Ekonomi Jawa Barat Melambat, Ini Kata Kepala BI

Rabu, 06 Mei 2020 - 10:58 WIB
loading...
Ekonomi Jawa Barat Melambat, Ini Kata Kepala BI
Foto/ilustrasi.ist
A A A
BANDUNG - Perekonomian Jawa Barat pada triwulan I/2020 tercatat tumbuh sebesar 2,73% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan pada triwulan IV/2019 yang mencapai 4,11% (yoy).

Kepala Kantor Perwakilan wilayah Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Herawanto mengatakan, perlambatan dipicu rendahnya konsumsi rumah tangga akibat penurunan pendapatan masyarakat sebagai dampak COVID-19. Hal ini berujung PHK dan perumahan tenaga kerja di berbagai sektor.

"Investasi berupa PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto) tumbuh di bawah kemampuan normalnya, seiring dengan menurunnya investasi fisik berupa barang modal akibat ketidakpastian ekonomi yang tinggi. Sehingga investor cenderung beralih pada instrumen investasi yang dianggap aman, khususnya emas," beber dia, Selasa (5/5/2020).

(Baca: Dua Bulan Pandemi Corona, Inflasi Jabar Tetap Terjaga)

Hal yang sama terjadi pada sektor perdagangan. Menurut Herawanto, terjadi kontraksi pada ekspor karena volume perdagangan dunia turun sebagai akibat pelemahan permintaan global yang dipicu kebijakan social distancing dan travel warning untuk mencegah penyebarluasan COVID-19.

Turunnya permintaan ekspor tersebut membuat kinerja industri pengolahan dalam negeri ikut melemah. Sementara impor mengalami kontraksi lebih dalam seiring dengan perlambatan kinerja ekonomi China sebagai negara pemasok bahan baku industri terbesar di Jawa Barat.

"Kinerja perdagangan juga tertekan karena daya beli masyarakat melemah akibat turunnya pendapatan, selain keterbatasan mobilitas masyarakat sebagai konsekuensi kebijakan penanganan penyebaran COVID-19," jelas dia.

Ekonomi tertolong kinerja konstruksi yang masih stabil seiring dengan berlanjutnya proyek-proyek infrastruktur di Jawa Barat seperti Tol Cisumdawu dan Pelabuhan Patimban.

Bank Indonesia, kata Herawanto, terus perkembangan dan prospek perekonomian Jawa Barat sepanjang tahun 2020. "Potensi risiko perekonomian global akibat pandemi COVID-19 perlu segera diatasi, khususnya terkendalanya perdagangan luar negeri yang berimbas pada kinerja industri Jawa Barat," imbuh Herawanto.

Selain itu, kata dia, BI juga mencermati perlunya menjaga daya beli masyarakat. Serta berharap segera pulihnya aktivitas perdagangan untuk mendorong permintaan domestik di sepanjang tahun 2020.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1812 seconds (0.1#10.140)