Gempa Guguran Merapi Kembali Terdengar dari Pos Babadan
loading...
A
A
A
MAGELANG - Gunung Merapi semakin menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Bahkan gempa guguran sampai terdengar di Pos Babadan Magelang, Jawa Tengah.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, dari pantauan pada 31 Oktober 2020 sejak pukul 18.00 WIB sampai 24.00 WIB tercatat terjadi 21 gempa guguran dengan amplitudo 3-60 mm dan durasi 10-40 detik.
"Gempa guguran juga terdengar di pos Babadan sebanyak dua kali," terangnya kepada wartawan, Minggu (1/11/2020). (Baca juga: Ketua PD Muhammadiyah Klaten Meninggal Dunia Diduga Terpapar COVID-19 )
Dijelaskan, selain gempa guguran juga dilaporkan gempa hembusan sebanyak 7 kali dengan amplitudo 2-4 mm, dan durasi 12-60 detik gempa Hybrid/Fase Banyak sebanyak 48, dengan amplitudo 2-20 mm, S-P : 0.3-0.5 detik, durasi 5-13 detik. Sedangkan gempa vulkanik dangkal sebanyak 4 kali dengan amplitudo 30-70 mm dan durasi 14-15 detik.
Secara keseluruhan, dalam satu hari pada hari Sabtu (31/10/2020) tercatat 76 kaki gempa guguran, 43 gempa hembusan, 2 kali gempa Tektonik, dan 20 kalo gempa vulkanik dangkal.(Baca juga: Tour de Borobudur Usai, Jateng Bersiap Gelar Borobudur Marathon )
Sedangkan hari ini, terhitung pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 06.00 WIB tercatat 26 kali gempa guguran, 16 kaki gempa hembusan dan 5 kali gempa Vulkanik dangkal.
"Saat ini bahaya yang mengancam adalah luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif. Sedangkan area dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar tidak ada aktivitas manusia," pungkasnya.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, dari pantauan pada 31 Oktober 2020 sejak pukul 18.00 WIB sampai 24.00 WIB tercatat terjadi 21 gempa guguran dengan amplitudo 3-60 mm dan durasi 10-40 detik.
"Gempa guguran juga terdengar di pos Babadan sebanyak dua kali," terangnya kepada wartawan, Minggu (1/11/2020). (Baca juga: Ketua PD Muhammadiyah Klaten Meninggal Dunia Diduga Terpapar COVID-19 )
Dijelaskan, selain gempa guguran juga dilaporkan gempa hembusan sebanyak 7 kali dengan amplitudo 2-4 mm, dan durasi 12-60 detik gempa Hybrid/Fase Banyak sebanyak 48, dengan amplitudo 2-20 mm, S-P : 0.3-0.5 detik, durasi 5-13 detik. Sedangkan gempa vulkanik dangkal sebanyak 4 kali dengan amplitudo 30-70 mm dan durasi 14-15 detik.
Secara keseluruhan, dalam satu hari pada hari Sabtu (31/10/2020) tercatat 76 kaki gempa guguran, 43 gempa hembusan, 2 kali gempa Tektonik, dan 20 kalo gempa vulkanik dangkal.(Baca juga: Tour de Borobudur Usai, Jateng Bersiap Gelar Borobudur Marathon )
Sedangkan hari ini, terhitung pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 06.00 WIB tercatat 26 kali gempa guguran, 16 kaki gempa hembusan dan 5 kali gempa Vulkanik dangkal.
"Saat ini bahaya yang mengancam adalah luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif. Sedangkan area dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar tidak ada aktivitas manusia," pungkasnya.
(msd)