Rangkaian HUT ke-56, Partai Golkar Gelar Lomba Baca Puisi Jurnalis se-Indonesia

Jum'at, 16 Oktober 2020 - 08:27 WIB
loading...
A A A
"Surprise dengan animo masyarakat. Apalagi pesertanya adalah penyair yang juga wartawan. Intinya, Golkar ingin bersama media, kalau media maju, Indonesia kuat. Golkar ingin membuat negara ini establish," kata Nurul Arifin yang hadir mewakili Ketuua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto yang juga sempat membacakan sajak "Menatap Merah Putih", Sapardi Djoko Damono via tapping.

Meutya Hafid, Ketua Komisi I DPR RI, yang sekaligus selalu penggagas ajang ini berharap, gelaran luar biasa ini, akan menyempurna di tahun berikutnya.

"Yang masuk (puisinya) bagus-bagus. Jadi memang tidak mudah menilainya. Apapun itu, dunia politik harus dekat dengan dunia seni, agar kita sama sama dapat berkarya dengan rasa," kata Meutya Hafid.

Apa yang dikatakan Meutya Hafid dibenarkan oleh salah satu Dewan Juri, Sutardji Calzoum Bachri. Mengutip John F. Kennedy, Sutardji mengatakan; "Jika politik bengkok, puisi akan memperbaikinya," katanya. (Baca juga: Seorang Nenek Menarik Calon Wali Kota Bukittinggi Ini ke Rumahnya, Ada Apa?)

Sutardji menerangkan, puisi (sebenarnya) tidak berindah-indah dan bercantik-cantik dengan kata-kata. (Baca juga: Produktifitas Sektor Agrikultur, PLN Jalin Kerjasama dengan Petani di Riau)

Di tempat yang sama, Ketua Dewan Juri, Wina Armada Sukardi mengatakan penilaian tidak parsial, tapi in toto (menyeluruh). Atau angka belakangan, karena angka menunjukkan relativitas belaka. Meski parameternya sama.

Novan Wijaya Jurnalis Televisi asal Palembang, dan juga berkesempatan ikut dalam ajang tersebut menuturkan, kegiatan seni seperti ini patut diapresiasi sebab yang menginisiasi dari kalangan politikus dan partai.
(boy)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1931 seconds (0.1#10.140)