Koperasi Mahasiswa BS UPI Bandung Siap Lakukan Transformasi
loading...
A
A
A
BANDUNG - Koperasi Mahasiswa BS UP I, Bandung siap melakukan transformasi koperasi mahasiswa (Kopma) agar bisa berkontribusi nyata bagi pemulihan ekonomi nasional. Hal ini disampaikan Wawan Prasetyo, Ketua Koperasi Mahasiswa BS UPI, usai mengikuti program pelatihan dan pengembangan Kopma dengan tema “KUMKM Eksis dan mampu Beradaptasi Pada Masa Pandemi dan New Normal Covid-19”
Wawan mengungkapkan, pelatihan yang diselenggarakan pemerintah berkolaborasi dengan Koperasi Pemuda Indonesia (Kopindo) itu sangat bermanfaat bagi pengembangan wawasan mahasiswa di era digital dan masa sulit akibat pandemi Covid-19.
“Pelatihan ini membuka wawasan kami mahasiswa untuk mulai bertrasformasi. Materi yang disampaikan para mentor sangat sesuai dengan kondisi kekinian dan kebutuhan peserta, di mana semangat perubahan di tengah pandemi semakin kuat,” kata Wawan Prasetyo yang juga Ketua Koperasi Mahasiswa BS UPI, Bandung, Minggu (18/10/2020). (Baca: KNPI Diharap Jadi Motor Koperasi bagi Pemuda)
Pelatihan itu sendiri diikuti 245 peserta itu dimulai pada tanggal 21 Agustus 2020 di Bandung. Selanjutnya secara berturut-turut digelar di Lampung, Yogyakarta, dan puncaknya di Provinsi Banten.Beberapa mentor yang hadir berasal dari Lembaga-lembaga partner seperti LSP2I (Lembaga Studi Pengembangan Perkoperasian Indonesia) Heira Herdianti, ICCI (Indonesia Consortium Cooperative Inovation) Firdaus Putra, dan KODI (Koperasi Digital) Inra Sumahamijaya.
Acara puncak sekaligus penutupan digelar pada Sabtu 17 Oktober 2020 di Hotel Lemo, Serpong. Rangkaian kegiatan pelatihan resmi ditutup oleh Dwi Andriani Sulistyowati, Asisten Deputi Peningkatan Kualitas SDM Perkoperasian pada Deputi Bidang Pengembangan SDM, Kementerian Koperasi dan UKM.
“Kami harapkan setelah acara ini dilaksanakan, rebranding koperasi dan transformasi koperasi khususnya Koperasi Mahasiswa dapat mendorong anak muda/mahasiswa untuk lebih aktif berkoperasi dan mendorong koperasi di lingkungan Universitas dapat lebih besar dan berkembang,” ujar Dwi.(Baca: Wahai Anggota Koperasi! Buruan Manfaatkan Subsidi Bunga Non-KUR)
Melalui kegiatan ini, kata Dwi, koperasi mahasiswa diharapkan bisa bertransformasi sesuai tuntutan kebutuhan dan perubahan zaman. Dengan melakukan transformasi, para mahasiswa sebagai kader Kopma dapat mencetuskan kreasi yang inovatif dan kreatif untuk kemajuan perekonomian bangsa.
“Mahasiswa selaku generasi milenial semestinya memegang peranan sebagai penggerak dan pemberi contoh (role model). Saya sangat apresiasi atas partisipasi penuh dengan semangat dan keseriusan para peserta, adik-adik mahasiswa, dalam mengikuti pelatihan ini. Semangat ber-Kopma harus terus bekelanjutan. Jangan berhenti di sini. Bravo Kopma!” demikian Dwi menutup sambutannya.
Pendi Yusup Muchtar Efendi, Ketua Umum Koperasi Pemuda Indonesia (Kopindo) menilai, acara pelatihan dan pengembangan koperasi mahasiswa ini berhasil. “Mereka (peserta) menilai kegiatan pelatihan perkoperasian ini sangat strategis untuk meningkatkan kapasitas SDM generasi muda Koperasi. Karena itu, mereka berharap Kegiatan pelatihan untuk kaum milenial ini dapat terus dilakukan karena masa depan Koperasi Indonesia berada di tangan mereka,” ujarnya.
