Menhub Soft Launching Pengoperasian Jalur Ganda Lintas Selatan Jawa

Kamis, 08 Oktober 2020 - 14:37 WIB
loading...
Menhub Soft Launching Pengoperasian Jalur Ganda Lintas Selatan Jawa
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat meresmikan jalur ganda lintas selatan Jawa, secara virtual di Stasiun Balapan, Solo, Kamis (8/10/2020). Foto/Ist
A A A
SOLO - Menteri Perhubungan ( Menhub ) Budi Karya Sumadi melakukan soft launching pengoperasian parsial jalur ganda kereta api (KA) lintas selatan Jawa, Kamis (8/10/2020). Peresmian secara virtual digelar di Stasiun Balapan, Solo.

“Transportasi adalah urat nadi perekonomian, perannya sangat penting sebagai angkutan yang dibutuhkan dalam rangka mobilitas orang dan distribusi barang,” kata Budi Karya Sumadi saat peresmian jalur ganda lintas selatan Jawa secara virtual. (Baca juga: Menhub Budi Karya Puji Stasiun Cisauk sebagai Integrasi Transportasi Terbaik )

Kereta api (KA) merupakan moda transportasi yang memiliki karakteristik tersendiri yang sifatnya massal. KA juga merupakan moda transportasi yang ramah lingkungan. (Baca juga: Jalur Ganda KA Lintas Selatan Resmi Tersambung, Mau Tahu Berapa Anggarannya? )

Selain itu, jadwalnya pasti, serta kenyamanan dan keselamatan yang lebih terjamin. Sektor perkeretaapian adalah mewujudkan misi Presiden dan Wakil Presiden. Yakni menciptakan konektivitas yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah. Sehingga pembangunan sektor kereta api terus digencarkan.

Dalam beberapa tahun terakhir, anggaran bidang perkeretaapian termasuk paling besar dibanding sektor lain. Hal ini dimaksudkan agar layanan KA bisa semakin baik, maju dengan tetap mengedepankan keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan pengguna. Pada masa COVID-19, pihaknya mengapresiasi PT KAI yang melakukan tindakan tindakan yang sesuai protokol kesehatan.

Setelah pembangunan jalur ganda rute utara 2014, pemerintah berusaha memulai di tahun 2015. “Sekarang ada jalur sepanjang 550 km dari Cirebon, Purwokerto, Kroya, Yogyakarta, Solo, Madiun, dan Jombang," kata dia.

Saat ini, proyek masih menyisakan jalur sepanjang 65 km untuk rute Jombang, Mojokerto, Wonokromo dan diharapkan dapat diselesaikan. Proyek menggunakan dana APBN sebesar Rp10 triliun dengan total sepanjang 615 km.

Jika seluruhnya terealisasinya, maka pemerintah berhasil menyatukan tiga aglomerasi. Yakni Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Yogyakarta, Solo, Semarang (Joglosemar), dan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan (Gerbangkertosusilo). Keberadaan lajur ganda diproyeksikan mampu menaikkan jumlah kereta api yang melintas hingga hampir dua kali lipat per hari.

Yakni, 172 kereta api (KA) per hari sebelum tahun 2015, dan saat ini menjadi 221 KA. Terdapat tiga terowongan panjang yang dibangun pada proyek jalur ganda lintas selatan Jawa. Yaitu Terowongan Notog, Kebasen, dan Ijo.

"Ini merupakan proyek multiyears dilakukan secara telaten, kontinyu,” kata dia.

Jalur ganda lintas selatan Jawa menjadi salah satu prioritas. Sebab penting tidak hanya untuk sektor ekonomi tetapi juga mobilitas masyarakat.

"Kita tahu Presiden punya lima Bali baru, salah satunya Candi Borobudur (di Magelang). Wisatawan yang mendarat di Surabaya, Solo bisa dengan mudah ke Borobudur dengan memanfaatkan jalur ganda ini,” kata dia.

Menhub selanjutnya meminta agar semuanya turut mejaga sarana dan prasarana yang telah berhasil dibangun.
(nth)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2318 seconds (0.1#10.140)