Puluhan Tenaga Kesehatan Positif COVID-19, Pelayanan RSUD Ciamis Ditutup
loading...
A
A
A
CIAMIS - Puluhan tenaga medis dan karyawan di RSUD Ciamis, Jawa barat terpapat COVID-19. Pihak rumah sakit tengah melakukan tes swab terhadap 90 karyawan dan tenaga medis lainnya. Sebanyak 36 orang menjalani perawatan di ruang isolasi khusus.
Sejak Sabtu (5/12/2020), layanan rumah sakit terpaksa ditutup untuk menghindari penularan dan memutus mata rantai virus. Sementara itu, tes swab terus dilakukan untuk tracing. Hingga Senin (7/1/2/2020) hari ini, tenaha medis yang terkonfirmasi positif bertambah dari 36 menjadi 42 orang.
(Baca juga: Hindari Kecanduan Gadget Sekaligus Lestarikan Budaya, Anak-anak Dilatih Main Gamelan )
Dirut RSUD Ciamis, Rizaldi Sopyan mengatakan, tenaga kesehatan yanng positif COVID-19 dengan gejala maupun tanpa gejala kini menjalani perawatan di ruang isolasi khusus. "Pelayanan di rumah sakit sejak Sabtu kami tutup," ujar Rizaldi.
Sementara itu, Satgas Penanganan COVID-19 Kabapaten Ciamis merilis, hingga Minggu kemarin kembali terjadi lonjakan yang terpapar COVID-10 sebanyak 547 kasus dengan 21 orang di antaranya meninggal dunia. Lonjakan didominasi klaster tenaga medis, keluarga dan kerumunan.
Sejak Sabtu (5/12/2020), layanan rumah sakit terpaksa ditutup untuk menghindari penularan dan memutus mata rantai virus. Sementara itu, tes swab terus dilakukan untuk tracing. Hingga Senin (7/1/2/2020) hari ini, tenaha medis yang terkonfirmasi positif bertambah dari 36 menjadi 42 orang.
(Baca juga: Hindari Kecanduan Gadget Sekaligus Lestarikan Budaya, Anak-anak Dilatih Main Gamelan )
Dirut RSUD Ciamis, Rizaldi Sopyan mengatakan, tenaga kesehatan yanng positif COVID-19 dengan gejala maupun tanpa gejala kini menjalani perawatan di ruang isolasi khusus. "Pelayanan di rumah sakit sejak Sabtu kami tutup," ujar Rizaldi.
Sementara itu, Satgas Penanganan COVID-19 Kabapaten Ciamis merilis, hingga Minggu kemarin kembali terjadi lonjakan yang terpapar COVID-10 sebanyak 547 kasus dengan 21 orang di antaranya meninggal dunia. Lonjakan didominasi klaster tenaga medis, keluarga dan kerumunan.
(msd)