Pendaftaran-Seleksi PPDB 2020 SMA/SMK/SLB di Jabar Digelar secara Online
loading...

Suasana saat PPDB 2019 silam. Akibat wabah COVID-19, PPDB 2020 untuk SMA/SMK/SLB di Jabar dilaksanakan secara online. Foto/Humas Pemprov Jabar
A
A
A
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat menggelar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK/SLB secara online mulai dari tahapan pendaftaran hingga seleksi akibat pandemi virus Corona (COVID-19).
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar Dewi Sartika memastikan kesiapan Disdik Jabar dalam pelaksanaan PPDB Tahun 2020/2021, mulai dari operasional, seperti sistem dan bandwidth sampai sosialiasi kepada kepala sekolah, guru, peserta didik, dan orang tua peserta didik.
"Tahun ini kita sedang menjalani pandemi COVID-19, sehingga seluruhnya kita fokus untuk menghindari kerumunan. Kita melaksanakan pendaftaran ini semuanya melalui daring (online)," kata Dewi, Senin (11/5/2020).
Pelaksanaan PPDB Tahun 2020/2021 Jabar sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 44 Tahun 2019 dan Peraturan Gubernur (Pergub) Jabar Nomor 37 Tahun 2020 tentang PPDB pada SMA/SMK/SLB. (BACA JUGA: Jabar Nihil Klaster Baru Penyebaran COVID-19 )
Dewi mengatakan, berdasarkan regulasi tersebut, terdapat empat jalur PPDB SMA, yakni zonasi dengan kuota minimal 50 persen, prestasi dengan kuota minimal 25 persen, afirmasi atau ekonomi tidak mampu dengan kuota minimal 20 persen, dan perpindahan orang tua dengan kuota minimal 5 persen.
"Sementara untuk SMK hanya tiga. Jadi prestasi, kemudian afirmasi, dan perpindahan. Tidak ada jalur zonasi untuk SMK karena SMK itu langsung disesuaikan dengan jurusan atau pilihan dari masing-masing peserta didik. Untuk SLB disesuaikan dengan jenis kebutuhan daripada siswa," paparnya.
Menurut Dewi, ada dua tahapan dalam PPDB Jabar tahun ini. Tahap pertama untuk jalur prestasi, jalur afirmasi, dan jalur perpindahan yang akan dilaksanakan pada 8-12 Juni 2020. Sedangkan tahap kedua untuk jalur zonasi pada 25 Juni-1 Juli 2020 mendatang.
"Tentu dari sekarang tanggal 11 Mei 2020 sampai pendaftaran 8 Juni ini persiapan-persiapan terkait pendataan kita lakukan. Lalu, kita akan berkomunikasi dengan pendaftar ataupun juga sekolah asal dalam hal ini terkait pelaksanaan PPDB," katanya.
Pada PPDB kali ini, Disdik Jabar akan memberikan akun kepada sekolah dan peserta didik untuk melakukan pendaftaran. Kedua akun tersebut akan diberikan kepada SMP dan sederajat di seluruh Jabar. (BACA JUGA: DPRD Jabar Soroti LKPj Gubernur soal Pariwisata dan Ekonomi Kerakyatan )
Agar pelaksanaan PPDB berjalan optimal, Dewi mengimbau kepada guru, khususnya wali kelas untuk menjalin komunikasi yang baik dengan peserta didik terkait akun, proses pendaftaran, dan syarat-syarat yang mesti dipenuhi. Sebab, komunikasi wali kelas menjadi salah satu kunci kesuksesan PPDB Jabar Tahun 2020/2021.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar Dewi Sartika memastikan kesiapan Disdik Jabar dalam pelaksanaan PPDB Tahun 2020/2021, mulai dari operasional, seperti sistem dan bandwidth sampai sosialiasi kepada kepala sekolah, guru, peserta didik, dan orang tua peserta didik.
"Tahun ini kita sedang menjalani pandemi COVID-19, sehingga seluruhnya kita fokus untuk menghindari kerumunan. Kita melaksanakan pendaftaran ini semuanya melalui daring (online)," kata Dewi, Senin (11/5/2020).
Pelaksanaan PPDB Tahun 2020/2021 Jabar sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 44 Tahun 2019 dan Peraturan Gubernur (Pergub) Jabar Nomor 37 Tahun 2020 tentang PPDB pada SMA/SMK/SLB. (BACA JUGA: Jabar Nihil Klaster Baru Penyebaran COVID-19 )
Dewi mengatakan, berdasarkan regulasi tersebut, terdapat empat jalur PPDB SMA, yakni zonasi dengan kuota minimal 50 persen, prestasi dengan kuota minimal 25 persen, afirmasi atau ekonomi tidak mampu dengan kuota minimal 20 persen, dan perpindahan orang tua dengan kuota minimal 5 persen.
"Sementara untuk SMK hanya tiga. Jadi prestasi, kemudian afirmasi, dan perpindahan. Tidak ada jalur zonasi untuk SMK karena SMK itu langsung disesuaikan dengan jurusan atau pilihan dari masing-masing peserta didik. Untuk SLB disesuaikan dengan jenis kebutuhan daripada siswa," paparnya.
Menurut Dewi, ada dua tahapan dalam PPDB Jabar tahun ini. Tahap pertama untuk jalur prestasi, jalur afirmasi, dan jalur perpindahan yang akan dilaksanakan pada 8-12 Juni 2020. Sedangkan tahap kedua untuk jalur zonasi pada 25 Juni-1 Juli 2020 mendatang.
"Tentu dari sekarang tanggal 11 Mei 2020 sampai pendaftaran 8 Juni ini persiapan-persiapan terkait pendataan kita lakukan. Lalu, kita akan berkomunikasi dengan pendaftar ataupun juga sekolah asal dalam hal ini terkait pelaksanaan PPDB," katanya.
Pada PPDB kali ini, Disdik Jabar akan memberikan akun kepada sekolah dan peserta didik untuk melakukan pendaftaran. Kedua akun tersebut akan diberikan kepada SMP dan sederajat di seluruh Jabar. (BACA JUGA: DPRD Jabar Soroti LKPj Gubernur soal Pariwisata dan Ekonomi Kerakyatan )
Agar pelaksanaan PPDB berjalan optimal, Dewi mengimbau kepada guru, khususnya wali kelas untuk menjalin komunikasi yang baik dengan peserta didik terkait akun, proses pendaftaran, dan syarat-syarat yang mesti dipenuhi. Sebab, komunikasi wali kelas menjadi salah satu kunci kesuksesan PPDB Jabar Tahun 2020/2021.