Koperasi Mahasiswa BS UPI Bandung Siap Lakukan Transformasi
loading...
A
A
A
Momentum 2020
Yusup Muchtar Efendi menjelaskan, tahun 2020 merupakan momentum bagi kaum milenial untuk melakukan transformasi cara membangun usaha dan cara berbisnis sesuai tuntutan era ekonomi digital akibat revolusi industri 4.0. Sebab, era serba digital dewasa ini telah menggiring kaum milenial masuk ke peradaban baru, yaitu selalu ingin berpikir dan bertindak serba instan, cepat, dan mobile.
“Karena itu, mahasiswa harus bisa memanfaatkan Kopma yang ada di hampir semua kampus sebagai ruang untuk mengasah kemampuan berpikir dan berkarya secara kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital,” katanya. (Baca: Ketum Dekopin dan Wagub Lantik Pengurus Dekopinwil Jatim 2020-2025)
Menurut Pendi Yusup, transformasi berorganisasi dan berbisnis bagi kaum milenial mahasiswa bertujuan untuk menciptakan ekosistem koperasi pemuda yang kekinian sehingga mampu memberikan kontribusi terhadap diri, lingkungan, Bangsa dan Negara.
Harus diakui, lanjut Pendi, di era informasi dan revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan perubahan pesat dan disrupsi besar- besaran, banyak koperasi belum mampu bertransformasi dan berinovasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Karena itu, ia berharap koperasi mahasiswa yang terus bertransformasi mengikuti perkembangan zaman menjadi energi perubahan bagi kemajuan koperasi Indonesia di masa datang.
“Munculnya bisnis-bisnis baru seperti startup yang serba digital kiranya mendorong Koperasi Mahasiswa untuk segera bertransformasi agar mampu bersaing di era digital ini. Untuk bisa bersaing dalam era perubahan yang begitu cepat saat ini, ide dan gagasan kita harus selalu update," papar Pendi Yusup yang juga duduk sebagai Ketua Komite Komunikasi dan Teknologi Informasi pada Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin).
Lebih jauh, Pendi Yusup menjelaskan rencana tindak lanjut dari kegiatan pelatihan perkoperasian. Dikatakan, Kopindo akan menggelar pelatihan online series class sebagai upaya memperluas dan memperbanyak peserta pelatihan dari koperasi-koperasi mahasiswa di seluruh Indonesia. Dalam rangka itu, Kopindo akan bekerjasama dengan semua elemen terkait.
“Kelas online ini berisi materi dan fasilitator pelatihan yang sama agar bisa diakses oleh seluruh koperasi mahasiswa di Tanah Air yang belum mendapatkan materi pelatihan tersebut,” ujar Pendi Yusup. (Baca: Kirana Nusantara Jadi Ajang Berdayakan UMKM Kesehatan dan Kecantikan)
Tidak berhenti pada kegiatan pelatihan saja. Pendi Yusup memaparkan, ide bisnis dan usaha yang lahir dari kegiatan pelatihan akan diikuti langkah berikutnya, yaitu tahapan inkubasi bisnis oleh inkubator-inkubator yang menjadi partner Pemerintah. Disebutkan, ada 32 ide bisnis atau usaha yang mencuat dari pelatihan perkoperasian di beberapa kota sejak Agustus lalu.
“Selanjutnya, hasil pelatihan dalam bentuk 32 ide dan usaha akan akan didorong untuk melaju ke tahap inkubasi oleh inkubator-inkubator yang menjadi partner LPDB Kemenkop dan UKM. Dengan demikian, ide-ide bisnis yang muncul selama pelatihan benar-benar terealisasi serta memberikan dampak positif bagi civitas kampus dan lingkungan di lingkup Koperasi Mahasiswa,” tutup Pendi.
Yusup Muchtar Efendi menjelaskan, tahun 2020 merupakan momentum bagi kaum milenial untuk melakukan transformasi cara membangun usaha dan cara berbisnis sesuai tuntutan era ekonomi digital akibat revolusi industri 4.0. Sebab, era serba digital dewasa ini telah menggiring kaum milenial masuk ke peradaban baru, yaitu selalu ingin berpikir dan bertindak serba instan, cepat, dan mobile.
“Karena itu, mahasiswa harus bisa memanfaatkan Kopma yang ada di hampir semua kampus sebagai ruang untuk mengasah kemampuan berpikir dan berkarya secara kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital,” katanya. (Baca: Ketum Dekopin dan Wagub Lantik Pengurus Dekopinwil Jatim 2020-2025)
Menurut Pendi Yusup, transformasi berorganisasi dan berbisnis bagi kaum milenial mahasiswa bertujuan untuk menciptakan ekosistem koperasi pemuda yang kekinian sehingga mampu memberikan kontribusi terhadap diri, lingkungan, Bangsa dan Negara.
Harus diakui, lanjut Pendi, di era informasi dan revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan perubahan pesat dan disrupsi besar- besaran, banyak koperasi belum mampu bertransformasi dan berinovasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Karena itu, ia berharap koperasi mahasiswa yang terus bertransformasi mengikuti perkembangan zaman menjadi energi perubahan bagi kemajuan koperasi Indonesia di masa datang.
“Munculnya bisnis-bisnis baru seperti startup yang serba digital kiranya mendorong Koperasi Mahasiswa untuk segera bertransformasi agar mampu bersaing di era digital ini. Untuk bisa bersaing dalam era perubahan yang begitu cepat saat ini, ide dan gagasan kita harus selalu update," papar Pendi Yusup yang juga duduk sebagai Ketua Komite Komunikasi dan Teknologi Informasi pada Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin).
Lebih jauh, Pendi Yusup menjelaskan rencana tindak lanjut dari kegiatan pelatihan perkoperasian. Dikatakan, Kopindo akan menggelar pelatihan online series class sebagai upaya memperluas dan memperbanyak peserta pelatihan dari koperasi-koperasi mahasiswa di seluruh Indonesia. Dalam rangka itu, Kopindo akan bekerjasama dengan semua elemen terkait.
“Kelas online ini berisi materi dan fasilitator pelatihan yang sama agar bisa diakses oleh seluruh koperasi mahasiswa di Tanah Air yang belum mendapatkan materi pelatihan tersebut,” ujar Pendi Yusup. (Baca: Kirana Nusantara Jadi Ajang Berdayakan UMKM Kesehatan dan Kecantikan)
Tidak berhenti pada kegiatan pelatihan saja. Pendi Yusup memaparkan, ide bisnis dan usaha yang lahir dari kegiatan pelatihan akan diikuti langkah berikutnya, yaitu tahapan inkubasi bisnis oleh inkubator-inkubator yang menjadi partner Pemerintah. Disebutkan, ada 32 ide bisnis atau usaha yang mencuat dari pelatihan perkoperasian di beberapa kota sejak Agustus lalu.
“Selanjutnya, hasil pelatihan dalam bentuk 32 ide dan usaha akan akan didorong untuk melaju ke tahap inkubasi oleh inkubator-inkubator yang menjadi partner LPDB Kemenkop dan UKM. Dengan demikian, ide-ide bisnis yang muncul selama pelatihan benar-benar terealisasi serta memberikan dampak positif bagi civitas kampus dan lingkungan di lingkup Koperasi Mahasiswa,” tutup Pendi.