Warganet Kritik Video Eri-Armudji, 'Kampanye' Melibatkan Anak SMP ?
loading...
A
A
A
SURABAYA - Kegiatan kampanye Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi-Armudji (Erji), diduga melibatkan anak dibawah umur.
Hal tersebut terungkap dalam sebuah konten tayangan di media sosial instagram @tangkitchen.id. Sebuah konten video di akun instagram tersebut berjudul: Eri-Armuji Bikin Siomay??.
Dalam video yang berdurasi 1:11 detik itu, paslon yang diusung oleh PDI Perjuangan ini mendatangi gerai makanan yang berlokasi di kawasan Ruko Pakuwon City, Surabaya. (BACA JUGA: Jelang Pilkada Surabaya, Polemik Surat Ijo Muncul Lagi dan Tetap Berbelit)
Iring-iringan rombongan tim Eri-Armudji dikawal oleh petugas Patwal Kepolisian. Pengawalan dari petugas kepolisian merupakan standar operasional prosedur dalam mengawal pasangan calon kontestan di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya.
Mengenakan baju putih dengan simbol logo nomor 1 didada sebelah kanan, keduanya disambut oleh pemilik restoran Jason Surya, yang usianya sekitar 14 tahun dan masih duduk dibangku SMP. Ketiganya terlihat tengah berbincang di dalam restoran milik Jason Surya dan Wilson Tirta.
"14 tahun punya usaha ini loh. Luar biasa," ujar Armudji.
Dengan polosnya, Jason mengucapkan terima kasih kepada Eri dan Armudji.
"Terima kasih kepada Mas Eri dan Cakji, yang sudah meluangkan waktunya untuk datang ke toko tangkithcennya Jason ini," kata Jason dalam sesi wawancara yang terekam dalam video di instagram tersebut. (BACA JUGA: Rekam Jejak dan Pengaruh Risma Dongkrak Elektabilitas Eri-Armuji di Pilkada Surabaya)
Postingan yang diunggah pada hari Kamis (29/10/2020), mendapat respon kritikan dari netizen. Sebagian besar menyayangkan, promosi menu Siomay sekaligus pemilik resto yang dilibatkan dalam kegiatan sarat politik, maupun tentang protokoler kesehatan.
Seperti komentar @andrisawan: "Percuma pake masker tapi Gak sesuai protokoler kesehatan lungguhne. Gae syarat tok ta maskere Pak,".
Netizen @ginaklaanikov juga ikut berkomentar di unggahan video tersebut. "Wah ini yang punya tangkicthen apa gak sadar memanfaatkan anak dibawah umur untuk kepentingan kampanye?, ojok mau dibujuki itu. Sadaro...sadaro…kalian dimanfaatkan untuk politik. Apapun itu bungkusnya,".
Hal tersebut terungkap dalam sebuah konten tayangan di media sosial instagram @tangkitchen.id. Sebuah konten video di akun instagram tersebut berjudul: Eri-Armuji Bikin Siomay??.
Dalam video yang berdurasi 1:11 detik itu, paslon yang diusung oleh PDI Perjuangan ini mendatangi gerai makanan yang berlokasi di kawasan Ruko Pakuwon City, Surabaya. (BACA JUGA: Jelang Pilkada Surabaya, Polemik Surat Ijo Muncul Lagi dan Tetap Berbelit)
Iring-iringan rombongan tim Eri-Armudji dikawal oleh petugas Patwal Kepolisian. Pengawalan dari petugas kepolisian merupakan standar operasional prosedur dalam mengawal pasangan calon kontestan di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya.
Mengenakan baju putih dengan simbol logo nomor 1 didada sebelah kanan, keduanya disambut oleh pemilik restoran Jason Surya, yang usianya sekitar 14 tahun dan masih duduk dibangku SMP. Ketiganya terlihat tengah berbincang di dalam restoran milik Jason Surya dan Wilson Tirta.
"14 tahun punya usaha ini loh. Luar biasa," ujar Armudji.
Dengan polosnya, Jason mengucapkan terima kasih kepada Eri dan Armudji.
"Terima kasih kepada Mas Eri dan Cakji, yang sudah meluangkan waktunya untuk datang ke toko tangkithcennya Jason ini," kata Jason dalam sesi wawancara yang terekam dalam video di instagram tersebut. (BACA JUGA: Rekam Jejak dan Pengaruh Risma Dongkrak Elektabilitas Eri-Armuji di Pilkada Surabaya)
Postingan yang diunggah pada hari Kamis (29/10/2020), mendapat respon kritikan dari netizen. Sebagian besar menyayangkan, promosi menu Siomay sekaligus pemilik resto yang dilibatkan dalam kegiatan sarat politik, maupun tentang protokoler kesehatan.
Seperti komentar @andrisawan: "Percuma pake masker tapi Gak sesuai protokoler kesehatan lungguhne. Gae syarat tok ta maskere Pak,".
Netizen @ginaklaanikov juga ikut berkomentar di unggahan video tersebut. "Wah ini yang punya tangkicthen apa gak sadar memanfaatkan anak dibawah umur untuk kepentingan kampanye?, ojok mau dibujuki itu. Sadaro...sadaro…kalian dimanfaatkan untuk politik. Apapun itu bungkusnya,".
(vit)