Keputusan KPU Pangkep Gelar Debat Kandidat di Makassar Dikritik
loading...
A
A
A
PANGKEP - Keputusan KPU Kabupaten Pangkep menetapkan lokasi debat kandidat di Kota Makassar ditanggapi berbeda-beda oleh pasangan calon (paslon). Tidak sedikit yang berpendapat pelaksanaan kegiatan di luar daerah itu sebagai bentuk pemborosan di tengah pandemi COVID-19 .
Liaison officer (LO) paslon nomor urut tiga, Andi Ilham Zainuddin-Rismayani (AIZ-Risma), Rahmat Nur menyampaikan, kebijakan KPU Pangkep itu tidak mengindahkan asas efisiensi anggaran. Sebab, pasti akan lebih hemat bila debat kandidat digelar di Kabupaten Pangkep.
"Saya tegaskan bahwa debat publik itu seharusnya dilaksanakan di daerah di mana pilkada itu digelar. Ini kok malahan bukan di Pangkep diselenggarakan debatnya, tapi di Makassar," kata Rahmat, kemarin.
Kubu AIZ-Risma sudah meminta KPU agar menggelar agenda debat kandidat tersebut di Pangkep. Namun, pihak penyelenggara berkukuh menggelar kegiatan tersebut di Makassar dengan alasan yang menurutnya tidak realistis. Pertimbangan lain, pandemi COVID-19 masih melanda dan ibu kota provinsi itu rawan penyebaran virus corona.
"Ya alasan KPU untuk melaksanakan debat di Makassar tidak realistis, harusnya kan tetap di Pangkep melihat anggaran KPU. Harusnya lakukan efisiensi dan apalagi sekarang juga masih pandemi, sehingga pilihan terbaik di Pangkep," jelas dia.
Senada dengan itu, calon wakil bupati Kabupaten Pangkep nomor urut empat, Lutfi Hanafi , juga menginginkan debat kandidat digelar di wilayah sendiri. Pelaksanaan kegiatan di Makassar disebutnya bentuk pemborosan anggaran.
"KPU hanya buang-buang anggaran saja, padahal selama ini selalu menggaungkan efisiensi (anggaran). Sebaiknya diadakan di Pangkep saja, tidak ada gunanya diadakan di luar Pangkep hanya buang-buang biaya," tegasnya.
Hal berbeda disampaikan Ketua Tim Pemenangan paslon Muhammad Yusran Lalogau -Syahban Sammana (MYL-SS), Arfan Tualle. Ia setuju dengan keputusan KPU Pangkep menggelar debat kandidat di Makassar. Pertimbangannya tak ada tempat representatif di Pangkep.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua KPU Pangkep , Burhan menjelaskan, penetapan lokasi debat kandidat di Makassar merupakan hasil rapat koordinasi dengan perwakilan kandidat. KPU tetap meminta masukan para paslon sebelum mengambil keputusan.
"Hasil rakor bersama LO paslon itu menetapkan lokasi debat kandidat di Makassar," kata Burhan.
Ia membantah jika disebut pelaksanaan debat di Kota Makassar adalah pemborosan anggaran. Menurut dia, soal efisiensi merupakan hal yang relatif. Dengan total anggaran debat sebesar Rp600 juta, pihaknya akan menggelar debat kandidat sebanyak tiga kali di hotel bintang empat dan live di televisi lokal.
"Efisiensi itu relatif dan tergantung situasinya. Kami juga belum menentukan hotel mana atau stasiun tv mana yang akan menyiarkan debat nanti," ujarnya.
Burhan mengaku terkadang bingung dengan komunikasi antara paslon dengan tim atau LOnya. "Kami undang paslon, yang datang LO, pas LO sepakat calonnya bicara lain. Kadang kami kesulitan mengimbangi kecerdasan paslon," tandasnya.
Liaison officer (LO) paslon nomor urut tiga, Andi Ilham Zainuddin-Rismayani (AIZ-Risma), Rahmat Nur menyampaikan, kebijakan KPU Pangkep itu tidak mengindahkan asas efisiensi anggaran. Sebab, pasti akan lebih hemat bila debat kandidat digelar di Kabupaten Pangkep.
"Saya tegaskan bahwa debat publik itu seharusnya dilaksanakan di daerah di mana pilkada itu digelar. Ini kok malahan bukan di Pangkep diselenggarakan debatnya, tapi di Makassar," kata Rahmat, kemarin.
Kubu AIZ-Risma sudah meminta KPU agar menggelar agenda debat kandidat tersebut di Pangkep. Namun, pihak penyelenggara berkukuh menggelar kegiatan tersebut di Makassar dengan alasan yang menurutnya tidak realistis. Pertimbangan lain, pandemi COVID-19 masih melanda dan ibu kota provinsi itu rawan penyebaran virus corona.
"Ya alasan KPU untuk melaksanakan debat di Makassar tidak realistis, harusnya kan tetap di Pangkep melihat anggaran KPU. Harusnya lakukan efisiensi dan apalagi sekarang juga masih pandemi, sehingga pilihan terbaik di Pangkep," jelas dia.
Senada dengan itu, calon wakil bupati Kabupaten Pangkep nomor urut empat, Lutfi Hanafi , juga menginginkan debat kandidat digelar di wilayah sendiri. Pelaksanaan kegiatan di Makassar disebutnya bentuk pemborosan anggaran.
"KPU hanya buang-buang anggaran saja, padahal selama ini selalu menggaungkan efisiensi (anggaran). Sebaiknya diadakan di Pangkep saja, tidak ada gunanya diadakan di luar Pangkep hanya buang-buang biaya," tegasnya.
Hal berbeda disampaikan Ketua Tim Pemenangan paslon Muhammad Yusran Lalogau -Syahban Sammana (MYL-SS), Arfan Tualle. Ia setuju dengan keputusan KPU Pangkep menggelar debat kandidat di Makassar. Pertimbangannya tak ada tempat representatif di Pangkep.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua KPU Pangkep , Burhan menjelaskan, penetapan lokasi debat kandidat di Makassar merupakan hasil rapat koordinasi dengan perwakilan kandidat. KPU tetap meminta masukan para paslon sebelum mengambil keputusan.
"Hasil rakor bersama LO paslon itu menetapkan lokasi debat kandidat di Makassar," kata Burhan.
Ia membantah jika disebut pelaksanaan debat di Kota Makassar adalah pemborosan anggaran. Menurut dia, soal efisiensi merupakan hal yang relatif. Dengan total anggaran debat sebesar Rp600 juta, pihaknya akan menggelar debat kandidat sebanyak tiga kali di hotel bintang empat dan live di televisi lokal.
"Efisiensi itu relatif dan tergantung situasinya. Kami juga belum menentukan hotel mana atau stasiun tv mana yang akan menyiarkan debat nanti," ujarnya.
Burhan mengaku terkadang bingung dengan komunikasi antara paslon dengan tim atau LOnya. "Kami undang paslon, yang datang LO, pas LO sepakat calonnya bicara lain. Kadang kami kesulitan mengimbangi kecerdasan paslon," tandasnya.
(luq)