Kampung Zakat Binaan Bimas Islam Gapai Timur Indonesia

Minggu, 08 November 2020 - 08:25 WIB
loading...
Kampung Zakat Binaan...
Program Percontohan Daerah Binaan yang dicanangkan Kementerian Agama telah mencapai Provinsi Papua. Foto: Istimewa.
A A A
MAKASSAR - Program Percontohan Daerah Binaan yang dicanangkan Kementerian Agama telah mencapai Provinsi Papua. Di provinsi paling timur Indonesia itu, yang pertama kali mendapatkan giliran adalah Kelurahan Koya Timur, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.

Kampung Zakat menjadi primadona dalam Proper ini adalah program pemberdayaan bagi desa-desa miskin yang mendapatkan pembinaan, fasilitas, dan bantuan finasial dengan dana berbasis zakat, infaq, dan sedekah. Kampung zakat menjadi bagian integral dari paket Program Percontohan Bimas Islam (Proper BI) yang dijalankan oleh Kemenag sejak tahun 2018.

Sebagaimana keterangan tertulis dari Kementerian Agama , skema pemberdayaan Proper BI di Papua diluncurkan oleh Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi, Sabtu (7/11/2020). Acara ini juga dihadiri oleh para pejabat Kementerian Agama dan para pejabat daerah Kota Jayapura.

Program percontohan ini merupakan hasil kolaborasi empat direktorat di Ditjen Bimas Islam Kemenag, yang intinya mengintegrasikan pembinaan agama dengan pemberdayaan multi aspek yang manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang oleh warga miskin.

Bagi Kemenag , kegiatan ini memiliki makna yang lebih besar dari sekedar penyuluhan dan bantuan sosial. Di dalamnya terdapat muatan moderasi beragama dan memperkuat kesadaran keragaman dan kemajemukan.

Dalam Proper BI, selain Kampung Zakat ada beberapa bentuk kegiatan lain, seperti program wakaf produktif, bantuan renovasi dan operasional Masjid/Musholl, Pemberdayaan Penyuluh Agama Islam, bantuan Ormas dan Majelis Taklim, pembinaan Imam Masjid, dan juga pemberian Sembako, alat-alat salat, bantuan Al-Qur’an, dan buku-buku keagamaan.

Dalam hal ini Kemenag , selain mengunakan anggaran DIPA Ditjen Bimas Islam tahun 2020-2022 juga mengakomodir dana Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) serta Lembaga Amil Zakat di tingkat lokal.

Bantuan yang di antaranya berbasis dana zakat, infak, dan sedekah itu akan dikucurkan kepada masyarakat dalam bentuk hibah dan pinjaman yang diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup mereka. Program ini didisain sebagai kegiatan berkelanjutan selama kurun waktu setidaknya tiga tahun.



Wakil Menteri Agama Zainut tauhid Sa'adi mengungkapkan, pihaknya telah melakukan proses internal yang menghasilkan inovasi kebijakan yang berbasis pencapaian output dan outcome. Kemenag pada dasarnya memiliki tugas pembinaan keagamaan kepada selluruh umat beragama di Indonesia.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1952 seconds (0.1#10.140)