Di Tengah Pandemi Covid-19, Desa Wisata Relatif Mampu Bertahan

Sabtu, 10 Oktober 2020 - 20:06 WIB
loading...
Di Tengah Pandemi Covid-19, Desa Wisata Relatif Mampu Bertahan
Executive Vice President CSR BCA Inge Setiawati membuka webinar Membangkitkan Desa Wisata di Era Baru. Foto isitimewa
A A A
GUNUNGKIDUL - Survei yang dilakukan Desa Wisata Institute yang beralamat di Jl. Playen-Banyusoco, Bleberan, Gunugkidul, Yogyakarta menunjukkan, desa wisata relatif mampu bertahan dalam situasi pandemi Covid-19 dibandingkan dengan wisata lainya.

"Akan tetapi kami rasa perlu untuk kita selalu memberikan semangat agar mereka tetap bertahan dan makin berkembang sesuai dengan ruh desa wisata. Tentunya peran dari berbagai unsur (pentahelik) sangat dibutuhkan. Nah, kebetulan kami dipertemukan dengan BCA yang selama ini mendampingi beberapa desa wisata dan sevisi dengan kami," papar Direktur Operasional Desa Wisata Institute, Madoen, Sabtu (10/10/2020).

Karena itu, lanjut Madoen, dalam rangka memperingati Hari Pariwisata Sedunia pada 8 Oktober, pihaknya bersama PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menggelar webinar bertajuk Membangkitkan Desa Wisata di Era Baru.(Baca: Dampak Virus Corona bagi Industri Pariwisata)

"Secara singkat tujuan kami membuat webinar tersebut adalah untuk melihat bagaimana desa wisata bertahan, apa kiat dan strategi ke depan, bagaimana kebijakan pemerintah, dan apa yg dilakukan swasta untuk membantu desa wisata di masa sekarang," tambahnya.

Sementara itu, bagi BCA, webinar tersebut merupakan bukti komitmen terhadap pengembangan berbagai desa sisata di Tanah Air. Saat ini sebanyak 12 Desa Wisata Binaan BCA tersebar di wilayah Sumatera, Jawa, dan Bali. Di tengah pandemi COVID-19, BCA terus memberikan pendampingan. Jika sebelumnya pendampingan difokuskan hanya kepada 12 Desa Wisata Binaan, kali ini BCA mengadakan webinar bagi desa-desa wisata lainnya juga yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Hadir untuk membuka webinar Executive Vice President CSR BCA Inge Setiawati didampingi Vice President CSR Ira Bachtar. Webinar yang terbuka untuk khalayak umum ini menghadirkan dua narasumber, yakni Komisaris BCA Dr. Cyrillus Harinowo serta Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan & Konservasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr. Frans Teguh, M.A.

Menurut Inge, pariwisata di Indonesia menjadi salah satu sektor yang memberi kontribusi bagi masyarakat dan perekonomian negara. Namun tak dapat dipungkiri bahwa pandemi COVID-19 turut mempengaruhi sektor ini. (Baca: DPRD Jatim Siap Alokasikan Anggaran Pengembangan Desa Wisata)

"Menghadapi keadaan yang cukup dinamis seperti saat ini, tentu dibutuhkan kiat-kiat khusus agar para pengurus desa wisata tetap kreatif dan inovatif dalam mempertahankan keberlangsungan desa wisatanya. Untuk itulah BCA bersama Desa Wisata Institute menyelenggarakan webinar yang ditujukan bagi para pengurus desa wisata di berbagai wilayah Indonesia," urai Inge.

Pandemi COVID-19, lanjut dia, telah membentuk sejarah yang baru bagi sektor pariwisata Indonesia. Keadaan ini secara tidak langsung turut mendorong pengurus desa wisata untuk lebih sigap dan cermat dalam memanfaatkan peluang demi mempertahankan keberlangsungan desa wisatanya. Pembekalan ilmu serta motivasi menjadi hal yang penting untuk diberikan sehingga mampu beradaptasi di tengah situasi yang dinamis.

“Peningkatan kapasitas para pengurus desa wisata penting untuk terus dilakukan. Melalui webinar ini kami berharap dapat memfasilitasi para pengurus desa wisata di berbagai wilayah Indonesia dalam memperoleh ilmu pengetahuan dan pengalaman baru. Sebuah inovasi dan kreativitas harus terus dilakukan seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan yang dinamis," tutup Inge.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1796 seconds (0.1#10.140)