Tegak Miras Oplosan 8 Warga Blitar Tewas Secara Beruntun

Rabu, 06 Mei 2020 - 16:38 WIB
loading...
Tegak Miras Oplosan 8 Warga Blitar Tewas Secara Beruntun
Delapan orang tewas akibat menegak minuman keras (Miras) oplosan di Kabupaten Blitar. Foto/Ilustrasi/iNews TV/Robby Ridwan
A A A
BLITAR - Delapan orang warga Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, tewas secara berturut-turut setelah menenggak minuman keras oplosan jenis MJ. Tiga warga lain yang juga terlibat pesta, saat ini menjalani rawat inap di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.

Para korban diduga mengalami over dosis (OD) miras yang mereka tenggak. "Totalnya ada delapan orang yang meninggal dunia," ujar Bagas Wigasto, Kepala Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Rabu (6/5/2020).

Dari delapan orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya warga Desa Rejowinangun. Kemudian satu orang warga Kelurahan Kademangan, namun berdomisili di Rejowinangun, dan lima orang warga Desa Plosorejo. "Korban dari Rejowinangun dua orang," terang Bagas.

Informasi yang dihimpun, pesta miras berlangsung Sabtu (2/5/2020). Miras oplosan jenis MJ yang ditenggak berasal dari salah seorang pedagang miras di Desa Plosorejo.

MJ akronim dari Moro Jodo (Datang Jodoh), yakni jenis miras lokal oplosan berbasis jamu. Bagi sebagian masyarakat Blitar, keberadaan MJ cukup familiar. Menurut Bagas, pada Minggu (3/5/2020), warga Rejowinangun lebih dulu meninggal dunia.

Kemudian secara berturut-turut jatuh korban dari Kelurahan Kademangan, dan Desa Plosorejo, hingga Selasa (5/5/2020). Dalam waktu empat hari, delapan orang meninggal dunia. Semua korban memperlihatkan gejala klinis lazimnya korban OD miras. "Awalnya sempat dikira keracunan biasa," kata Bagas.

Kepala Desa Plosorejo, Rudi Cahyono mengatakan, para korban sempat mengeluhkan sesak nafas dan nyeri di dada. Selain itu juga merasa mual serta kehilangan penglihatan.

Dalam kasus ini aparat Polres Blitar langsung bergerak. Kasatreskrim Polres Blitar AKP Donny Kristian Baralangi mengatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan.

Dari keterangan saksi yang terkumpul, sebelum dinikmati bersama, korban mencampurkan serbuk energi atau serbuk minuman suplemen ke dalam miras oplosan. Campuran tersebut diduga menimbulkan senyawa racun mematikan.

"Dari penyelidikan sementara diduga ada campuran serbuk energi ke dalam miras oplosan," ujarnya. Dalam kesempatan itu Donny juga mengatakan masih menyelidiki pedagang miras oplosan.

Sementara itu untuk kebutuhan penyelidikan, dua jenazah korban langsung dibawa ke RSUD Mardi Waluyo untuk diotopsi. Dalam proses otopsi ini petugas medis Mardi Waluyo berkoordinasi dengan petugas RS Bhayangkara Kediri.

"Kami menerima empat pasien, dimana yang dua meninggal dunia. Sementara satu yang dirawat di ICU kondisinya mulai membaik," ujar Yosi Diah, Kasubag Humas RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1486 seconds (0.1#10.140)