Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Ratusan Warga Magelang Mulai Diungsikan, Antisipasi Erupsi Merapi
loading...
Petugas kepolisian mengungsikan manula dan anak-anak dari sejumlah dusun menyusul terus meningkatnya aktifitas Gunung Merapi. Foto/Ist.
A
A
A
MAGELANG - Naiknya status Gunung Merapi menjadi Siaga, ratusan warga dari beberapa dusun di Kabupaten Magelang , mulai diungsikan di posko pengungsian, pada Jumat (6/11/2020). (Baca juga: 25 Hari ke Depan Sleman Masuk Tanggap Darurat Bencana Merapi )
Mereka yang diungsikan kebanyakan para orang tua lanjut usia (manula) dan anak-anak yang berada di dusun terdekat dengan puncak Gunung Merapi . Di antaranya, Dusun Trono, Desa Krinjing, Pugeran, dan Trayem, diungsikan di Posko Pengungsian Desa Deyangan.
Sedangkan, warga Dusun Babadan, Paten Kecamatan Dukun, diungsikan di Posko Pengungsian Desa Banyurojo. Mereka akan mengungsi sampai kondisi Gunung Merapi dinyatakan aman.
Pemkab Magelang , telah menyiapkan tempat pengungsian di gedung pertemuan Desa Deyangan, dan Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, dengan standar protokol kesehatan ketat. (Baca juga: 5 Moge Anggota HOG SBC yang Keroyok Intel Kodim di Bukittinggi Ternyata Bodong )
Di dua tempat pengungsian itu, ruangan luas di sekat-sekat menggunakan triplek setinggi sekitar 1,5 meter, dan lebar 2 meter persegi. Masing-masing sekat, hanya bisa digunakan oleh pengungsi yang terdiri dari satu keluarga.
Salah satu pengungsi, Samini (50) mengaku merasa nyaman dengan kondisi pengungsian yang disiapkan. Sebab, semua pengungsi dipisah dengan keluarga masing-masing. "Nyaman teng mriki, soale dipisah-pisah (nyaman di sini, soalnya dipisah-pisah)," katanya. (Baca juga: Pilbup Bandung, Eleksibilitas Bedas Melesat Tinggalkan 2 Rivalnya )
Samini yang tahun 2010 juga pernah mengungsi mengatakan, pembatasan dengan sekat membuat ia dan keluarganya lebih nyaman. "Mbiyen umpel-umpelan, sakniki jembar (dulu berdesakan, sekarang lebih lebar tempatnya)," ujarnya.
Mereka yang diungsikan kebanyakan para orang tua lanjut usia (manula) dan anak-anak yang berada di dusun terdekat dengan puncak Gunung Merapi . Di antaranya, Dusun Trono, Desa Krinjing, Pugeran, dan Trayem, diungsikan di Posko Pengungsian Desa Deyangan.
Sedangkan, warga Dusun Babadan, Paten Kecamatan Dukun, diungsikan di Posko Pengungsian Desa Banyurojo. Mereka akan mengungsi sampai kondisi Gunung Merapi dinyatakan aman.
Pemkab Magelang , telah menyiapkan tempat pengungsian di gedung pertemuan Desa Deyangan, dan Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, dengan standar protokol kesehatan ketat. (Baca juga: 5 Moge Anggota HOG SBC yang Keroyok Intel Kodim di Bukittinggi Ternyata Bodong )
Di dua tempat pengungsian itu, ruangan luas di sekat-sekat menggunakan triplek setinggi sekitar 1,5 meter, dan lebar 2 meter persegi. Masing-masing sekat, hanya bisa digunakan oleh pengungsi yang terdiri dari satu keluarga.
Salah satu pengungsi, Samini (50) mengaku merasa nyaman dengan kondisi pengungsian yang disiapkan. Sebab, semua pengungsi dipisah dengan keluarga masing-masing. "Nyaman teng mriki, soale dipisah-pisah (nyaman di sini, soalnya dipisah-pisah)," katanya. (Baca juga: Pilbup Bandung, Eleksibilitas Bedas Melesat Tinggalkan 2 Rivalnya )
Samini yang tahun 2010 juga pernah mengungsi mengatakan, pembatasan dengan sekat membuat ia dan keluarganya lebih nyaman. "Mbiyen umpel-umpelan, sakniki jembar (dulu berdesakan, sekarang lebih lebar tempatnya)," ujarnya.
(eyt)
Explore More