Shidqi Zaim Faatikhah, salah satu peserta, mengaku terkesan dengan kegiatan pelatihan perkoperasian tersebut. “Pengalaman dan juga relasi telah membuka mindset dan memberi solusi bagi kami dalam membangun usaha. Tips dan materi pelatihan sangat membantu peserta bagaimana menemukan ide bisnis, merencanakan, membangun, dan mengembangkannya baik secara individu maupun berkelompok dalam wadah koperasi,” ungkap Shidqi, peserta pelatihan dari Koperasi Mahasiswa AKPRIND, Yogyakarta.
Momentum 2020
Yusup Muchtar Efendi menjelaskan, tahun 2020 merupakan momentum bagi kaum milenial untuk melakukan transformasi cara membangun usaha dan cara berbisnis sesuai tuntutan era ekonomi digital akibat revolusi industri 4.0. Sebab, era serba digital dewasa ini telah menggiring kaum milenial masuk ke peradaban baru, yaitu selalu ingin berpikir dan bertindak serba instan, cepat, dan mobile.
“Karena itu, mahasiswa harus bisa memanfaatkan Kopma yang ada di hampir semua kampus sebagai ruang untuk mengasah kemampuan berpikir dan berkarya secara kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital,” katanya. (Baca: Ketum Dekopin dan Wagub Lantik Pengurus Dekopinwil Jatim 2020-2025)
Menurut Pendi Yusup, transformasi berorganisasi dan berbisnis bagi kaum milenial mahasiswa bertujuan untuk menciptakan ekosistem koperasi pemuda yang kekinian sehingga mampu memberikan kontribusi terhadap diri, lingkungan, Bangsa dan Negara.
Harus diakui, lanjut Pendi, di era informasi dan revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan perubahan pesat dan disrupsi besar- besaran, banyak koperasi belum mampu bertransformasi dan berinovasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Karena itu, ia berharap koperasi mahasiswa yang terus bertransformasi mengikuti perkembangan zaman menjadi energi perubahan bagi kemajuan koperasi Indonesia di masa datang.
“Munculnya bisnis-bisnis baru seperti startup yang serba digital kiranya mendorong Koperasi Mahasiswa untuk segera bertransformasi agar mampu bersaing di era digital ini. Untuk bisa bersaing dalam era perubahan yang begitu cepat saat ini, ide dan gagasan kita harus selalu update," papar Pendi Yusup yang juga duduk sebagai Ketua Komite Komunikasi dan Teknologi Informasi pada Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin).
Lebih jauh, Pendi Yusup menjelaskan rencana tindak lanjut dari kegiatan pelatihan perkoperasian. Dikatakan, Kopindo akan menggelar pelatihan online series class sebagai upaya memperluas dan memperbanyak peserta pelatihan dari koperasi-koperasi mahasiswa di seluruh Indonesia. Dalam rangka itu, Kopindo akan bekerjasama dengan semua elemen terkait.
“Kelas online ini berisi materi dan fasilitator pelatihan yang sama agar bisa diakses oleh seluruh koperasi mahasiswa di Tanah Air yang belum mendapatkan materi pelatihan tersebut,” ujar Pendi Yusup. (Baca: Kirana Nusantara Jadi Ajang Berdayakan UMKM Kesehatan dan Kecantikan)
Tidak berhenti pada kegiatan pelatihan saja. Pendi Yusup memaparkan, ide bisnis dan usaha yang lahir dari kegiatan pelatihan akan diikuti langkah berikutnya, yaitu tahapan inkubasi bisnis oleh inkubator-inkubator yang menjadi partner Pemerintah. Disebutkan, ada 32 ide bisnis atau usaha yang mencuat dari pelatihan perkoperasian di beberapa kota sejak Agustus lalu.
