Situ Bagendit Mulai Ditata Jadi Objek Wisata Kelas Dunia

Kamis, 12 November 2020 - 14:36 WIB
loading...
Situ Bagendit Mulai Ditata Jadi Objek Wisata Kelas Dunia
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menghadiri groundbreaking ceremony penataan kawasan wisata Situ Bagendit. Foto/Humas Pemprov Jabar
A A A
BANDUNG - Objek wisata Situ Bagendit mulai ditata menjadi sebuah kawasan wisata berkelas dunia seiring pelaksanaan Groundbreaking Ceremony penataan Situ Bagendit. Kegiatan groundbreaking penataan objek wisata yang berlokasi di Desa Begendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut itu dihadiri langsung Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, Rabu (11/11/2020).

Turut menyaksikan groundbreaking Bupati Garut Rudy Gunawan dan perwakilan dari Direktorat Jendral (Ditjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia (RI). "(Groundbreaking penataan kawasan wisata Situ Bagendit) ini mengawali sebuah proses konstruksi yang akan menjadi semangat pemulihan ekonomi Jabar, khususnya Garut," kata Ridwan Kamil dalam keterangan resminya, Kamis (12/11/2020).( )

Adapun BUMN PT Adhi Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor pelaksana akan mengerjakan penataan kawasan Situ Bagendit selama 14 bulan. "Jadi secepat-cepatnya masyarakat Garut dan wisatawan bisa menikmati wajah baru Situ Bagendit pada Desember 2021," ujar Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu.

Kang Emil menambahkan, penataan kawasan wisata Situ Bagendit merupakan komitmen bersama antara pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR, Pemprov Jabar, dan Pemkab Garut. Menurut Kang Emil, penataan diawali usulannya kepada Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) saat kunjungan kerjanya ke Situ Bagendit 2019 lalu.

Saat itu, Kang Emil mengusulkan agar objek wisata kebanggaan warga Garut itu bisa dipercantik menjadi objek wisata kelas dunia. "Saya, Presiden, Menteri PUPR, dan Bupati Garut berdiskusi dan hasilnya adalah penataan ulang yang dikelola oleh Ditjen Cipta Karya," katanya.

Masterplan penataan kawasan wisata Situ Bagendit dengan nilai kontrak kurang lebih Rp81,1 miliar ini terdiri dari 3 gate yang merupakan akses masuk bagi pengunjung dan 6 zona meliputi beberapa fungsi, yaitu wisata publik (zona 1), area kuliner (zona 2), area green school (zona 3), area komersil (zona 4), area water sport (zona 5), serta area masjid dan konservasi (zona 6).

Dari berbagai zona tersebut, pengunjung dapet menikmati berbagai fasilitas, antara lain di zona 1, mulai dari wisata air, ruang terbuka, taman, amfiteater, dermaga, taman teratai, plaza utama, plaza edukasi, ruang kuliner, kios oleh-oleh, parkir kendaraan, hingga toilet. (Baca juga: Rekomendasi Tempat Wisata di Jogja untuk Mengisi Libur Panjang )

Sementara di zona 6 akan dibangun Pulau Nusa Kelapa yang nantinya terdapat masjid, menara pandang, plaza utama, area literasi, playground, sky bridge, dermaga, jembatan, plaza air, hingga kawasan konservasi. Setiap zona pun dihubungkan oleh jalur pedestrian yang terbagi ke dalam dua tipe, yaitu pedestrian dengan tanggul dan elevated pedestrian. "Saya titip dijaga kondusivitas selama pengerjaan, organisasi pengelola dari sekarang juga sudah harus dikonsepkan," pesan Kang Emil.

Kang Emil pun menyatakan, warga lokal bisa ikut terlibat dalam penataan kawasan wisata Situ Bagendit selama memenuhi kualifikasi, mulai dari penyediaan material bangunan yang berkualitas hingga pemberdayaan masyarakat dalam menyediakan produk lokal Garut untuk dipamerkan nantinya.

"Situ Bagendit ini dampak ekonominya luas, banyak pesantren dan desa juga akan dilibatkan, sehingga nanti di sini semua produk lokal Garut bisa diperlihatkan sebagai bagian dari pemberdayaan ekonomi lokal," katanya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1123 seconds (0.1#10.140)