Status Siaga, Begini Kondisi Desa Tertinggi di Lereng Gunung Merapi

Jum'at, 06 November 2020 - 14:39 WIB
loading...
Status Siaga, Begini Kondisi Desa Tertinggi di Lereng Gunung Merapi
Gubernur Ganjar Pranowo mengecek kesiapan warga dan instansi terkait mengantisipasi terus meningkatnya aktivitas Gunung Merapi di Kemalang, Klaten. Foto Istimewa
A A A
KLATEN - Dukuh Sambungrejo, Desa Balerante Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten merupakan desa Gunung Merapi yang hanya berjarak 3 kilometer.

Guna memantau perkembangan kondisi terkini usai status Gunung Merapi dinyatakan naik dari waspada menjadi siaga pada Kamis (5/11/2020), Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengunjungi Dukuh Sambungrejo , Jumat (6/11/2020).

Didampingi Plt Bupati Klaten, Sujarwanto, Ganjar berkeliling memantau tempat pengungsian, posko pemantauan Merapi di Balerante dan ke rumah-rumah warga. Setiap bertemu warga, Ganjar mengingatkan agar selalu waspada dan mengikuti anjuran pemerintah. (BACA JUGA: Sultan Meyakini Warga Lereng Merapi Hafal dengan Aktivitas Merapi)

"Mangke nek diperintah ngungsi, purun nggeh (nanti kalau diminta mengungsi mau ya). Barang-barang disiapke sing arep digowo (barang-barang yang mau dibawa disiapkan)," kata Ganjar kepada warga. "Nggeh (Iya) pak," jawab warga kompak.

Ganjar menjelaskan, dari keterangan Badan Geologi, kondisi Merapi masih siaga. Namun diprediksi, jika terjadi erupsi maka tidak sebesar seperti tahun 2010 lalu.

"Sudah ada skenarionya, baik secara geologis maupun vulkanologis mana-mana daerah yang masuk bahaya. Saat ini saya berada di desa terakhir, rumah terakhir dan tertinggi di Klaten yang jaraknya hanya 3 kilometer. Ini termasuk daerah bahaya, karena jarak amannya 5 kilometer," kata Ganjar. (BACA JUGA: Ada Peningkatan Aktivitas Merapi, Klaten Diprediksi Paling Terdampak)

Meski begitu, relawan, perangkat desa, BPBD dan TNI/Polri semuanya siap. Warga juga siap dievakuasi apabila terjadi peningkatan status. Selain evakuasi warga, tim lanjut Ganjar juga siap melakukan evakuasi pada binatang ternak milik warga. Berbagai persiapan termasuk moda transportasi sudah standby.

"Warga luar biasa, sudah punya kebiasaan dalam beradaptasi dengan kondisi. Kalau tahun 2010 lalu ada pengalaman agak sulit diajak ngungsi, sekarang kesadarannya sudah muncul. Ini bagus, karena edukasinya terus menerus. Dengan cara ini, relatif kalau terjadi sesuatu evakuasinya lebih gampang termasuk ternak yang menjadi rojobrono nya," katanya.

Dengan status merapi naik menjadi siaga, maka saat ini lanjut Ganjar tugas pemerintah adalah sisi pengamanan masyarakat dan kewilayahan. Ia berharap tidak terjadi erupsi besar, namun jika terjadi, semuanya sudah siap.

Untuk tempat pengungsian, di Desa Balerante ini Ganjar melihat persiapan sudah matang. Gedung kecamatan dan sekolah telah disiapkan untuk menampung pengungsi jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Pengungsian sudah kami siapkan, tapi belum dipakai karena masih mengikuti perkembangannya. Intinya kami sudah siapkan. Saya minta karena masih kondisi pandemi, tempat pengungsian ditata dengan protokol kesehatan. Jalur evakuasi juga aman, tadi saya cek jalannya bagus. Tapi saya minta aktivitas penambangan dihentikan dulu sampai kondisi aman, biar jalur evakuasi bisa digunakan sewaktu-waktu," ujarnya.
(vit)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3223 seconds (0.1#10.140)