“Selanjutnya, hasil pelatihan dalam bentuk 32 ide dan usaha akan akan didorong untuk melaju ke tahap inkubasi oleh inkubator-inkubator yang menjadi partner LPDB Kemenkop dan UKM. Dengan demikian, ide-ide bisnis yang muncul selama pelatihan benar-benar terealisasi serta memberikan dampak positif bagi civitas kampus dan lingkungan di lingkup Koperasi Mahasiswa,” tutup Pendi.
Wawan mengungkapkan, pelatihan yang diselenggarakan pemerintah berkolaborasi dengan Koperasi Pemuda Indonesia (Kopindo) itu sangat bermanfaat bagi pengembangan wawasan mahasiswa di era digital dan masa sulit akibat pandemi Covid-19.
“Pelatihan ini membuka wawasan kami mahasiswa untuk mulai bertrasformasi. Materi yang disampaikan para mentor sangat sesuai dengan kondisi kekinian dan kebutuhan peserta, di mana semangat perubahan di tengah pandemi semakin kuat,” kata Wawan Prasetyo yang juga Ketua Koperasi Mahasiswa BS UPI, Bandung, Minggu (18/10/2020). (Baca: KNPI Diharap Jadi Motor Koperasi bagi Pemuda)
Pelatihan itu sendiri diikuti 245 peserta itu dimulai pada tanggal 21 Agustus 2020 di Bandung. Selanjutnya secara berturut-turut digelar di Lampung, Yogyakarta, dan puncaknya di Provinsi Banten.Beberapa mentor yang hadir berasal dari Lembaga-lembaga partner seperti LSP2I (Lembaga Studi Pengembangan Perkoperasian Indonesia) Heira Herdianti, ICCI (Indonesia Consortium Cooperative Inovation) Firdaus Putra, dan KODI (Koperasi Digital) Inra Sumahamijaya.
Acara puncak sekaligus penutupan digelar pada Sabtu 17 Oktober 2020 di Hotel Lemo, Serpong. Rangkaian kegiatan pelatihan resmi ditutup oleh Dwi Andriani Sulistyowati, Asisten Deputi Peningkatan Kualitas SDM Perkoperasian pada Deputi Bidang Pengembangan SDM, Kementerian Koperasi dan UKM.
“Kami harapkan setelah acara ini dilaksanakan, rebranding koperasi dan transformasi koperasi khususnya Koperasi Mahasiswa dapat mendorong anak muda/mahasiswa untuk lebih aktif berkoperasi dan mendorong koperasi di lingkungan Universitas dapat lebih besar dan berkembang,” ujar Dwi.(Baca: Wahai Anggota Koperasi! Buruan Manfaatkan Subsidi Bunga Non-KUR)
Melalui kegiatan ini, kata Dwi, koperasi mahasiswa diharapkan bisa bertransformasi sesuai tuntutan kebutuhan dan perubahan zaman. Dengan melakukan transformasi, para mahasiswa sebagai kader Kopma dapat mencetuskan kreasi yang inovatif dan kreatif untuk kemajuan perekonomian bangsa.
“Mahasiswa selaku generasi milenial semestinya memegang peranan sebagai penggerak dan pemberi contoh (role model). Saya sangat apresiasi atas partisipasi penuh dengan semangat dan keseriusan para peserta, adik-adik mahasiswa, dalam mengikuti pelatihan ini. Semangat ber-Kopma harus terus bekelanjutan. Jangan berhenti di sini. Bravo Kopma!” demikian Dwi menutup sambutannya.
Pendi Yusup Muchtar Efendi, Ketua Umum Koperasi Pemuda Indonesia (Kopindo) menilai, acara pelatihan dan pengembangan koperasi mahasiswa ini berhasil. “Mereka (peserta) menilai kegiatan pelatihan perkoperasian ini sangat strategis untuk meningkatkan kapasitas SDM generasi muda Koperasi. Karena itu, mereka berharap Kegiatan pelatihan untuk kaum milenial ini dapat terus dilakukan karena masa depan Koperasi Indonesia berada di tangan mereka,” ujarnya.
