Program Al-John Dinilai Realistis Soal Antisipasi Ketimpangan Ekonomi

Rabu, 04 November 2020 - 14:57 WIB
loading...
Program Al-John Dinilai...
Suasana saat pasangan Al-John memasuki lokasi debat kandidat di Gedung Tammuan Mali Kecamatan Bittuang. Foto: Istimewa
A A A
TANA TORAJA - Debat kandidat pemilihan kepala daerah Kabupaten Tana Toraja telah berlangsung pada hari Sabtu lalu (31/10/2020). Beberapa masyarakat Tana Toraja termasuk akademisi menyimpulkan bahwa program Al-John lebih realistis.

Salah satunya Praktisi dan Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis salah satu Perguruan Tinggi Swasta terkemuka di Makassar, Dr Sita Sabandar.



Setelah mendengarkan pemaparan visi misi semua paslon, ia berpendapat bahwa paslon nomor urut 1 tidak menggunakan waktu yang diberikan dengan efektif untuk menurunkan visi misinya kedalam program kerja.

" Paslon Al-John mampu memaparkan visi misinya secara singkat, jelas, tidak bertele-tele dan tepat waktu pada saat debat. Sedangkan paslon lain terkesan tidak siap dan normatif," ungkap Sita Sabandar dari keterangan tertulis, Selasa, (3/11/2020).

Dia juga menilai bahwa, Paslon 2 tidak spesifik menyampaikan hasil kinerjanya selama memerintah Kabupaten Tana Toraja .

"Paslon Nomor urut 2 inikan incumbent jadi seharusnya harus jelas memaparkan keberhasilannya dan apa kelanjutannya karena sudah ada baseline (informasi dasar)," tambahnya.

Menurutnya paslon 3 dalam memaparkan visi misi didukung oleh data. Sangat realistis dan tepat sasaran terhadap kondisi sekarang dan tantangan ke depan.



"Visi misi pasangan Al-John yaitu Mandiri, Adil, Berjejaring dan hasil akhirnya unggul tersirat program yang rasional dan tentunya indikator keberhasilan programnya pasti jelas. Keadilan juga merupakan salah satu sorotan lain yang menarik dari paslon ini yang belum diterjemahkan secara lugas oleh kedua paslon lain," terangnya.

Praktisi yang juga Dosen ekonomis bisnis ini juga menambahkan substansi dan esensi dari visi dan misi pasangan Al-John ialah memanfaatkan informasi teknologi sehingga pemerintahan bisa transparan melalui good governance. Dalam bidang pengembangan sektor pariwisata contohnya, pasangan Albertus Patarru dan John Diplomasi akan mengembangkan sektor pariwisata Tana Toraja yang mumpuni dan terstandarisasi.

"Yang saya saksikan dari penjelasan Albertus Patarru adalah program ini bertumpu pada pengembangan ekonomi kreatif dengan pemanfaatan teknologi digital sebagai media pemasaran," jelasnya.



"Sangat tepat, menghadapi Situasi Covid-19 baik di masa sekarang dan pasca pandemi penguatan sektor UMKM berbasis digital lah yang mampu menjadi penyangga sistem perekonomian Tana Toraja dalam mengantisipasi resesi. Hal ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025 yang menyasar tujuan peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pengurangan ketimpangan," ujarnya.
(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2801 seconds (0.1#10.140)