Milenial Bulukumba Lakukan Konsolidasi Menangkan TSY-AM
loading...
A
A
A
BULUKUMBA - Generasi milenial Bulukumba dari lintas kecamatan melakukan konsolidasi jelang Pilkada 9 Desember 2020 mendatang.
Mereka Mengatasnamakan Milenialisme, menyasar 10 kecamatan di Kabupaten Bulukumba untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya pemuda agar tidak salah pilih pemimpin di Pilkada mendatang.
Generasi milenial ini berkerak di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bulukumba dengan menawarkan hasil kajian, analisa dan penjajakan yang panjang perihal siapa pasangan calon yang layak memimpin Bulukumba satu periode ke depan.
Dua kecamatan yang telah melakukan deklarasi, yakni Kecamatan Rilau Ale dan Kecamatan Bonto Tiro. Mereka menyamakan persepsi bahwa pemimpin yang pantas untuk dipilih adalah pemimpin yang visoner, up to date, memiliki kecakapan, dan konsep yang matang.
"Dan setelah perjalanan panjang, kita menemukan bahwa beberapa alasan untuk menjadi pemimpin masa depan, itu dimiliki oleh pasangan nomor urut 3, Tomy Satria Yulianto-Andi Makkasau . Visioner, up to date sehingga bisa menyesuaikan dengan berbagai perkembangan yang serba cepat, cakap dan punya konsep yang matang," kata Milenial asal Kecamatan Rilau Ale, Rifal pada konsolidasi dan silaturahmi milenialisme, Kamis (26/11/2020) lalu.
Dia menegaskan bahwa, pemuda atau generasi milenial adalah salah satu kelompok pemilih yang selektif. Sehingga wajar jika mempelajari semua pasangan calon, baik itu dari rekam jejak maupun gagasan-gagasan untuk masa mendatang.
Beberapa program yang ditawarkan TSY-AM , yakni Creative Hub atau pusat pengembangan pemuda dinilai menjadi solusi untuk anak muda ke depan.
Program lainnya adalah, pendidikan gratis mutlak, program kesehatan gratis atas kerjasama BPJS, beasiswa baik perguruan tinggi lokal, maupun yang hendak melanjutkan jenjang pendidikan ke timur tengah.
"Program lainnya adalah 10.000 sertipikat tanah per tahun, cadangan pupuk pertanian, 7 program keagamaan, insentif untuk tokoh adat dan pengadaan pakaian hitam untuk masyarakat ada di Kajang dengan melibatkan UMKM lokal. Program-program ini mencerminkan bahwa pasangan Kacamatayya memang visoner, lompatan berpikirnya jauh ke depan," kata Rifal.
"Di saat sebagian orang hanya mampu meneropong 5 tahun ke depan, pak Tomy Satria dan pak Andi Makkasau bisa meneropong masalah-masalah yang akan dialami 20 tahun ke depan, dan solusinya dipersiapkan dari saat ini," imbuhnya.
Sementara itu milenial Kecamatan Bonto Tiro, Ari dengan jujur mengungkap bahwa awalnya dirinya ragu dengan sosok TSY-AM. Sebab terjebak pada isu-isu negatif dan fitnah yang dialamatkan ke TSY-AM di media sosial. Namun setelah membeda dan menjajaki semua pasangan calon lebih jauh, Ari berpendapat tak ada alasan untuk tidak memilih TSY-AM.
"Ternyata fitnah di media sosial itu berbanding terbalik dari kenyataannya. Mulai dari puluhan prestasi yang diterima dari nasional maupun regional, pembangunan yang terpotret pada Bulukumba Dalam Angka sangat baik, dan termasuk program yang ditawarkan rasional, tidak muluk-muluk menjanjikan sesuatu yang sulit diwujudkan," ungkapnya.
Mereka Mengatasnamakan Milenialisme, menyasar 10 kecamatan di Kabupaten Bulukumba untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya pemuda agar tidak salah pilih pemimpin di Pilkada mendatang.
Generasi milenial ini berkerak di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bulukumba dengan menawarkan hasil kajian, analisa dan penjajakan yang panjang perihal siapa pasangan calon yang layak memimpin Bulukumba satu periode ke depan.
Dua kecamatan yang telah melakukan deklarasi, yakni Kecamatan Rilau Ale dan Kecamatan Bonto Tiro. Mereka menyamakan persepsi bahwa pemimpin yang pantas untuk dipilih adalah pemimpin yang visoner, up to date, memiliki kecakapan, dan konsep yang matang.
"Dan setelah perjalanan panjang, kita menemukan bahwa beberapa alasan untuk menjadi pemimpin masa depan, itu dimiliki oleh pasangan nomor urut 3, Tomy Satria Yulianto-Andi Makkasau . Visioner, up to date sehingga bisa menyesuaikan dengan berbagai perkembangan yang serba cepat, cakap dan punya konsep yang matang," kata Milenial asal Kecamatan Rilau Ale, Rifal pada konsolidasi dan silaturahmi milenialisme, Kamis (26/11/2020) lalu.
Dia menegaskan bahwa, pemuda atau generasi milenial adalah salah satu kelompok pemilih yang selektif. Sehingga wajar jika mempelajari semua pasangan calon, baik itu dari rekam jejak maupun gagasan-gagasan untuk masa mendatang.
Beberapa program yang ditawarkan TSY-AM , yakni Creative Hub atau pusat pengembangan pemuda dinilai menjadi solusi untuk anak muda ke depan.
Program lainnya adalah, pendidikan gratis mutlak, program kesehatan gratis atas kerjasama BPJS, beasiswa baik perguruan tinggi lokal, maupun yang hendak melanjutkan jenjang pendidikan ke timur tengah.
"Program lainnya adalah 10.000 sertipikat tanah per tahun, cadangan pupuk pertanian, 7 program keagamaan, insentif untuk tokoh adat dan pengadaan pakaian hitam untuk masyarakat ada di Kajang dengan melibatkan UMKM lokal. Program-program ini mencerminkan bahwa pasangan Kacamatayya memang visoner, lompatan berpikirnya jauh ke depan," kata Rifal.
"Di saat sebagian orang hanya mampu meneropong 5 tahun ke depan, pak Tomy Satria dan pak Andi Makkasau bisa meneropong masalah-masalah yang akan dialami 20 tahun ke depan, dan solusinya dipersiapkan dari saat ini," imbuhnya.
Sementara itu milenial Kecamatan Bonto Tiro, Ari dengan jujur mengungkap bahwa awalnya dirinya ragu dengan sosok TSY-AM. Sebab terjebak pada isu-isu negatif dan fitnah yang dialamatkan ke TSY-AM di media sosial. Namun setelah membeda dan menjajaki semua pasangan calon lebih jauh, Ari berpendapat tak ada alasan untuk tidak memilih TSY-AM.
"Ternyata fitnah di media sosial itu berbanding terbalik dari kenyataannya. Mulai dari puluhan prestasi yang diterima dari nasional maupun regional, pembangunan yang terpotret pada Bulukumba Dalam Angka sangat baik, dan termasuk program yang ditawarkan rasional, tidak muluk-muluk menjanjikan sesuatu yang sulit diwujudkan," ungkapnya.
(agn)