Bulan Depan Unair Uji Coba Vaksin Merah Putih ke Hewan

Senin, 09 November 2020 - 15:24 WIB
loading...
Bulan Depan Unair Uji Coba Vaksin Merah Putih ke Hewan
Kabar gembira kelanjutan vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Unair Surabaya memasuki babak baru. Unair akan melakukan tahapan ujicoba pada hewan. Foto SINDOnews
A A A
SURABAYA - Kabar gembira kelanjutan vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga (Unair) Surabaya memasuki babak baru. Saat ini, mereka akan melakukan tahapan selanjutnya dengan ujicoba pada hewan.

Rektor Unair Prof Mohammad Nasih menuturkan, dalam beberapa bulan terakhir ini para peneliti terus berupaya menyelesaikan uji coba vaksin, yang pada tahap awal memang dilakukan pada hewan sebelum ujicoba pada manusia. "Kalau uji coba hewan ini berhasil, maka uji coba vaksin akan masuk pada tahap uji coba kepada manusia," kata Nasih di sela-sela Sidang Dies Natalis ke-66 Unair di Kampus C, Senin (9/11/2020). (Baca juga: Universitas Airlangga Kembangkan Dua Vaksin Covid-19 )

Ia melanjutkan, tahapan uji coba pada hewan dan pembiakan vaksin ini menggandeng PT Biotis Pharmaceutical Indonesia. Mereka merupakan industri farmasi yang ditunjuk oleh Kementerian Riset dan Teknologi dalam mempersiapkan penelitian tentang vaksin. “Beberapa proses yang memerlukan teknologi lebih maju lagi terkait pembiakan. Makanya perlu kerja sama dengan Biotis untuk animal trial, mulai tikus sampai kera,” ucapnya.

Nasih sendiri memperkirakan vaksin Merah Putih yang dalam proses pengembangan baru terlihat tuntas sekitar Maret 2021 mendatang. Berbagai persiapan dan penelitian lebih lanjut harus dijalani. Unair pun bekerjasama dengan berbagai pihak dalam pengembangan vaksin Merah Putih. Salah satunya dengan lembaga Biologi Molekuler Eijkman. (Baca juga: Enam Institusi Kembangkan Vaksin Merah Putih )

Direktur Utama PT Biotis Pharmaceutical Indonesia FX Sudirman menuturkan, rencananya ujicoba terhadap hewan ini tahapan yang penting, pihaknya menjadwalkan Desember mendatang untuk tahapan yang lebih maju. “Memang sangat awal. Tapi karena kebutuhan vaksin ini mendesak, yang harusnya kita lakukan beberapa bulan beberapa tahun kami mampatkan dalam waktu singkat,” jelasnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2653 seconds (0.1#10.140)