Jabar Pancing Investor Garap Puluhan Proyek Senilai Rp32 Triliun
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat menawarkan sedikitnya 27 proyek senilai Rp32,1 triliun kepada calon investor sebagai salah satu upaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19. Ke-27 proyek tersebut akan ditawarkan kepada para calon investor di ajang West Java Invenstment Summit (WIJS) yang akan digelar selama 4 hari, mulai 16-19 November 2020.
Ratusan calon investor dalam dan luar negeri pun diklaim sudah tertarik untuk melakukan pembahasan lebih lanjut, di antaranya, perusahaan dari Jepang, Amerika Serikat dari Prancis, Singapura, Malaysia, Finlandia. (Baca juga: Dongkrak Ekonomi Lokal, APPSI Jabar Puji Penyaluran Bansos Tahap III )
"Data per hari kemarin sore itu sudah ada 696 perusahaan yang siap mendengarkan market sounding dan melakukan one on one meeting dengan project owner masing-masing," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Noneng Komara Nengsih di Bandung, Rabu (11/11/2020).
WJIS sendiri merupakan ajang promosi investasi tahunan di Jabar. WIJS pun menjadi salah satu indikator realisasi investasi di Jabar. Diketahui, meski didera pandemi, Jabar sukses menempati posisi pertama nasional dalam realisasi investasi mencapai Rp86,3 triliun hingga triwulan III tahun ini.
"Ini salah satu program kami dalam melakukan promosi investasi. Pada masa pandemi COVID-19, segala sesuatunya sulit, anggaran juga demikian, tetapi lewat kolaborasi dengan Bank Indonesia, akhirnya kami masih bisa menyelenggarakan WJIS ini," katanya.
Adapun 27 proyek investasi unggulan tersebut, di antaranya, Subang Smartpolitan, Ciater Agro Tourism, Karawang New Industry, Pasar Kreatif, Pondok Seni Pangandaran, hingga TPPAS Cirebon Raya. ( )
Sementara itu, perwakilan PT Surya Cipta Swadaya, Grace menyatakan, kawasan Subang Smartpolitan memliki luas 2.700 hektare. Namun, untuk fase pertama, yang ditawarkan hanya seluas 400 hektare dimana peletakan batu pertamanya akan dilakukan 18 November 2020 mendatang."Kami tidak fokus pada industri karena di Subang Smartpolitan ini akan ada kawasan pendidikan, FO (factory outlet), dan sebagainya. Kami berharap, bakal banyak investor tertarik menanamkan modalnya di proyek ini," katanya.
Ratusan calon investor dalam dan luar negeri pun diklaim sudah tertarik untuk melakukan pembahasan lebih lanjut, di antaranya, perusahaan dari Jepang, Amerika Serikat dari Prancis, Singapura, Malaysia, Finlandia. (Baca juga: Dongkrak Ekonomi Lokal, APPSI Jabar Puji Penyaluran Bansos Tahap III )
"Data per hari kemarin sore itu sudah ada 696 perusahaan yang siap mendengarkan market sounding dan melakukan one on one meeting dengan project owner masing-masing," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Noneng Komara Nengsih di Bandung, Rabu (11/11/2020).
WJIS sendiri merupakan ajang promosi investasi tahunan di Jabar. WIJS pun menjadi salah satu indikator realisasi investasi di Jabar. Diketahui, meski didera pandemi, Jabar sukses menempati posisi pertama nasional dalam realisasi investasi mencapai Rp86,3 triliun hingga triwulan III tahun ini.
"Ini salah satu program kami dalam melakukan promosi investasi. Pada masa pandemi COVID-19, segala sesuatunya sulit, anggaran juga demikian, tetapi lewat kolaborasi dengan Bank Indonesia, akhirnya kami masih bisa menyelenggarakan WJIS ini," katanya.
Adapun 27 proyek investasi unggulan tersebut, di antaranya, Subang Smartpolitan, Ciater Agro Tourism, Karawang New Industry, Pasar Kreatif, Pondok Seni Pangandaran, hingga TPPAS Cirebon Raya. ( )
Sementara itu, perwakilan PT Surya Cipta Swadaya, Grace menyatakan, kawasan Subang Smartpolitan memliki luas 2.700 hektare. Namun, untuk fase pertama, yang ditawarkan hanya seluas 400 hektare dimana peletakan batu pertamanya akan dilakukan 18 November 2020 mendatang."Kami tidak fokus pada industri karena di Subang Smartpolitan ini akan ada kawasan pendidikan, FO (factory outlet), dan sebagainya. Kami berharap, bakal banyak investor tertarik menanamkan modalnya di proyek ini," katanya.
(don)