Komisi B DPRD Kendal Minta Relokasi Pedagang Sayur Pasar Weleri Tuntas Tahun 2021
loading...
A
A
A
KENDAL - Rencana pemindahan lapak pedagang sayur dan buah-buahan dari pasar Weleri 1 ke pasar Weleri 2 telah ditindaklanjuti oleh Pemkab Kendal. Lahan kosong di pasar Weleri 2 yang akan digunakan untuk relokasi para pedagang telah dilakukan pengurugan.
Ketua Komisi B DPRD Kendal, Dian Alfat Muchammad, mengatakan pihaknya telah meminta dinas terkait menyiapkan lokasi untuk relokasi pedagang sayur dan buah-buahan dari pasar Weleri 1. Dikatakan, lokasi dimaksud saat ini telah diurug dan selanjutnya akan dilakukan pavingisasi.
“Lahan kosong di pasar Weleri 2 yang akan digunakan untuk relokasi para pedagang sayur telah selesai diurug dengan menggunakan APBD perubahan. Kami minta Dinas Perdagangan untuk menganggarkan kelanjutan pembangunannya di tahun 2021,” terang Dian, usai memimpin rapat kerja komisi B dengan Dinas Perdagangan, Senin (9/11/2020).
Angota dewan termuda dari Fraksi PKB tersebut lebih lanjut berharap keberadaan pedagang sayur yang mendapat keluhan dari masyarakat karena mengganggu pengguna jalan dapat menempati lokasi baru yang disediakan. Selain itu, pemandangan semrawut di depan pasar Weleri 2 dapat lebih tertata.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kendal, mengatakan pihaknya telah menyelesaikan pengurugan di lokasi yang akan ditempati pedagang sayur dan buah-buahan. Diterangkan, untuk selanjutnya akan dilakukan pavingisasi di tahun 2021.
“Kami sudah usulkan anggarannya di tahun 2021. Nantinya pedagang sayur dan buah-buahan yang ada di depan pasar Weleri dapat menempati lokasi yang baru di Pasar Weleri 2,” terangnya.
Komisi B menggelar rapat kerja dengan sejumlah mitra OPD membahas kegiatan yang dilaksanakan menggunakan APBD perubahan 2020 dan sekaligus rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2021.
Selain Dinas Perdagangan, Komisi B juga memanggil Dinas Perindustrian, Koperasi dan UKM. Dalam pertemuan dengan Disperinkop dan UKM, Komisi B meminta mitra OPD tersebut untuk menindaklanjuti keluhan dari masyarakat terkait penyaluran Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) yang dinilai masih belum tepat sasaran.
“Ada banyak isu yang kita bahas dalam rapat kerja dengan mitra OPD. Selain penyaluran BPUM dan relokasi pedagang pasar Weleri, masalah kelangkaan pupuk, kekurangan produktivitas perikanan akibat perambahan dengan ditetapkannya Kawasan Ekonomi Khusus sebagai bagian dari proyek strategis nasional,” terang Sri Supriyati, sekretaris Komisi B.
Ketua Komisi B DPRD Kendal, Dian Alfat Muchammad, mengatakan pihaknya telah meminta dinas terkait menyiapkan lokasi untuk relokasi pedagang sayur dan buah-buahan dari pasar Weleri 1. Dikatakan, lokasi dimaksud saat ini telah diurug dan selanjutnya akan dilakukan pavingisasi.
“Lahan kosong di pasar Weleri 2 yang akan digunakan untuk relokasi para pedagang sayur telah selesai diurug dengan menggunakan APBD perubahan. Kami minta Dinas Perdagangan untuk menganggarkan kelanjutan pembangunannya di tahun 2021,” terang Dian, usai memimpin rapat kerja komisi B dengan Dinas Perdagangan, Senin (9/11/2020).
Angota dewan termuda dari Fraksi PKB tersebut lebih lanjut berharap keberadaan pedagang sayur yang mendapat keluhan dari masyarakat karena mengganggu pengguna jalan dapat menempati lokasi baru yang disediakan. Selain itu, pemandangan semrawut di depan pasar Weleri 2 dapat lebih tertata.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kendal, mengatakan pihaknya telah menyelesaikan pengurugan di lokasi yang akan ditempati pedagang sayur dan buah-buahan. Diterangkan, untuk selanjutnya akan dilakukan pavingisasi di tahun 2021.
“Kami sudah usulkan anggarannya di tahun 2021. Nantinya pedagang sayur dan buah-buahan yang ada di depan pasar Weleri dapat menempati lokasi yang baru di Pasar Weleri 2,” terangnya.
Komisi B menggelar rapat kerja dengan sejumlah mitra OPD membahas kegiatan yang dilaksanakan menggunakan APBD perubahan 2020 dan sekaligus rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2021.
Selain Dinas Perdagangan, Komisi B juga memanggil Dinas Perindustrian, Koperasi dan UKM. Dalam pertemuan dengan Disperinkop dan UKM, Komisi B meminta mitra OPD tersebut untuk menindaklanjuti keluhan dari masyarakat terkait penyaluran Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) yang dinilai masih belum tepat sasaran.
“Ada banyak isu yang kita bahas dalam rapat kerja dengan mitra OPD. Selain penyaluran BPUM dan relokasi pedagang pasar Weleri, masalah kelangkaan pupuk, kekurangan produktivitas perikanan akibat perambahan dengan ditetapkannya Kawasan Ekonomi Khusus sebagai bagian dari proyek strategis nasional,” terang Sri Supriyati, sekretaris Komisi B.
(atk)