Hadapi COVID-19, Warga Semarang Jalankan Konsep Lumbung Kelurahan
loading...
A
A
A
SEMARANG - Warga Kota Semarang menjalankan konsep lumbung kelurahan dengan mendirikan dapur umum dalam menghadapi tekanan dampak pandemi COVID-19. Langkah ini merupakan salah satu representasi konsep pembangunan bergerak bersama yang berjalan di Kota Semarang.
Keberadaan dapur umum sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan setiap hari pada masa pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM). Seperti dapur umum yang didirikan di komplek Sekolah Dasar Muhammadiyah 1, Lamper Kidul, Semarang Selatan. Dapur umum yang diinisiasi oleh lintas komunitas tersebut, setiap harinya memasok kebutuhan makanan siap santap untuk masyarakat sekitar pada saat pandemi COVID-19.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, munculnya banyak dapur umum yang diinisiasi oleh berbagai masyarakat, menjadi sebuah respon positif masyarakat dalam mendukung program Lumbung Kelurahan. Lumbung Kelurahan merupakan program yang digagas oleh Wali Kota Semarang untuk mendorong adanya semangat gotong royong dalam mengahadapi tekanan pandemi COVID-19.
“Disamping distribusi paket bantuan sosial yang didistribusikan pemerintah di Kota Semarang, adanya kepedulian dan partisipasi masyarakat juga penting, untuk dapat saling mendukung," kata orang nomor satu di lingkungan Pemkot Semarang yang akrab disapa Hendi ini, saat mengunjungi dapur umum di komplek SD Muhammdiyah 1, Lamper Kidul, Semarang Selatan, Jumat (8/5/2020).
Dalam kesempatan itu, Hendi juga menyerahkan bantuan 50 paket sembako untuk dikelola di dapur umum tersebut. Ini untuk menunjukkan solidaritas tinggi dan semangat gotong royong di antara warga masyarakat.
“Yang terpenting dalam konsep Lumbung Kelurahan adalah pemerintah dan masyarakat saling merespon. Sehingga bukan berarti dalam konsep Lumbung Kelurahan, pemerintah lepas tangan." tegas Hendi.
"Justru peran Pemerintah sangat strategis, untuk menggerakkan dan memberikan dukungan terhadap kebutuhan yang diperlukan," imbuhnya.
Adapun dari dapur umum di Lamper Kidul yang dikunjungi Hendi, sore itu didistribusikan 610 nasi bungkus ke berbagai tempat. Dirinya pun berterima kasih kepada masyarakat yang ikhlas berkontribusi untuk Kota Semarang dapat melalui masa - masa pandemi COVID-19. Hendi juga tak lupa berpesan kepada masyarakat untuk dapat tertib menaati Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) yang sedang diberlakukan di Kota Semarang.
“Jika partisipasi masyarakat dapat terus terjaga, termasuk dalam menjalakan protokol kesehatan yang ditetapkan, maka keadaan kota Semarang dapat selalu kondusif, dan COVID-19 bisa pergi dari kota Semarang,” pungkasnya.
Keberadaan dapur umum sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan setiap hari pada masa pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM). Seperti dapur umum yang didirikan di komplek Sekolah Dasar Muhammadiyah 1, Lamper Kidul, Semarang Selatan. Dapur umum yang diinisiasi oleh lintas komunitas tersebut, setiap harinya memasok kebutuhan makanan siap santap untuk masyarakat sekitar pada saat pandemi COVID-19.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, munculnya banyak dapur umum yang diinisiasi oleh berbagai masyarakat, menjadi sebuah respon positif masyarakat dalam mendukung program Lumbung Kelurahan. Lumbung Kelurahan merupakan program yang digagas oleh Wali Kota Semarang untuk mendorong adanya semangat gotong royong dalam mengahadapi tekanan pandemi COVID-19.
“Disamping distribusi paket bantuan sosial yang didistribusikan pemerintah di Kota Semarang, adanya kepedulian dan partisipasi masyarakat juga penting, untuk dapat saling mendukung," kata orang nomor satu di lingkungan Pemkot Semarang yang akrab disapa Hendi ini, saat mengunjungi dapur umum di komplek SD Muhammdiyah 1, Lamper Kidul, Semarang Selatan, Jumat (8/5/2020).
Dalam kesempatan itu, Hendi juga menyerahkan bantuan 50 paket sembako untuk dikelola di dapur umum tersebut. Ini untuk menunjukkan solidaritas tinggi dan semangat gotong royong di antara warga masyarakat.
“Yang terpenting dalam konsep Lumbung Kelurahan adalah pemerintah dan masyarakat saling merespon. Sehingga bukan berarti dalam konsep Lumbung Kelurahan, pemerintah lepas tangan." tegas Hendi.
"Justru peran Pemerintah sangat strategis, untuk menggerakkan dan memberikan dukungan terhadap kebutuhan yang diperlukan," imbuhnya.
Adapun dari dapur umum di Lamper Kidul yang dikunjungi Hendi, sore itu didistribusikan 610 nasi bungkus ke berbagai tempat. Dirinya pun berterima kasih kepada masyarakat yang ikhlas berkontribusi untuk Kota Semarang dapat melalui masa - masa pandemi COVID-19. Hendi juga tak lupa berpesan kepada masyarakat untuk dapat tertib menaati Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) yang sedang diberlakukan di Kota Semarang.
“Jika partisipasi masyarakat dapat terus terjaga, termasuk dalam menjalakan protokol kesehatan yang ditetapkan, maka keadaan kota Semarang dapat selalu kondusif, dan COVID-19 bisa pergi dari kota Semarang,” pungkasnya.
(nun)