Ridwan Kamil Tagih Kepastian Proyek LRT Kereta Cepat Jakarta-Bandung
loading...
A
A
A
"Dengan kereta cepat, tiga pusat pertumbuhan baru akan lahir. Jadi, jalur transportasi ini jangan dilihat hanya dari mewadahi kebutuhan volume pergerakan mobilitas eksisting, tapi juga jadi alasan melahirkan gagasan kota baru," jelasnya.
Di masa depan, imbuh Kang Emil, tiga wilayah TOD tersebut bakal menjadi pilihan masyarakat sebagai tempat tinggal selain kawasan metropolitan Jabotabek dan Bandung Raya karena hadirnya Kereta Cepat Jakarta-Bandung menjadikan efektivitas bukan lagi jarak melainkan waktu. (BACA JUGA: Kabar Buruk, Valentino Rossi Positif Covid-19)
"Kalau ditanya berapa jauh Jakarta-Bandung? Jawaban konvensional biasanya 130 kilometer, tetapi di masa depan jawabannya adalah 36 menit. Jadi, waktu akan menjadi kata kunci baru dalam mempersepsikan sebuah jarak (di masa depan)," tandasnya.
Menanggapi permintaan Kang Emil, Direktur Prasarana Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Republik Indonesia, Heru Wisnu Wibowo berharap, keputusan soal moda transportasi penghubung Stasiun Tegalluar ke stasiun di pusat Kota Bandung dapat diperoleh bulan depan.
"Banyak alternatif, saya harap di bulan depan sudah diputuskan," ujar Heru.
Menurutnya, Kemenhub terus berkoordinasi dengan PT KCIC terkait penentuan lokasi yang paling efektif. Namun, pihaknya memastikan, pola pembangunan tersebut menggunakan sistem Business to Business (B2B), bukan kerja sama pemerintah dan badan usaha.
"Kita terus koordinasi dengan KCIC terkait dengan lokasi fasilitas integrasi yang paling efektif. Untuk fasilitas integrasinya ini, nanti akan disiapkan oleh investor bukan pemerintah karena kereta cepat ini investasi swasta," katanya. (BACA JUGA: Bobby Nasution Diajak Lihat Langsung Parit Busuk di Medan)
Sebelumnya, melalui akun Instagram pribadinya @ridwan kamil, Senin (8/7/2019), Kang Emil menyatakan, proyek moda transportasi massal LRT Bandung Raya sudah masuk tahap penetapan rute dan persiapan konstruksi.
Kang Emil menulis, di tahap pertama, LRT tersebut akan menghubungkan Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Tegalluar, Kabupaten Bandung menuju pusat Kota Bandung di Stasiun Kebon Kawung dengan stasiun tambahan di depan Masjid Raya Al-Jabbar di Gedebage, Kota Bandung.
Emil berharap, tahap awal proyek LRT yang ke depan juga akan menghubungkan sejumlah titik di kawasan Bandung Raya tersebut dapat selesai berbarengan dengan mulai beroperasinya Kereta Cepat Jakarta-Bandung di akhir 2020 atau awal 2021.
Di masa depan, imbuh Kang Emil, tiga wilayah TOD tersebut bakal menjadi pilihan masyarakat sebagai tempat tinggal selain kawasan metropolitan Jabotabek dan Bandung Raya karena hadirnya Kereta Cepat Jakarta-Bandung menjadikan efektivitas bukan lagi jarak melainkan waktu. (BACA JUGA: Kabar Buruk, Valentino Rossi Positif Covid-19)
"Kalau ditanya berapa jauh Jakarta-Bandung? Jawaban konvensional biasanya 130 kilometer, tetapi di masa depan jawabannya adalah 36 menit. Jadi, waktu akan menjadi kata kunci baru dalam mempersepsikan sebuah jarak (di masa depan)," tandasnya.
Menanggapi permintaan Kang Emil, Direktur Prasarana Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Republik Indonesia, Heru Wisnu Wibowo berharap, keputusan soal moda transportasi penghubung Stasiun Tegalluar ke stasiun di pusat Kota Bandung dapat diperoleh bulan depan.
"Banyak alternatif, saya harap di bulan depan sudah diputuskan," ujar Heru.
Menurutnya, Kemenhub terus berkoordinasi dengan PT KCIC terkait penentuan lokasi yang paling efektif. Namun, pihaknya memastikan, pola pembangunan tersebut menggunakan sistem Business to Business (B2B), bukan kerja sama pemerintah dan badan usaha.
"Kita terus koordinasi dengan KCIC terkait dengan lokasi fasilitas integrasi yang paling efektif. Untuk fasilitas integrasinya ini, nanti akan disiapkan oleh investor bukan pemerintah karena kereta cepat ini investasi swasta," katanya. (BACA JUGA: Bobby Nasution Diajak Lihat Langsung Parit Busuk di Medan)
Sebelumnya, melalui akun Instagram pribadinya @ridwan kamil, Senin (8/7/2019), Kang Emil menyatakan, proyek moda transportasi massal LRT Bandung Raya sudah masuk tahap penetapan rute dan persiapan konstruksi.
Kang Emil menulis, di tahap pertama, LRT tersebut akan menghubungkan Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Tegalluar, Kabupaten Bandung menuju pusat Kota Bandung di Stasiun Kebon Kawung dengan stasiun tambahan di depan Masjid Raya Al-Jabbar di Gedebage, Kota Bandung.
Emil berharap, tahap awal proyek LRT yang ke depan juga akan menghubungkan sejumlah titik di kawasan Bandung Raya tersebut dapat selesai berbarengan dengan mulai beroperasinya Kereta Cepat Jakarta-Bandung di akhir 2020 atau awal 2021.