Penolakan Kehadiran Habib Rizieq di Jawa Barat Meluas

Selasa, 24 November 2020 - 13:17 WIB
loading...
Penolakan Kehadiran Habib Rizieq di Jawa Barat Meluas
Aksi unjuk rasa menolak kehadiran Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab di depan Gedung DPRD Kabupaten Indramayu, Selasa (24/11/2020). Foto/Ist
A A A
INDRAMAYU - Aksi penolakan kehadiran Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab meluas di Provinsi Jawa Barat. Setelah di Kota Bandung dan Kabupaten Karawang maka sekelompok orang yang tergabung dalam Front Pembela Masyarakat Indramayu Bersatu dan Relawan Indramayu Peduli COVID-19 menolak kehadiran Habib Rizieq di Provinsi Jabar, khususnya Kabupaten Indramayu.

Dalam aksi yang digelar di depan Gedung DPRD Kabupaten Indramayu, Jalan Jenderal Sudirman, Kabupaten Indramayu, Selasa (24/11/2020), para pengunjuk rasa menunjukkan baliho dan poster penolakan Habib Rizieq. (Baca juga: Poster Habib Rizieq Dibakar Puluhan Pemuda di Depan Gedung DPRD Jabar)

Mereka juga membacakan tujuh pernyataan sikap yang intinya menolak kehadiran Habib Rizieq dan pendukungnya. "Kami menolak kedatangan Rizieq Shihab beserta pendukungnya di Kabupaten Indramayu khususnya dan umumnya di seluruh wilayah Jawa Barat. Pasalnya, kehadiran Rizieq Shihab hanya akan menimbulkan permusuhan, kebencian, dan memecah belah antar umat," tegas koordinator unjuk rasa, Imron Rosadi. (Baca juga: Hasil Swab Keluar, Habib Rizieq dan Keluarga Negatif COVID-19)

Menurut Imron, masyarakat Kabupaten Indramayu khususnya dan warga Jabar umumnya sudah jenuh dengan pernyataan dari Habib Rizieq. "Kami ingin tenteram, damai. Kami sudah muak dengan segala cacian, kebencian. Kamu ingin hidup tenang," tegasnya.

Imron juga menegaskan, pihaknya menuntut Polda Jabar dan Polres Indramayu untuk tidak memberikan izin bagi panitia kedatangan Habib Rizieq di Indramayu. Mereka mendukung Polda Jabar dan Kodam III/Siliwangi, serta Satgas Penanganan COVID-19 dalam pemberian sanksi terhadap siapapun yang melanggar protokol kesehatan.

"Apalagi, sudah diprediksi sebelumnya bahwa kerumunan yang terjadi akibat kedatangan Rizieq Shihab ke Indonesia, di Bandara Soekarno Hatta, di Petamburan telah menimbulkan klaster baru COVID-19," katanya. Selain berorasi, mereka juga mengajak semua pihak, termasuk ormas Islam lainnya untuk menjaga protokol kesehatan guna memutus rantai penyebaran COVID-19.

Bahkan, sebagai bentuk penolakan, mereka juga sempat membakar seluruh atribut unjuk rasa bergambar Habib Rizieq yang mereka bawa. "Kami menolak kedatangan Habib Rizieq," teriak para pengunjuk rasa sambil membakar atribut tersebut Seusai menyampaikan aspirasinya yang dikawal ketat jajaran kepolisian, mereka pun akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0870 seconds (0.1#10.140)