Luar Biasa! Ekonomi Sulsel Tumbuh 8,5 Persen di Kuartal III

Kamis, 05 November 2020 - 16:20 WIB
loading...
Luar Biasa! Ekonomi Sulsel Tumbuh 8,5 Persen di Kuartal III
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah. Foto/Dok
A A A
MAKASSAR - Badan Pusat Statistik ( BPS ) merilis pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan ( Sulsel ) triwulan III tahun 2020 sebesar 8,18%. Angka ini mengalami kenaikan yang sangat tajam dibandingkan dengan triwulan II sebelumnya, minus 0,41% (q-to-q).

Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, mengatakan, pertumbuhan dari kuartal sebelumnya ini menunjukkan pergerakan ekonomi yang cukup masif. Meski di tengah pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga saat ini. (Baca juga: Berkat Wisata Duta COVID-19, Ekonomi Sulsel Tangguh di Tengah Pandemi )

"Artinya kerja pemerintah selama masa pandemi sudah sangat bagus. Kami berharap kuartal keempat semakin baik," kata Nurdin yang ditemui usai kunjungan kerja di kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Sulsel, Kamis (5/11/2020). (Baca juga: Punya Banyak Prestasi, Nurdin Abdullah Layak Diperhitungkan di 2024 )

Meski begitu, ekonomi Sulsel pada triwulan III tahun 2020 terhadap triwulan III tahun 2019 masih mengalami kontraksi. BPS Sulsel mencatat pertumbuhannya masih minus 1,08% (y-on-y), dimana triwulan II sebelumnya berada pada angka minus 3,86% (y-on-y).

Meski pertumbuhan ekonomi masih minus di triwulan III (y-on-y), Nurdin menyebutkan tetap ada kenaikan sekitar 2%. "Secara year on year (triwulan III) minus 1 dari (triwulan II) 3,86% . Artinya, 2% kita punya kenaikan," kata dia.

Nurdin optimistis, kuartal IV tahun ini perekonomian Sulsel terus membaik. Seiring dengan kebijakan pemulihan ekonomi di tengah pandemi yang terus didorong. Daya beli masyarakat dipacu, yang diharap berkontribusi memacu kinerja ekonomi.

"Yang kedua, belanja pemerintah harus dimaksimalkam. Karena kita berharap dari investasi. Mungkin semua negara mengalami hal yang sama di masa pandemi. Karena itu saya pikir kedepan apa yang sudah kita lakukan di kuartal ketiga harus diperkuat lagi," kata dia.

Mantan bupati Bantaeng dua periode ini mengatakan, dirinya tak ingin terpengaruh dengan kondisi perekonomian secara nasional. Apalagi menurut dia, selama ini Sulsel sudah punya pengalaman menghadapi krisis. Sektor pangan menjadi andalan.

"Sulsel itu punya daya tahan tersendiri. Kenapa? Karena kita di sektor pangan. Karena itu saya ingatkan kita semua, Sulsel ini harus memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," ucap Nurdin.

Dari data BPS secara nasional, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III 2020 terhadap triwulan III-2019 mengalami kontraksi sebesar 3,49% (y-on-y). Dimana kuartal II sebelumnya di posisi minus 5,32%.

Sementara jika merujuk secara per kuartal, ekonomi Indonesia triwulan III-2020 terhadap triwulan sebelumnya mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 5,05% (q-to-q) dibanding triwulan II 2020.

"Saya kira kita tidak usah pesimislah. Kita optimis. Dan bukan hanya Sulsel dan Indonesia, semua negara mengalami kontraksi yang cukup kuat. Makanya kita bersyukur sebagai negara agraris," kata Nurdin.

Sementara Plt Kepala Bappelitbangda Sulsel, Junaedi menilai, perekonomian Sulsel tidak bisa serta merta dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama. Apalagi tahun ini kondisi global yang diperhadapkan munculnya COVID-19.

Pandemi COVID-19 ini mengganggu jalannya semua sektor yang berkontribusi pada menurunnya kinerja perekonomian. Kendati begitu, Sulsel bahkan di tengah pandemi sudah menjalankan skenario pemulihan dampak COVID-19. Kinerja ekonomi terus ditingkatkan.

"Saya kira semua orang sangat pahamlah, bahwa kondisi tekanan akibat pandemi ini tidak bisa dibandingkan tahun sebelumnya. Tapi kalau kita membandingkan kuartal sebelumnya, itu perekonomian kita tumbuh positif 8,18%," sebut Edi.

Dia menilai, Sulsel termasuk provinsi di Indonesia yang berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi secara nasional. Bahkan, Sulsel diklaim memberi kontribusi 47% di kawasan Timur Indonesia.

"Secara kasat mata, kalau melihat geliat aktivitas ekonomi masyarakat di Sulsel itu, saya kira kita optimis di kuartal keempat sudah semakin positif. Karena memang hitungan kami ketika belanja pemerintah terserap maksimal, kita sudah bisa tumbuh 2-3% di kuartal keempat," kata dia.

Sektor pertanian, dikatakan masih menjadi andalan yang diharap mampu menopang pertumbuhan ekonomi Sulsel. Disamping mendorong sektor konstruksi yang juga dianggap terus mengalami perbaikan untuk berkontribusi pada pemulihan ekonomi.

"Yang masih terkontraksi ini sektor transportasi. Yang agak membaik ini di sektor konstruksi. Kemarin masih negatif, sekarang sudah tumbuh positif," jelas Edi.
(nth)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1696 seconds (0.1#10.140)