2 Murid SD di Mentawai Diduga Korban Pencabulan, Pelaku Minta Damai
loading...
A
A
A
MENTAWAI - Dua murid sekolah dasar (SD) di Siberut Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai , Sumatera Barat, D (8) dan T (7) diduga menjadi korban pelecehan seksual . Pelecehan diduga dilakukan pelaku CM (36).
JS orang tua korban dari D menuturkan, kasus ini terungkap saat anaknya tersebut bermain-dengan temannya. Anaknya tiba-tiba diolok-olok sama temannya kalau dilecehkan dan akhirnya terungkap Kamis, 5 November 2020. (Baca juga: Tasikmalaya Gempar, Wanita Cantik Bercelana Seksi Tergeletak di Tepi Jalan)
"Saat mereka bermain-main ada temannya yang mengolok-olok kalau dia dilecehkan. Makanya kami panggil dan tanya pada anak kami. Akhirnya dia mengaku, baru kemarin baru bisa kami melaporkan karena kondisi daerah yang jauh," kata JS, Senin (9/11/2020). (Baca juga: Anggotanya Keroyok TNI, Ketua MPC PP Sumedang Tolak Sebut Identitas)
Setelah ditanyakan sama anaknya ternyata kata JS, seorang bocah lainnya, SS (5) yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak (TK) nyaris jadi korban perbuatan tak senonoh.
"Pelaku ini sudah melakukan hal tak senonoh kepada dua korban yang masih duduk dibangku SD. Sementara pada korban SS (5) yang masih TK belum sempat dilakukannya. Tapi sudah berniat," kata JS.
Ulah CM itu akhirnya terendus oleh warga. Menurut JS, terduga CM berusaha membujuk pihak keluarga korban dan pemerintah dusun untuk menyelesaikan persoalan tersebut secara kekeluargaan. Namun pihak keluarga korban dan pemerintah dusun menolak. "Kami menolak diselesaikan secara damai karena ini kasus pelecehan seksual apalagi mereka di bawah umur," katanya.
Kepala Seksi Humas Polsek Sikabaluan, Bripka Baltasar membenarkan laporan tersebut. Saat ini tim Polsek Sikabaluan sudah mengamankan terduga di Mapolsek. Setelah mendapatkan laporan dari pihak keluarga korban, tim polsek Sikabaluan langsung turun ke TKP untuk mencari dan menjemput terduga pada Minggu, (8/11/2020). Tidak ada perlawanan saat melakukan penangkapan. “Terduga sudah kita amankan dan akan kita lakukan pengembangan di Polsek,” katanya.
JS orang tua korban dari D menuturkan, kasus ini terungkap saat anaknya tersebut bermain-dengan temannya. Anaknya tiba-tiba diolok-olok sama temannya kalau dilecehkan dan akhirnya terungkap Kamis, 5 November 2020. (Baca juga: Tasikmalaya Gempar, Wanita Cantik Bercelana Seksi Tergeletak di Tepi Jalan)
"Saat mereka bermain-main ada temannya yang mengolok-olok kalau dia dilecehkan. Makanya kami panggil dan tanya pada anak kami. Akhirnya dia mengaku, baru kemarin baru bisa kami melaporkan karena kondisi daerah yang jauh," kata JS, Senin (9/11/2020). (Baca juga: Anggotanya Keroyok TNI, Ketua MPC PP Sumedang Tolak Sebut Identitas)
Setelah ditanyakan sama anaknya ternyata kata JS, seorang bocah lainnya, SS (5) yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak (TK) nyaris jadi korban perbuatan tak senonoh.
"Pelaku ini sudah melakukan hal tak senonoh kepada dua korban yang masih duduk dibangku SD. Sementara pada korban SS (5) yang masih TK belum sempat dilakukannya. Tapi sudah berniat," kata JS.
Ulah CM itu akhirnya terendus oleh warga. Menurut JS, terduga CM berusaha membujuk pihak keluarga korban dan pemerintah dusun untuk menyelesaikan persoalan tersebut secara kekeluargaan. Namun pihak keluarga korban dan pemerintah dusun menolak. "Kami menolak diselesaikan secara damai karena ini kasus pelecehan seksual apalagi mereka di bawah umur," katanya.
Kepala Seksi Humas Polsek Sikabaluan, Bripka Baltasar membenarkan laporan tersebut. Saat ini tim Polsek Sikabaluan sudah mengamankan terduga di Mapolsek. Setelah mendapatkan laporan dari pihak keluarga korban, tim polsek Sikabaluan langsung turun ke TKP untuk mencari dan menjemput terduga pada Minggu, (8/11/2020). Tidak ada perlawanan saat melakukan penangkapan. “Terduga sudah kita amankan dan akan kita lakukan pengembangan di Polsek,” katanya.
(shf)