Miliki Segudang Prestasi, Tak Juga Dongkrak Elektabilitas Risma

Selasa, 03 November 2020 - 08:27 WIB
loading...
Miliki Segudang Prestasi, Tak Juga Dongkrak Elektabilitas Risma
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dinilai sebagai kepala daerah yang memiliki segudang prestasi. Foto/Dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Wali Kota Surabaya, Tri Risma harini atau akrab disapa Risma boleh dibilang salah satu kepala daerah yang berprestasi dalam membangun daerahnya. Risma dinilai sebagai kepala daerah yang memiliki segudang prestasi, namun, prestasi itu hanya diganjar dengan berbagai penghargaan yang hanya diberikan oleh lembaga pemerintahan maupun swasta. (Baca juga: Pengacara Anggota Moge yang Aniaya Intel Kodim: Keributan Akibat Pengadangan )

Prestasi Risma belum dapat dikonversi menjadi 'elektoral'. Dari sejumlah lembaga survei yang merilis hasil temuan mereka, elektabilitas Risma masih di bawah angka 5 persen. Kondisi ini setidaknya terekam dalam survei Y-Publica di mana orang nomor satu di Surabaya itu meraih 3,6 persen.

Dalam survei itu, posisi Risma masih kalah jauh dari sesama kader PDIP, yang juga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang nangkring di urutan kedua setelah Prabowo Subianto. Jika Ganjar meraih 16,1%, Prabowo di angka 17,3 persen, tapi elektabilitas Prabowo turun di survei ini.

Namun demikian, elektabalitas Risma masih mending dibading sesama kader PDIP yang juga Ketua DPR, Puan Maharani. Risma juga kalah unggul dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, tetapi menang atas Menteri BUMN, Erick Thohir dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono. (Baca juga: Ratusan Liter Tuak dan Ciu Disita Sabhara Polresta Banyumas )

Berbeda dengan Y-Publica, di survei Indonesia Political Opinion (IPO) yang dirilis pada 28 Oktober 2020 lalu, Risma justeru tak mendapatkan penilaian dari responden. Nama perempuan kelahiran Kediri 20 November 1961 hilang dari daftar figur yang meraih respon publik alias nihil.

Dikonfirmasi mengenai hal ini, Dedi Kurnia Syah selaku Direktur Eksekutif IPO menyatakan, Risma untuk konstelasi nasional belum mengemuka secara kuat. Menurut dia, popularitasnya hanya mengemuka sebagai Walikota yang mendapat porsi pemberitaan lebih banyak.



"Meskipun demikian, kans untuk masuk kancah nasional sangat mungkin karena Risma miliki modal yang cukup," kata Dedi saat dihubungi Sindonews, Selasa (3/11/2020). (Baca juga: Ada yang Janggal, Kasus Positif COVID-19 di Blitar Terus Bertambah )

Dedi melihat, peluang perempuan yang menjabat sebagai Ketua DPP PDIP bidang Kebudayaan itu masih terbuka untuk bertarung di level nasional. Bermodal pengalaman dan prestasinya selama memimpin Kota Surabaya, bisa dikonversi menjadi elektabilitas sekaligus untuk mendongkrak popularitasnya.

Dedi menganggap, mereka yang saat ini masuk bursa calon presiden dari sisi survei, bisa saja mengalami perubahan begitu muncul tokoh fenomenal mendekati Pilpres 2024. "Sekuranya tokoh semakin kuat asosiasi pencapresan sekira tahun 2022 atau 2023," ujar Dedi menandaskan.

Sementara itu, dari hasil survei Indikator Politik yang dirilis pada 25 Oktober, nama Risma juga hilang dari survei. Hilangnya nama survei ini ternyata bisa dimaklumi. Karena Burhanudin Muhtadi selaku Direktur Eksekutif hanya mengajukan 15 figur kepada responden. (Baca juga: Selasa Dini Hari Maluku Diguncang Gempa Bermagnitudo 5.2 )

Ke-15 figur yakni, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Sandiaga Salahuddin Uno, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono, Khofifah Indar Parawansa, Gatot Nurmantyo, M. Mahfud MD, Airlangga Hartarto, Puan Maharani, Erick Thohir, Tito Karnavian, Muhaimin Iskandar, dan Budi Gunawan.

Hasil survei itu menempatkan Ganjar Pranowo berada di posisi atas, disusul Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Sandiaga S Uno dan Ridwan Kamil. Sedangkan selain dari lima teratas itu, masing-masing figur hanya meraih angka di bawah lima persen. Dimulai dari Agus Harimurti Yudhoyono dan seterusnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1817 seconds (0.1#10.140)