Siaga Darurat Merapi, Pengungsi di Magelang Tembus 830 Jiwa

Selasa, 10 November 2020 - 20:57 WIB
loading...
Siaga Darurat Merapi,...
Aktivitas vulkanik Gunung Merapi terus meningkat. Warga Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang yang tergolong kelompok rentan telah dievakuasi ke desa penyangga. Foto/Ist
A A A
MAGELANG - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi terus meningkat. Warga Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang yang tergolong kelompok rentan telah dievakuasi ke desa penyangga.

Hingga Selasa (10/11/2020) pukul 18.00 WIB, jumlah pengungsi Gunung Merapi mencapai 830 jiwa. Mereka tersebar di 9 titik tempat evakuasi akhir di Kecamatan Mertoyudan, Muntilan dan Mungkid. (Baca juga: Siaga Erupsi Gunung Merapi, Sirene Peringatan Dini di Tlogolele Jadi Andalan)

Berdasarkan data Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, warga Desa Paten mengungsi di Desa Banyurojo dan Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan. Warga Desa Krinjing mengungsi di Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan. (Baca juga: BPPTKG Prediksi Erupsi Merapi Tak Sebesar 2010, Kubah Lava Belum di Permukaan)

Kemudian, Warga Desa Ngargomulyo mengungsi di Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan yang terbagi diempat titik Pengungsian. Dan warga Desa Keningar mengungsi di Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid yang terbagi di 2 titik Pengungsian.

Adapun jumlah warga Desa Paten yang mengungsi sebanyak 439 jiwa yang terdiri dari 268 jiwa warga Dusun Babadan 1 dan 171 jiwa warga Dusun Babadan 2. Kemudian jumlah pengungsi dari Desa Krinjing sebanyak 122 jiwa yang terdiri dari 47 jiwa warga Dusun Pugeran dan 52 jiwa warga Dusun Trayem.

Jumlah pengungsi dari Desa Ngargomulyo sebanyak 137 jiwa yang terdiri dari 52 jiwa warga Dusun Gemer, 18 jiwa warga Dusun Batur Ngisor, 37 jiwa warga Dusun Ngandong dan 30 jiwa warga Dusun Karanganyar. Sedangkan jumlah warga Desa Keningar yang mengungsi sebanyak 132 jiwa yang terdiri dari warga Dusun Banaran, Dusun Gondangrejo dan Dusun Keningar.

Meski dalam kondisi siaga darurat, protokol kesehatan tetap diberlakukan secara ketat. Kapasitas lokasi pengungsian dikurangi 50% dan setiap keluarga menempati bilik sendiri-sendiri.

Ini dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19. Selain itu, semua warga yang berada di tempat pengungsian juga diperiksa kondisi kesehatannya oleh medis yang siaga di masing-masing lokasi pengungsian.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mageng Edy Susanto mengatakan, dalam penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 di tempat pengungsian, masing-masing keluarga dibuatkan bilik tersendiri. Ini untuk menjaga jarak dan agar para pengungsi bisa lebih nyaman.

"Karena saat ini sedang pandemi COVID-19, maka kapasitas tempat pengungsian dikurangi 50%. Dan protokol kesehatan juga diterapkan secara ketat," katanya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.3900 seconds (0.1#10.140)