Lebih Ramah Lingkungan, Pertamina Kenalkan Produk Refrigerant Baru Breezon MC-32
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Refinery Unit III Plaju mengenalkan produk refrigerant ramah lingkungan Breezon MC-32. Produk tersebut dikenalkan langsung oleh General Manager Refinery Unit III bersama CEO dan Direksi PT Kilang Pertamina Internasional secara virtual.
General Manager Refinery Unit III, Mohamad Hasan Efendi mengatakan, bahwa Breezon MC-32 merupakan hasil dari buah pemikiran dan usaha pekerja muda Pertamina.
"Breezon MC-32 merupakan pengembangan dari produk yang terdahulu yaitu Musicool MC-22. Dengan semangat untuk menciptakan produk yang unggul, ecofriendly, ramah lingkungan. Maka produk Breezon MC-32 ini menjadi produk unggulan Refinery Unit III," ujar Hasan, Selasa (8/12/2020).
Perkembangan teknologi penggunaan refrigerant sintetik pada mesin pendingin yang saat ini telah bergeser dari R22 menjadi R32, menuntut Pertamina sebagai salah satu produsen refrigerant untuk terus melakukan inovasi dalam memenuhi kebutuhan pasar.
"Breezon MC-32 hadir sebagai upaya nyata Pertamina Refinery Unit III Plaju dalam berkontribusi mengembangkan produk refrigerant baru dalam menyikapi perkembangan dunia refrigerant," lanjutnya.
Saat ini, kata Hasan, produk refrigerant sintetik didominasi oleh produk impor. Dengan adanya Breezon MC-32 tersebut menunjukkan bahwa Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara mampu memproduksi refrigerant substitusi R32 di dalam negeri.
Sehingga, inisiatif ini dapat berpotensi mengurangi ketergantungan impor pada produk refrigerant sintetik.
"Breezon MC-32 sebagai next generation refrigerant berbahan dasar propylene yang aman, ramah lingkungan dan hemat energi yang saat ini hanya diproduksi oleh kilang Pertamina Refinery Unit III Plaju," kata Hasan.
Breezon MC-32 menyasar pangsa pasar premium user atau pengguna sistem teknologi pendingin baru berbasis R32 yang peduli terhadap lingkungan, seperti konsumen residensial yang mayoritas menggunakan AC split. Refrigerant Breezon MC-32 unggulan Pertamina ini juga cocok untuk bahan makan maupun industri kimia.
"Kandungan yang ada di dalam Breezon MC-32 yang merupakan refrigerant non-CFC mempunyai dampak lingkungan yang lebih rendah, tidak merusak lapisan ozon, sekaligus lebih hemat energi. Dari hasil penelitian yang dilakukan, produk Breezon MC-32 memiliki indeks Global Warming Potential (GWP) 30 persen lebih rendah dibanding dari jenis refrigerant lainnya, hal ini juga membuat konsumsi energi dapat dihemat hingga 30 persen," ucap Hasan.
(Baca juga: Tak Kapok Dipenjara, Oknum ASN Kembali Nyabu dan Ditangkap Polisi)
Sementara itu CEO PT Kilang Pertamina Internasional, Ignatius Tallulembang mengatakan, bahwa COVID-19 membawa dampak besar bagi dunia tidak terkecuali bagi Pertamina.
Tantangan bisnis semakin besar di tengah kondisi kesehatan yang rentan. Namun, pekerja muda Pertamina dengan semangat change, innovation, professional, speed serta semangat pantang menyerah untuk terus menembus berbagai inovasi menjalankan program dalam rangka mencapai visi misi perusahaan.
(Baca juga: Janda Cantik di Sumsel Ditangkap Polisi Usai Bawa Kabur Uang Arisan)
"Saya sangat mengapresiasi kepada Refinery Unit III Plaju untuk pencapaiannya. Di tahun ini PT Kilang Pertamina Internasional dapat memberikan 24 kado untuk Pertamina. Saya berharap komunikasi dengan stakeholder internal dan eksternal dapat saling mendukung program strategis, yang tidak lain untuk mencapai efisiensi dan meningkatkan daya saing perusahaan", jelas Ignatius.
