PMII Keberatan Logonya Dicatut Akhyar Nasution Bakal Dilaporkan ke Polda Sumut
loading...
A
A
A
MEDAN - Backdrop Eksponen Cipayung Plus Kota Medan yang terpasang mendukung pasangan calon (paslon) Wali Kota Medan Akhyar Nasution menjadi masalah.
Kelompok yang konon pula diisi beberapa organisasi itu, menolak keras pencatutan nama organisasi mereka seolah-olah mendukung Akhyar Nasution.
Salah satunya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII Sumut. Kepada media, Ketua PMII Sumut Azlansyah Hasibuan mengatakan, akan menuntut secara hukum pihak yang mencatut logo organisasi mereka di spanduk itu.
Dikatakan Azlan secara struktural organisasi PMII hanya ada 2. Yakni PMII dan IKA PMII sebagai tempat berkumpulnya para alumni. Oleh karena itu, oknum yang mengatasnamakan Eksponen Cipayung Plus dengan membawa logo PMII itu adalah illegal dan tidak benar. (BACA JUGA: Presiden Pimpin Upacara HUT TNI Ke-75 di Istana Negara)
"Tak ada itu dukung mendukung. Kami PMII independen. Sekali lagi saya sampaikan PMII dan pencatutan logo PMII untuk mendukung salah satu calon kepala daerah tidak ada dan tidak pernah kita lakukan,” tandasnya, Selasa (6/10/2020).
Untuk itu, sambung Azlan, PMII akan melakukan tindakan secara nyata terhadap oknum yang membawa nama dan logo PMII dengan mengatasnamakan Eksponen Cipayung Plus Kota Medan ke ranah hukum.
“Besok, kami akan mengadukan pencatutan logo oleh Eksponen Cipayung Plus itu, ke Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut),” tegas Azlan geram.
Dia menjelaskan, Cipayung dibentuk atas dasar komitmen bersama untuk meringankan penderitaan rakyat pada masa orde baru, bukan untuk berpolitik praktis seperti apa yang dilakukan untuk dukung mendukung pada Pilkada Kota Medan itu. (BACA JUGA: Boeing E6 Mercury (FNCC) Bersiaga Dampak Trump Positif Covid-19?)
“Cipayung Plus tidak pernah mendukung salah satu calon kepala daerah dengan mengatasnamakan apapun. Apalagi dengan lembaga yang penyebutannya adalah Eksponen Cipayung Plus. "Itu lembaganya tidak pernah ada dan tidak pernah terbentuk sama sekali,” tukas Azlan.
Terlebih lagi, beber Azlan, bahwa sesungguhnya organisasi yang terhimpun dalam Cipayung Plus adalah organisasi kader.
"Bukan sayap partai politik (parpol) yang untuk dukung mendukung dalam perhelatan pemilihan langsung, urainya.
Sekadar diketahui, dari backdrop yang beredar di medsos group internal PMII itu, terlihat jelas tulisan ” Deklarasi Dukungan Eksponen Cipayung Plus Kota Medan”. Kemudian terlihat gambar Akhyar Nasution terpampang dalam latar belakang dukungan itu. (BACA JUGA: Jabatan Wali Kota Hasil Pilkada 2020 hanya 3,5 Tahun, Akhyar Gak Pede Tawarkan Perubahan Besar)
Beberapa logo organisasi juga terpampang jelas, yaitu, PMII, HMI, PMKRI dan GMKI. Tak itu saja, GMNI dan IMM juga dicatut dalam deklarasi dukungan terhadap Calon Wali Kota Medan Akhyar Nasution yang hanya diusung dua partai.
Kelompok yang konon pula diisi beberapa organisasi itu, menolak keras pencatutan nama organisasi mereka seolah-olah mendukung Akhyar Nasution.
Salah satunya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII Sumut. Kepada media, Ketua PMII Sumut Azlansyah Hasibuan mengatakan, akan menuntut secara hukum pihak yang mencatut logo organisasi mereka di spanduk itu.
Dikatakan Azlan secara struktural organisasi PMII hanya ada 2. Yakni PMII dan IKA PMII sebagai tempat berkumpulnya para alumni. Oleh karena itu, oknum yang mengatasnamakan Eksponen Cipayung Plus dengan membawa logo PMII itu adalah illegal dan tidak benar. (BACA JUGA: Presiden Pimpin Upacara HUT TNI Ke-75 di Istana Negara)
"Tak ada itu dukung mendukung. Kami PMII independen. Sekali lagi saya sampaikan PMII dan pencatutan logo PMII untuk mendukung salah satu calon kepala daerah tidak ada dan tidak pernah kita lakukan,” tandasnya, Selasa (6/10/2020).
Untuk itu, sambung Azlan, PMII akan melakukan tindakan secara nyata terhadap oknum yang membawa nama dan logo PMII dengan mengatasnamakan Eksponen Cipayung Plus Kota Medan ke ranah hukum.
“Besok, kami akan mengadukan pencatutan logo oleh Eksponen Cipayung Plus itu, ke Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut),” tegas Azlan geram.
Dia menjelaskan, Cipayung dibentuk atas dasar komitmen bersama untuk meringankan penderitaan rakyat pada masa orde baru, bukan untuk berpolitik praktis seperti apa yang dilakukan untuk dukung mendukung pada Pilkada Kota Medan itu. (BACA JUGA: Boeing E6 Mercury (FNCC) Bersiaga Dampak Trump Positif Covid-19?)
“Cipayung Plus tidak pernah mendukung salah satu calon kepala daerah dengan mengatasnamakan apapun. Apalagi dengan lembaga yang penyebutannya adalah Eksponen Cipayung Plus. "Itu lembaganya tidak pernah ada dan tidak pernah terbentuk sama sekali,” tukas Azlan.
Terlebih lagi, beber Azlan, bahwa sesungguhnya organisasi yang terhimpun dalam Cipayung Plus adalah organisasi kader.
"Bukan sayap partai politik (parpol) yang untuk dukung mendukung dalam perhelatan pemilihan langsung, urainya.
Sekadar diketahui, dari backdrop yang beredar di medsos group internal PMII itu, terlihat jelas tulisan ” Deklarasi Dukungan Eksponen Cipayung Plus Kota Medan”. Kemudian terlihat gambar Akhyar Nasution terpampang dalam latar belakang dukungan itu. (BACA JUGA: Jabatan Wali Kota Hasil Pilkada 2020 hanya 3,5 Tahun, Akhyar Gak Pede Tawarkan Perubahan Besar)
Beberapa logo organisasi juga terpampang jelas, yaitu, PMII, HMI, PMKRI dan GMKI. Tak itu saja, GMNI dan IMM juga dicatut dalam deklarasi dukungan terhadap Calon Wali Kota Medan Akhyar Nasution yang hanya diusung dua partai.
(vit)