Pariwisata Sulut Kembali Bergeliat Berkat Jaminan CHSE

Sabtu, 14 November 2020 - 15:21 WIB
loading...
Pariwisata Sulut Kembali Bergeliat Berkat Jaminan CHSE
Salah satu destinasi wisata di Sulawesi Utara yang mulai dikunjungi wisatawan lokal. Foto: SINDONews/Cahya Sumirat
A A A
MANADO - Penerapan protokol kesehatan di lokasi-lokasi wisata yang terus diterapkan dan dipatuhi baik oleh pengelola maupun pengunjung dapat meningkatkan kepercayaan dan daya tarik wisatawan untuk datang ke destinasi wisata .

Staf Khusus Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Bidang Pariwisata,Dino Gobel mengemukakan, adanya jaminanpenerapan cleanliness,healthy,safety, andenvironmental (CHSE) memantik kepercayaan masyarakat sehingga melahirkan kenyamanan dan ketenangan dalam bersiwata di masa pandemi. (Baca Juga: Jejak Perdana Keindahan Destinasi Wisata Tasikmalaya)

“Seiring munculnya kesadaran pentingnya penanganan penyebaran pandemi COVID-19 , dan di sisi lain masyarakat semakin percaya dengan cara penanganan pemerintah terhadap pandemi ini, maka masyarakat mulai berani berwisata,” kata Dino, Sabtu (14/11/2020).

Dijelaskan, wisata staycation yaitu wisata di sekitar di mana (kota atau provinsi) dia tinggal. Serta wisata mencari untuk treatment kesehatan yang lebih baik (wellness tourism). Terhadap situasi ini, stakeholder pariwisata menangkap peluang ini.

“Terpenting saat sekarang ini adalah bagaimana mengembalikan kepercayaan publik. Kita harus menjaga kesehatan dan kebersihan, agar COVID-19 segera berakhir,”ungkapnya. (Baca Juga: Monumen Perang Dunia II, Memorial Korban Perang Pasifik di Manado)

Diceritakan mantan salah satu pimpinan media lokal itu, ketika pandemik muncul di Sulut, pariwisata sempat hancur. Bahkan di April, seiring dengan ditutupnya penerbangan asing bahkan domestik, akomodasi hotel dan restoran tutup. Terdampaklah para tenaga kerja pariwisata.

“Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong para pengusaha hotel dan restoran untuk menerapkan protokol kesehatan sesuai standar CHSE dalam rangka memasuki era kebiasaan baru,” katanya. (Baca Juga: Vaksin Meningkatkan Imunitas Tubuh, Tren Positif Kesembuhan Pasien Covid-19)

Menurut Dino, melalui Dinas Pariwisata Provinsi Sulut yang kinerjanya sangat bagus di era pandemik, para stakeholder mulai diberikan motivasi. Tentang wisata era new normal. Yaitu berwisata dengan perilaku wisatan new normal berbasis cleanliness,healthy,safety, andenvironmental (CHSE). Artinya, dibangkitkan kesadaran bahwa pasar wisata akan hidup tak sekadar pelayanan berbasis sapta pesona tapi disertai CHSE.

“Alhamdulillah, stakeholder sepakat dan menyadari itu. Berbagai pelatihan dilakukan. Lalu hasilnya diekspose di medsos masing-masing stakeholder. Hasilnya? Staycation dan Wellness Tourism mengalami perkembangan. Resort dan obyek wisata alam mulai meningkat okupansi di weekend. Seiring waktu, hotel di kota juga naik. (Baca Juga: Wakapolda Pimpin Upacara Serah Terima Jabatan di Polda Sulut)

Diketahui data BPS Sulut mencatat jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Sulawesi Utara melalui pintu masuk bandara Sam Ratulangi pada September 2020 sebanyak 2.174 orang meningkat dibanding Agustus 2020 (M-to-M). Jika dibandingkan Agustus 2019 menurun sebesar 81,70% (Y-on-Y). Wisatawan mancanegara didominasi oleh warga Tiongkok sebanyak 2.174 orang (100%).

Sementara itu, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Sulawesi Utara September 2020 mencapai 45,05% meningkat 5 poin (12,48%) dibanding TPK Agustus 2020 (40,05%). Sedangkan rata-rata lama menginap tamu (RLMT) hotel berbintang September 2020 mencapai 1,92 hari menurun 0,31 poin dibanding Agustus 2020. Sedangkan Rata-rata lama menginap tamu asing (RLMT Asing) hotel berbintang bulan September 2020 mencapai 1,47 hari menurun 0,16 poin dibanding bulan Agustus 2020.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5156 seconds (0.1#10.140)