Corona Memicu Stres, Pasien RSJ Cisarua Melonjak 20%

Kamis, 07 Mei 2020 - 16:18 WIB
loading...
Corona Memicu Stres, Pasien RSJ Cisarua Melonjak 20%
SJ milik Pemprov Jabar di Cisarua, Lembang, Bandung Barat. Foto/dok. SINDOnews
A A A
BANDUNG - Wabah virus Corona atau COVID-19 tak hanya berdampak terhadap perekonomian, tetapi juga pada psikis atau kejiwaan masyarakat. Banyak orang yang jiwanya terganggu disebabkan wabah Corona, baik secara maupun tidak tidak langsung.

Fakta itu dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua milik Pemprov Jabar. Dalam satu bulan terakhir, jumlah pasien gangguan jiwa meningkat 20 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Jabar Berli Hamdani mengatakan, tren peningkatan terjadi sekitar 20 persen. Dari angka 20 persen tersebut, hanya sekitar 10 persen yang menjalani rawat inap di RSJ Cisarua, sisanya rawat jalan.

”Angka atau jumlah pasien gangguan jiwa yang dirawat di RSJ Cisarua saya lupa, tapi tren meningkat sekitar 20 persen insiden ODGJ," kata Berli dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (7/5/2020).

Adapun peningkatan angka ODGJ biasanya berasal dari kota atau kabupaten dengan angka perusahaan yang tinggi. Diketahui, akibat wabah Corona, ratusan perusahaan terpaksa merumahkan dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap pekerjanya.

Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar mencatat, sebanyak 62.848 buruh terkena kebijakan itu. Perinciannya, 50.187 pekerja dirumahkan dan 12.661 orang terkena PHK.

”Peningkatan jumlah ODGJ terutama terjadi di kota-kota besar atau di kabupaten yang ada industrinya," ujar Berli.

(Baca: Virus Corona Mewabah, Jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa di Jabar Meningkat)

Memang ada hubungan antara peningkatan angka ODGJ dan pandemi COVID-19. Menurut Berli, ODGJ menjadi reaksi manusiawi dan wajar terutama bagi orang yang mengalami peristiwa besar dan menyedihkan. Biasanya, orang bakal menggunakan mekanisme mental untuk melalui peristiwa menyedihkan tersebut.

”Siapapun yang mengalami hal yang menyakitkan atau menyedihkan, akan menggunakan mekanisme mental untuk bisa melewatinya dengan selamat. Tetapi tentu bergantung pada seberapa kuat mekanisme mental yang dimiliki dan seberapa tepat pilihan yang diambil," tutur Berli.

Sebelumnya diberitakan, angka pasien positif terinfeksi di Jabar kembali meningkat. Data Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar (Pikobar) pada Kamis (7/5/2020) pukul 12.13 WIB, angka pasien positif terinfeksi berada di angka 1.320 orang. Sebelumnya, pasien positif sempat berada di angka 1.300.

Kabupaten Tasikmalaya masih menjadi satu-satunya wilayah di Jabar tanpa kasus positif terinfeksi. Angka pasien positif tertinggi berada di Kota Bekasi dengan angka 227 orang dan disusul Kota Depok sebanyak 214.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.0192 seconds (0.1#10.140)