Sepekan Jelang Coblosan, Olly Dondokambey-Steven Kandouw Kian Tak Terbendung
loading...
A
A
A
MANADO - Tujuh hari menjelang Pilkada Sulawesi Utara (Sulut), pasangan calon kepala daerah dari kubu petahana, Olly Dondokambey-Steven Kandouw (Olly-Steven) semakin sulit dibendung untuk menuju kepemimpinan dua periode.
(Baca juga: Solo Gempar, Mobil Mewah Milik Bos Perusahaan Tekstil Ditembaki Secara Brutal )
Hasil survei LSI (Lingkaran Survei Indonesia) Denny JA yang dibeber ke media, Rabu (2/12/2020). menunjukkan bagaimana pasangan Olly Dondokambey-Steven Kandouw mendominasi elektablitas calon pemilih.
Direktur KCI (Konsultan Citra Indonesia) LSI, Adjie Al Faraby mengungkapkan, elektabilitas paslon nomor 3 di Pilkada Sulut, Olly Dondokambey-Steven Kandouw yang disurvei 19-25 November 2020, berada jauh di atas dua paslon lainnya, CEP-Sehan paslon nomor 1, dan VAP-HR, paslon nomor 2.
Survei LSI menyebut, elektabiltas Olly Dondokambey-Steven Kandouw mencapai di atas 65% , meninggalkan pesaingnya, CEP-Sehan yang berkutat di posisi kedua (26,2%) dan VAP-HR (5,5%) di urutan ketiga.
(Baca juga: Pengguna Tol Gempol-Pandaan Heboh, Kobaran Api Lalap Ambulans Pengangkut Jenazah )
Dengan selisih sekitar 40-an persen dari pesaing terdekat yakni CEP-Sehan, menunjukkan tren bahwa paslon petahana terus naik pamornya sejak dua survei terakhir lalu, hingga yang ketiga ini dan tak terkejar.
Tak berlebihan jika jelang seminggu hari pencoblosan nanti, Olly Dondokambey-Steven Kandouw tak akan menemui kesulitan untuk kembali terpilih sebagai duet top eksekutif di Sulawesi Utara periode 2021-2024.
Hegemoni Olly Dondokambey-Steven Kandouw ini dari pemaparan hasil survei LSI, mencakup keunggulan pada banyak aspek di mata responden. LSI menegaskan, Olly Dondokambey-Steven Kandouw perkasa di 6 segmen pemilih penting.
"Semua aspek yang menjadi pertimbangan (variabel) pemilih dalam memilih diungguli Olly Dondokambey-Steven Kandouw . Sulit sekali dan hampir mustahil kompetitor untuk mengejar petahana," ungkap Faraby.
(Baca juga: Usai Digeruduk Ratusan Massa, Banser Kerahkan Pasukan Jaga Rumah Ibunda Mahfud MD )
Dalam survei ini, LSI Denny JA menggunakan multistage random sampling dengan 800 responden. "Margin errornya kurang lebih 3,5%," pungkas Faraby.
(Baca juga: Solo Gempar, Mobil Mewah Milik Bos Perusahaan Tekstil Ditembaki Secara Brutal )
Hasil survei LSI (Lingkaran Survei Indonesia) Denny JA yang dibeber ke media, Rabu (2/12/2020). menunjukkan bagaimana pasangan Olly Dondokambey-Steven Kandouw mendominasi elektablitas calon pemilih.
Direktur KCI (Konsultan Citra Indonesia) LSI, Adjie Al Faraby mengungkapkan, elektabilitas paslon nomor 3 di Pilkada Sulut, Olly Dondokambey-Steven Kandouw yang disurvei 19-25 November 2020, berada jauh di atas dua paslon lainnya, CEP-Sehan paslon nomor 1, dan VAP-HR, paslon nomor 2.
Survei LSI menyebut, elektabiltas Olly Dondokambey-Steven Kandouw mencapai di atas 65% , meninggalkan pesaingnya, CEP-Sehan yang berkutat di posisi kedua (26,2%) dan VAP-HR (5,5%) di urutan ketiga.
(Baca juga: Pengguna Tol Gempol-Pandaan Heboh, Kobaran Api Lalap Ambulans Pengangkut Jenazah )
Dengan selisih sekitar 40-an persen dari pesaing terdekat yakni CEP-Sehan, menunjukkan tren bahwa paslon petahana terus naik pamornya sejak dua survei terakhir lalu, hingga yang ketiga ini dan tak terkejar.
Tak berlebihan jika jelang seminggu hari pencoblosan nanti, Olly Dondokambey-Steven Kandouw tak akan menemui kesulitan untuk kembali terpilih sebagai duet top eksekutif di Sulawesi Utara periode 2021-2024.
Hegemoni Olly Dondokambey-Steven Kandouw ini dari pemaparan hasil survei LSI, mencakup keunggulan pada banyak aspek di mata responden. LSI menegaskan, Olly Dondokambey-Steven Kandouw perkasa di 6 segmen pemilih penting.
"Semua aspek yang menjadi pertimbangan (variabel) pemilih dalam memilih diungguli Olly Dondokambey-Steven Kandouw . Sulit sekali dan hampir mustahil kompetitor untuk mengejar petahana," ungkap Faraby.
(Baca juga: Usai Digeruduk Ratusan Massa, Banser Kerahkan Pasukan Jaga Rumah Ibunda Mahfud MD )
Dalam survei ini, LSI Denny JA menggunakan multistage random sampling dengan 800 responden. "Margin errornya kurang lebih 3,5%," pungkas Faraby.
(eyt)