General Manager Refinery Unit III, Mohamad Hasan Efendi mengatakan, bahwa Breezon MC-32 merupakan hasil dari buah pemikiran dan usaha pekerja muda Pertamina.
"Breezon MC-32 merupakan pengembangan dari produk yang terdahulu yaitu Musicool MC-22. Dengan semangat untuk menciptakan produk yang unggul, ecofriendly, ramah lingkungan. Maka produk Breezon MC-32 ini menjadi produk unggulan Refinery Unit III," ujar Hasan, Selasa (8/12/2020).
Perkembangan teknologi penggunaan refrigerant sintetik pada mesin pendingin yang saat ini telah bergeser dari R22 menjadi R32, menuntut Pertamina sebagai salah satu produsen refrigerant untuk terus melakukan inovasi dalam memenuhi kebutuhan pasar.
"Breezon MC-32 hadir sebagai upaya nyata Pertamina Refinery Unit III Plaju dalam berkontribusi mengembangkan produk refrigerant baru dalam menyikapi perkembangan dunia refrigerant," lanjutnya.
Saat ini, kata Hasan, produk refrigerant sintetik didominasi oleh produk impor. Dengan adanya Breezon MC-32 tersebut menunjukkan bahwa Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara mampu memproduksi refrigerant substitusi R32 di dalam negeri.
Sehingga, inisiatif ini dapat berpotensi mengurangi ketergantungan impor pada produk refrigerant sintetik.
"Breezon MC-32 sebagai next generation refrigerant berbahan dasar propylene yang aman, ramah lingkungan dan hemat energi yang saat ini hanya diproduksi oleh kilang Pertamina Refinery Unit III Plaju," kata Hasan.
Breezon MC-32 menyasar pangsa pasar premium user atau pengguna sistem teknologi pendingin baru berbasis R32 yang peduli terhadap lingkungan, seperti konsumen residensial yang mayoritas menggunakan AC split. Refrigerant Breezon MC-32 unggulan Pertamina ini juga cocok untuk bahan makan maupun industri kimia.
"Kandungan yang ada di dalam Breezon MC-32 yang merupakan refrigerant non-CFC mempunyai dampak lingkungan yang lebih rendah, tidak merusak lapisan ozon, sekaligus lebih hemat energi. Dari hasil penelitian yang dilakukan, produk Breezon MC-32 memiliki indeks Global Warming Potential (GWP) 30 persen lebih rendah dibanding dari jenis refrigerant lainnya, hal ini juga membuat konsumsi energi dapat dihemat hingga 30 persen," ucap Hasan.
(Baca juga: Tak Kapok Dipenjara, Oknum ASN Kembali Nyabu dan Ditangkap Polisi)
Sementara itu CEO PT Kilang Pertamina Internasional, Ignatius Tallulembang mengatakan, bahwa COVID-19 membawa dampak besar bagi dunia tidak terkecuali bagi Pertamina.
Tantangan bisnis semakin besar di tengah kondisi kesehatan yang rentan. Namun, pekerja muda Pertamina dengan semangat change, innovation, professional, speed serta semangat pantang menyerah untuk terus menembus berbagai inovasi menjalankan program dalam rangka mencapai visi misi perusahaan.
(Baca juga: Janda Cantik di Sumsel Ditangkap Polisi Usai Bawa Kabur Uang Arisan)
"Saya sangat mengapresiasi kepada Refinery Unit III Plaju untuk pencapaiannya. Di tahun ini PT Kilang Pertamina Internasional dapat memberikan 24 kado untuk Pertamina. Saya berharap komunikasi dengan stakeholder internal dan eksternal dapat saling mendukung program strategis, yang tidak lain untuk mencapai efisiensi dan meningkatkan daya saing perusahaan", jelas Ignatius.
(boy)