Manfaatkan Lahan Sempit, Jurnalis TV Ini Bangun Bisnis Budi Daya Jamur Tiram

Minggu, 11 Oktober 2020 - 20:02 WIB
loading...
A A A
Awal memulai bisnis tersebut, Fachmi mengaku mengeluarkan modal hingga Rp7 juta untuk berbagai peralatan budi daya jamur tiram, seperti pembuatan kumbung, rak, baglog, media tanam, dan berbagai kebutuhan tanam lainnya.

"Sekali panen dari satu baglog itu rata-rata setengah sampai satu kilogram. Kalau dari awal budi daya, total yang sudah dipanen 70 sampai 75 kilogram. Masih terbilang sedikit sih," ucapnya.

Ditambahkan Fachmi, minat konsumen untuk memesan jamur tiram di Maros cukup tinggi, dalam sehari biasanya hasil panen dari jamur tiramnya laris terjual hingga 6 kg, satu kilo jamur miliknya dihargai Rp22 ribu rupiah.

Selama wabah COVID-19, Fachmi memanfaatkan teknologi digital media sosial untuk memasarkan hasil panen jamur tiram miliknya, terkadang pula ada warga yang sengaja datang ke rumahnya untuk memesan secara langsung jamur tiram, sembari melihat suasana rumah jamur miliknya.

"Kalau pemasarannya memanfaatkan media sosial dan laman jual beli, seperti Instagram , Facebook dan via Whatsap, Jadi nanti tinggal packing dan kirim. Marketnya masih di seputaran Maros, Makassar dan Pangkep," tuturnya.

Memulai usaha saat pandemi COVID-19 ini mungkin bukan pilihan terbaik. Namun saat Fachmi memiliki keyakinan budi daya jamur tiram memiliki prospek yang bagus dan menjanjikan. Alasan lainnya, bisnis jamur tiram juga memiliki arus perputaran uang cukup cepat dan bisa tumbuh setiap hari.



"Jamur ini kan memang tumbuhnya setiap hari. Terus perputaran uangnya cepat dan sasarannya masuk ke kalangan menengah ke bawah jadi itu yang mau saya fokuskan, ke depannya bila bisnis ini semakin berkembang saya berencana mempekerjakan orang orang disekeliling saya yang tidak memiliki penghasilan tetap," bebernya.

Karena dirasa menjanjikan, rencananya ia akan mengembangkan budi daya jamur tiramnya. Fachmi yang dibantu kakek ini kembali berencana untuk membangun kumbung jamur tiram.

"Rencananya akan dikembangkan, kami sudah siapkan lahan di dekat rumah dan ada. Tapi yang sekarang ini akan tetap ada karena kan ini ciri khasnya dan kami merintis karir awal di sini," tandas Fachmi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1050 seconds (0.1#10.140)