Gunung Merapi Siaga, BNPB: 1.294 Pengungsi di Empat Kabupaten Sudah Dievakuasi

Kamis, 12 November 2020 - 11:01 WIB
loading...
Gunung Merapi Siaga, BNPB: 1.294 Pengungsi di Empat Kabupaten Sudah Dievakuasi
BNPB menyebutkan, 1.294 pengungdi Merapi sudah dievakuasi.Foto/dok
A A A
JAKARTA - Status Gunung Merapi siaga III. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan sudah 1.294 orang di empat kabupaten di sekeliling gunung dievakuasi.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menjelaskan mereka yang dievakuasi merupakan kelompok rentan, seperti lansia, anak-anak, balita, ibu hamil, disabilitas, dan ibu menyusui.

“Jumlah total warga yang dievakuasi tertinggi di Kabupaten Magelang sebanyak 835 jiwa, disusul Sleman 203, Boyolali 133, dan Klaten 123 orang. Mereka tersebar di tempat evakuasi sementara (TES) maupun tempat evakuasi akhir (TEA),” ujarnya dikutip dari keterangan pers BNPB, Kamis (12/11/2020).(Baca juga: Jumlah Pengungsi Gunung Merapi Capai 1.294 Jiwa )

BNPB memastikan kebutuhan makan dan minum untuk para pengungsi sudah tersedia di tempat penampungan. Para relawan membantu dalam penyediaan bahan baku, seperti sayur-mayur. Sebagian lagi, menjadi juru masak di dapur umum maupun mobil dapur lapangan.



“Pos pendukung di tempat penampungan tersedia dan siap untuk memberikan pelayanan, seperti pos kesehatan yang siaga 24 jam. Pihak pemerintah desa tidak hanya menyiapkan tempat, tetapi tenaga dan pelayanan kepada para warga yang harus dievakuasi,” ucap Raditya.

Ini menjadi bukti kuatnya sister village dalam konteks kebencanaan, warga dari suatu desa membantu warga desa lainnya. Dia menerangkan empat pemerintah daerah telah menetapkan status keadaan darurat, baik siaga maupun tanggap darurat.(Baca juga: Peringati Hari Kesehatan Nasional, PMI Kota Solo Bagikan Paket Alat untuk Hidup Sehat )

Dengan status tersebut, akan mempermudah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengakses sumber daya dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan operasi tanggap darurat. Raditya menjelaskan BPBD terus mengevaluasi tantangan yang dihadapi jika kondisi semakin kritis, seperti jalur dan transportasi evakuasi, jalur dan peralatan komunikasi, dan protokol kesehatan Covid-19.

Melihat aktivitas vulkanik, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengeluarkan perkiraan daerah bahaya. Di Provinsi Yogyakarta, kawasan yang dinilai bahaya, antara lain Desa Glagaharjo, Kepuharjo, dan Umbulharjo di Kecamatan Cangkringan. Semua berada di Kabupaten Sleman.

Di Kabupaten Magelang, desa-desa yang dianggap bahaya adalah Ngargomulyo, Krinjing, dan Paten. Semua di Kecamatan Dukun. Di Boyolali, ada desa Tlogolele, Klakah, dan Jrakah. Semua berada di Kecamatan Selo.(Baca juga: Pria Ditemukan Tewas di Hotel, Mulut dan Hidung Keluarkan Darah )

Di kabupaten Klaten, ada Desa Tegal Mulyo, Sidorejo, dan Balerante. Semua desa itu berada di Kecamatan Kemalang. BPPTKG meminta penambangan di sepanjang sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III dihentikan untuk sementara.

Selain itu, kegiatan wisata, termasuk pendakian ke Gunung Merapi harus dihentikan. “Pemerintah Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali dan Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat,” pungkas Raditya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1962 seconds (0.1#10.140)