Lembang, Jumat (11/12/2020). SINDOnews/ Adi
A A A
BANDUNG BARAT - Tim Satgas COVID-19 serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), Kabupaten Bandung Barat (KBB), melakukan audit pengawasan dan monitoring ke Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC) Lembang, Jumat (11/12/2020).

Itu dilakukan setelah ada permohonan dari manajemen TWGC sebelum kembali membuka operasional kunjungan bagi wisatawan. Setelah sejak 30 November 2020 sempat tutup karena ada karyawannya yang positif COVID-19.

"Berdasarkan monitoring dan swab ulang, semua karyawan Grafika Cikole negatif COVID-19. Jadi Insya Allah ketika besok dibuka lagi aman, dengan carrying capacity 50%," kata Sekretaris Tim Satgas COVID KBB, Duddy Prabowo, Jumat (11/12/2020).

Duddy mengatakan, pihaknya mengapresiasi langkah Grafika Cikole yang langsung bergerak cepat melakukan isolasi dan sterilisasi kawasan selama ditutup. Kondisi tersebut membuat karyawan menjadi tenang, dan bagi pengunjung juga ada rasa aman.

Dirinya tetap meminta ke pihak pengelola agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Meski saat ini evaluasi gubernur, KBB sudah kembali masuk ke zona oranye dari asalnya zona merah, namun bukan berarti sudah bebas. "Tetap disiplin dan jangan bosan mengingatkan karyawan serta pengunjung untuk menerapkan protokol kesehatan," tegas Duddy yang juga Kepala BPBD KBB ini.

Kepala Disparbud KBB Sri Dustirawati yang turut hadir dalam monitoring menilai, hasil swab ulang ke semua karyawan yang negatif menjadi indikator Grafika Cikole aman dikunjungi. Apalagi mereka sudah memenuhi sertifikasi Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE). (Baca: Warga Asahan Kejang-kejang Usai Santap Nasi di Acara Wirid).

Menurutnya, sertifikasi untuk kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan itu sudah melebihi dari prosedur 3M (menjaga jarak, pakai masker, dan mencuci tangan).

Sri meminta ke pengelola termasuk masyarakat pedagang agar bersama-sama memutus penyebaran COVID-19 dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. "Memutus rantai COVID-19 ini tugas bersama, pengelola maupun pedagang di Grafika. Sebab, kalau ditutup kan masyarakat pedagang dan di sekitarnya kena imbasnya juga," pungkasnya.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0950 seconds (0.1#10.140)