Brebes Berubah Jadi Zona Merah COVID-19

Rabu, 06 Mei 2020 - 14:30 WIB
loading...
Brebes Berubah Jadi Zona Merah COVID-19
Kabupaten Brebes, Jawa Tengah berubah menjadi zona merah setelah banyak peserta ijtima ulama Gowa asal daerah di wilayah Pantura ini positif terjangkit virus Corona (COVID-19). Foto/Ilustrasi/SINDOnews.dok
A A A
SEMARANG - Kabupaten Brebes , Jawa Tengah berubah menjadi zona merah setelah banyak peserta ijtima ulama Gowa asal daerah di wilayah Pantura ini positif terjangkit virus Corona (COVID-19).

Hasil laboratorium tes swab terbaru, sebanyak 15 orang di Kabupaten Brebes yang mengikuti ijtima ulama di Gowa dinyatakan positif COVID-19. Sebelumnya, satu orang yang berasal dari klaster sama sudah lebih dulu dinyatakan positif di Brebes. Sehingga total saat ini ada 16 orang alumni ijtima ulama Gowa di Brebes yang positif COVID-19. (Baca juga: 5 Warga Blitar Tewas Usai Pesta Miras Oplosan Dicampur Serbuk Energi)

Penyebaran COVID-19 dari klaster ijtima ulama Gowa ini menjadi perhatian serius Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. "Saya minta sekali lagi, untuk kesekian kalinya kepada kawan-kawan yang kemarin ikut ijtima ulama di Gowa. Tolong betul-betul mendaftar dan melapor agar bisa dilakukan penanganan dengan cepat," katanya saat ditemui di rumah dinasnya di Semarang, Rabu (6/5/2020). (Baca juga: Warga Australia Tewas Misterius di Kuta Bali, Evakuasi Pakai Protokol COVID-19)

Sebelumnya, lanjut Ganjar, Brebes adalah satu-satunya daerah yang masih kuning karena belum ada kasus positif COVID-19. Saat ini, daerah itu sudah menjadi merah dan penyebabnya adalah klaster Gowa.

"Klaster Gowa ini akan menjadi perhatian kami. Saya meminta bupati/wali kota dan khususnya Dinas Kesehatan masing-masing daerah untuk mencari, mengejar sampai dapat mereka-mereka yang kemarin ikut ijtima ulama. Cari betul-betul, agar bisa dicek kesehatannya," tegasnya.

Dari data sementara yang didapat, Ganjar menerangkan bahwa ada sekitar 1.500 warga Jateng yang mengikuti ijtima ulama di Gowa. Meski acara dibatalkan, namun mereka sudah terlanjur sampai di lokasi itu.

"Itu (1.500 orang) akan kami cari satu persatu termasuk tracking kontak selama ini. Saya mohon kepada siapapun panjenengan yang kemarin ikut ke Gowa, tolong bantu kami dengan lapor dan mengkarantina diri. Sebab kalau tidak, ini bisa menjadi outbreaks baru di Jateng," tegasnya.

Ganjar mengatakan akan bekerjasama dengan sejumlah pihak untuk menyelesaikan ini. Pihaknya juga akan membentuk tim khusus untuk mencari mereka yang mengikuti acara ijtima ulama Gowa. "Termasuk kami memanfaatkan program Jogo Tonggo untuk bisa membantu memberikan informasi apakah di desanya masing-masing ada orang-orang itu," katanya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1330 seconds (0.1#10.140)