Shidqi Zaim Faatikhah, salah satu peserta, mengaku terkesan dengan kegiatan pelatihan perkoperasian tersebut. “Pengalaman dan juga relasi telah membuka mindset dan memberi solusi bagi kami dalam membangun usaha. Tips dan materi pelatihan sangat membantu peserta bagaimana menemukan ide bisnis, merencanakan, membangun, dan mengembangkannya baik secara individu maupun berkelompok dalam wadah koperasi,” ungkap Shidqi, peserta pelatihan dari Koperasi Mahasiswa AKPRIND, Yogyakarta.
Momentum 2020
Yusup Muchtar Efendi menjelaskan, tahun 2020 merupakan momentum bagi kaum milenial untuk melakukan transformasi cara membangun usaha dan cara berbisnis sesuai tuntutan era ekonomi digital akibat revolusi industri 4.0. Sebab, era serba digital dewasa ini telah menggiring kaum milenial masuk ke peradaban baru, yaitu selalu ingin berpikir dan bertindak serba instan, cepat, dan mobile.
“Karena itu, mahasiswa harus bisa memanfaatkan Kopma yang ada di hampir semua kampus sebagai ruang untuk mengasah kemampuan berpikir dan berkarya secara kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital,” katanya. (Baca: Ketum Dekopin dan Wagub Lantik Pengurus Dekopinwil Jatim 2020-2025)
Menurut Pendi Yusup, transformasi berorganisasi dan berbisnis bagi kaum milenial mahasiswa bertujuan untuk menciptakan ekosistem koperasi pemuda yang kekinian sehingga mampu memberikan kontribusi terhadap diri, lingkungan, Bangsa dan Negara.
Harus diakui, lanjut Pendi, di era informasi dan revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan perubahan pesat dan disrupsi besar- besaran, banyak koperasi belum mampu bertransformasi dan berinovasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Karena itu, ia berharap koperasi mahasiswa yang terus bertransformasi mengikuti perkembangan zaman menjadi energi perubahan bagi kemajuan koperasi Indonesia di masa datang.
“Munculnya bisnis-bisnis baru seperti startup yang serba digital kiranya mendorong Koperasi Mahasiswa untuk segera bertransformasi agar mampu bersaing di era digital ini. Untuk bisa bersaing dalam era perubahan yang begitu cepat saat ini, ide dan gagasan kita harus selalu update," papar Pendi Yusup yang juga duduk sebagai Ketua Komite Komunikasi dan Teknologi Informasi pada Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin).
Lebih jauh, Pendi Yusup menjelaskan rencana tindak lanjut dari kegiatan pelatihan perkoperasian. Dikatakan, Kopindo akan menggelar pelatihan online series class sebagai upaya memperluas dan memperbanyak peserta pelatihan dari koperasi-koperasi mahasiswa di seluruh Indonesia. Dalam rangka itu, Kopindo akan bekerjasama dengan semua elemen terkait.
“Kelas online ini berisi materi dan fasilitator pelatihan yang sama agar bisa diakses oleh seluruh koperasi mahasiswa di Tanah Air yang belum mendapatkan materi pelatihan tersebut,” ujar Pendi Yusup. (Baca: Kirana Nusantara Jadi Ajang Berdayakan UMKM Kesehatan dan Kecantikan)
Tidak berhenti pada kegiatan pelatihan saja. Pendi Yusup memaparkan, ide bisnis dan usaha yang lahir dari kegiatan pelatihan akan diikuti langkah berikutnya, yaitu tahapan inkubasi bisnis oleh inkubator-inkubator yang menjadi partner Pemerintah. Disebutkan, ada 32 ide bisnis atau usaha yang mencuat dari pelatihan perkoperasian di beberapa kota sejak Agustus lalu.
“Selanjutnya, hasil pelatihan dalam bentuk 32 ide dan usaha akan akan didorong untuk melaju ke tahap inkubasi oleh inkubator-inkubator yang menjadi partner LPDB Kemenkop dan UKM. Dengan demikian, ide-ide bisnis yang muncul selama pelatihan benar-benar terealisasi serta memberikan dampak positif bagi civitas kampus dan lingkungan di lingkup Koperasi Mahasiswa,” tutup Pendi.
(don)