Kehadiran TOD Kereta Cepat Jadi Peluang Produk Lokal

Jum'at, 30 Oktober 2020 - 21:20 WIB
loading...
Kehadiran TOD Kereta Cepat Jadi Peluang Produk Lokal
Pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung yang terus dikebut pengerjaannya, dimana saat ini total progresnya sudah mencapai 61%. Foto/Dok.SINDOnews
A A A
BANDUNG BARAT - Keberadaan sejumlah lokasi Transit Oriented Development (TOD) atau stasiun di trase Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) harus mendorong munculnya peluang ekonomi baru. Salah satunya TOD di kawasan Walini Raya yang ada di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB), dipastikan bakal diikuti oleh bermunculannya potensi ekonomi di masyarakat sekitarnya.

"Kehadiran Kereta Cepat Jakarta Bandung akan banyak manfaatnya bagi masyarakat. Salah satunya keberadaan TOD yang bisa memicu tumbuhnya peluang usaha," terang Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Mirza Soraya di Padalarang, Jumat (30/10/2020). (Baca juga: Ridwan Kamil Tagih Kepastian Proyek LRT Kereta Cepat Jakarta Bandung )

Dia menyebutkan, menjadi komitmen dari KCJB bahwa di sepanjang trase kereta cepat, ekonomi masyarakat setempat harus tumbuh berkembang. Pasalnya di setiap TOD KCJB akan disediakan tempat bagi produk lokal baik berupa kuliner ataupun kerajinan.

Masyarakat bisa mengemasnya dengan semenarik mungkin sehingga bisa menjadi souvenir bagi penumpang. Saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan produk khas dari setiap daerah yang terkena trase. Sehingga nantinya produk masyarakat bisa dijual di stasiun. (Baca juga: Semen Gresik Suplai 150000 Ton Ultrapro untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung )

"Ruang komersial yang ada di TOD bisa dimanfaatkan oleh UMKM untuk memajang atau menjual produknya. Tapi jangan bayangkan sasiun KCJB seperti stasiun saat ini, karena konsepnya menyerupai bandara," tuturnya.

Menurutnya dengan waktu tempuh Jakarta-Bandung sekitar 36 menit membuat mobilisasi orang akan lebih cepat. Sehingga memberikan kemudahan bagi warga Jakarta yang hendak berwisata ke Bandung seperti saat weekend atau libur panjang hari-hari besar.

"Kondisi ini bisa memicu perkembangan pariwisata di daerah. Makanya dari sekarang kami selalu sosialisasi dan menggelar kegiatan yang melibatkan generasi muda dan program CSR ke masyarakat atau wilayah terdampak trase," pungkasnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1099 seconds (0.1#10.140)