Serunya Mini Konser di Ketinggian 1.400 MDPL Kota Batu

Jum'at, 20 November 2020 - 11:32 WIB
loading...
Serunya Mini Konser di Ketinggian 1.400 MDPL Kota Batu
Kolaborasi @uprisesurabaya.official - @rockinsurabaya sukses menggelar konser alam di ketinggian 1.400 MDPL Kota Batu, Jawa Timur.Foto/ist
A A A
SURABAYA - Mini konser dengan tema Hutanada sukses digelar di ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut (MDPL). Lokasi acara di Bukit Glagah Wangi, Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur.

Panitia acara Hutanada,AffanHaris Shofwanadimengatakan kegiatan kemping dan konser alam yang berlangsung Sabtu dan Minggu akhir pekan lalu adalah kolaborasi dari @uprisesurabaya.official dan @rockinsurabaya. (Baca juga: Sudah Enam Kepala Daerah di Pulau Jawa Terinfeksi COVID-19 )

Uprisesurabaya ini adalah wadah bagi pecinta alam yang tergabung dalam SuperAdventure Surabaya, sedangkan Rockinsurabaya adalah platform yang membahas dan mengangkat musik anak-anak muda Surabaya dan sekitarnya.

Serunya Mini Konser di Ketinggian 1.400 MDPL Kota Batu


“Hasil kolaborasi dari Uprisesurabaya dan Rockinsurabaya ini kami tuangkan dalam berbagai kegiatan alam, termasuk menggelar mini konser oleh Iksan Skuter, dan The Orcas,” kata Affan, dalam rilisnya, Jumat (20/11/2020).

Beberapa tembang dari Iksan seperti judul Bingung dan Rindu Sahabat mampu menghangatkan malam yang saat itu suhunya sekitar 20 derajat celsius. Bahkan, makin malam suhu semakin dingin. Maklum lokasinya berada di kaki gunung dekat pos pendakian pertama menuju Gunung Arjuna yang memiliki ketinggian 3.339 MDPL.(Baca juga: Penuh Haru Perayaan Ultah Risma Bersama Cucu dan Suaminya )

Berbagai acara seperti konser dan sesi diskusi tentang alam akhirnya mampu menghangatkan suasana malam itu. Keakraban dari peserta yang mayoritas adalah pecinta alam dari berbagai daerah di Surabaya, Malang, Jombang, Kediri dan kota sekitarnya menjadikan acara ini makin meriah.

“Kegiatan ini juga kami isi dengan edukasi kepada peserta mengenai navigasi darat dengan pemateri dari komunitas pecinta alam Semanggi Alas. Ada juga sesi diskusi manajemen pendakian dari APGI (Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia),” ungkap Affan.

Acara ini makin lengkap karena ada juga sesi diskusi soal Ultralight hiking yang diisi oleh pembicara dari komunitas pecinta alam Degelan Adventure. Konsepultralight hiking ini dikenal di kalangan pendaki soal bagaimana teknik melakukan perjalanan ke alam bebas dengan membawa peralatan dan perbekalan yang ringan tanpa meninggalkan prinsip-prinsip keamanan dankenyamanan di alam bebas.(Baca juga:Touring Perdana Komunitas Motor ke Bromo, Nikmati Nasi Aron Khas Tengger)

Pengurus SuperAdventure Surabaya Faris Affandy mengatakan mini konser digelar secara terbatas dengan peserta tidak lebih dari 50 orang. Hal ini dilakukan sebagai upaya mendukung program pencegahan penularan COVID-19. Isi tenda dibatasi, alat cuci tangan, dan masker juga disediakan oleh panitia.



“Untuk kegiatan selama dua hari ini ada juga cooking outdoor, termasuk jugaBushcraft (teknik dan cara bertahan hidup di alam liar dengan meminimalisir penggunaan alat modern).Intinya semua materi yang terkait dengan pendakian disajikan dalam kegiatan yang mengambil tema Hutanada, atau hutan dan nada ini,” katanya. Acara ini juga didukung Cimara Adventure, Spartanoutdoor, dan Jokopi.

Respon dari peserta juga sangat positif, mereka bahkan meminta acara ini digelar secara rutin. Terlebih acara ini bukan sekadar menghibur dan makin mengakrabkan sesama pendaki. Namun, juga banyak ilmu yang diberikan oleh pemateri yang sudah ahli di bidangnya masing-masing.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1119 seconds (0.1#10.140)