Dua Bocah Ditemukan Tewas dalam Kolam Galian Pembuatan Jembatan
loading...
A
A
A
GOWA - Dua bocah di Kabupaten Gowa, ditemukan tewas tenggelam dalam kolam galian pembuatan jembatan di belakang Perumahan Pesona Mutiara Lingkungan Birongkaloro Kelurahan Tetebatu Kecamatan Pallanga.
Kasubag Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan mengatakan, keduanya masing-masing Raihan Saputra (13) dan Yusuf Samudra (12) diduga tewas tenggelam Minggu (15/11/2020).
Dia menjelaskan, korban ditemukan setelah dilakukan pencarian. Raihan kata dia, ditemukan dalam posisi tengkurap.
"Lalu sekitar 10 menit kemudian korban kedua atas nama Yusuf Samudra (12) ditemukan dalam posisi berdiri dengan kepala menghadap ke bawah tertancap ke tanah," ungkapnya, Senin (16/11/2020).
Menurut AKP Mangatas , mereka ke kolam galian itu karena bermain bersama teman-temannya. setelah Shalat Azhar pukul 15.20 WITA korban bersama rekan rekannya saling mengajak untuk berenang di tempat galian pembuatan jembatan yang tidak jauh dari rumah korban.
Dirinya menjelaskan, kedalaman kolam galian tersebut mencapai 3 meter dengan lebar sekitar 2 meter ini memang menjadi salah satu lokasi anak-anak di sekitar tempat tersebut bermain. Namun, bekas galian itu, tidak hanya dipenuhi air, tapi juga lumpur
"Tidak lama berselang rekan dari kedua korban mendahului meninggalkan lokasi untuk pulang ke rumah, tapi kedua korban terus berenang," paparnya.
Memasuki waktu magrib orang tua kedua korban melakukan pencarian, namun tidak diketemukan lalu warga masyarakat ikut membatu bersama sama mencari korban di lokasi kolam galian.
Saat pencarian dilakukan melihat sendal korban berada di lokasi galian kemudian melompat ke kolam mencari kedua korban.
"Setengah jam. Pascapencarian, korban pertama ditemukan lalu keludian Yusuf," katanya.
Pascakejadian personel Polsek Pallangga mengamankan TKP dan membantu warga mengevakuasi korban ke rumah duka. Hingga saat ini korban masih disemayamkan di rumah duka.
Untuk mengungkap motif dari tenggelamnya dua anak tersebut pihak kepolisian kemudian melakukan komunikasi dengan pihak keluarga dengan harapan dapat diijinkan dilakukan otopsi.
Namun lanjut AKP Mangatas, dari hasil pertemuan tersebut pihak keluarga menolak dan menerima kejadian sebagai musibah.
Kasubag Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan mengatakan, keduanya masing-masing Raihan Saputra (13) dan Yusuf Samudra (12) diduga tewas tenggelam Minggu (15/11/2020).
Dia menjelaskan, korban ditemukan setelah dilakukan pencarian. Raihan kata dia, ditemukan dalam posisi tengkurap.
"Lalu sekitar 10 menit kemudian korban kedua atas nama Yusuf Samudra (12) ditemukan dalam posisi berdiri dengan kepala menghadap ke bawah tertancap ke tanah," ungkapnya, Senin (16/11/2020).
Menurut AKP Mangatas , mereka ke kolam galian itu karena bermain bersama teman-temannya. setelah Shalat Azhar pukul 15.20 WITA korban bersama rekan rekannya saling mengajak untuk berenang di tempat galian pembuatan jembatan yang tidak jauh dari rumah korban.
Dirinya menjelaskan, kedalaman kolam galian tersebut mencapai 3 meter dengan lebar sekitar 2 meter ini memang menjadi salah satu lokasi anak-anak di sekitar tempat tersebut bermain. Namun, bekas galian itu, tidak hanya dipenuhi air, tapi juga lumpur
"Tidak lama berselang rekan dari kedua korban mendahului meninggalkan lokasi untuk pulang ke rumah, tapi kedua korban terus berenang," paparnya.
Memasuki waktu magrib orang tua kedua korban melakukan pencarian, namun tidak diketemukan lalu warga masyarakat ikut membatu bersama sama mencari korban di lokasi kolam galian.
Saat pencarian dilakukan melihat sendal korban berada di lokasi galian kemudian melompat ke kolam mencari kedua korban.
"Setengah jam. Pascapencarian, korban pertama ditemukan lalu keludian Yusuf," katanya.
Pascakejadian personel Polsek Pallangga mengamankan TKP dan membantu warga mengevakuasi korban ke rumah duka. Hingga saat ini korban masih disemayamkan di rumah duka.
Untuk mengungkap motif dari tenggelamnya dua anak tersebut pihak kepolisian kemudian melakukan komunikasi dengan pihak keluarga dengan harapan dapat diijinkan dilakukan otopsi.
Namun lanjut AKP Mangatas, dari hasil pertemuan tersebut pihak keluarga menolak dan menerima kejadian sebagai musibah.
(agn)