Hadapi Cuaca Ekstrem, Ini Langkah yang Dilakukan Pemkot Surabaya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Prediksi adanya cuaca ekstrem sudah dilayangkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Hujan deras serta angin kencang terjadi karena anomali cuaca dan peralihan musim di Kota Pahlawan.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini langsung melihat kesiapan penyimpanan perahu yang terletak di Kantor BPB Linmas Surabaya. Ia memastikan semua perahu yang dimiliki dalam kondisi normal.
Hal itu penting dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi potensi datangnya hujan lebat dan angin kencang selama peralihan musim atau pancaroba.
Risma langsung meminta jajarannya untuk mengeluarkan semua perahu yang dimiliki. Ia meminta agar satu persatu perahu karet itu dicek kondisinya dan dicoba di atas sungai Kalimas.
"Tolong dicek, pastikan semua perahu ini dicoba. Supaya kita tahu ini bocor atau tidak, dicek minimal 3 jam," kata Risma, Kamis (1/10/2020).
Ia juga meminta jajaran BPB dan Linmas untuk melakukan pengecekan mesin di setiap perahu tersebut. Apabila kondisi mesin perahu ada kerusakan, ia ingin agar segera dilakukan perbaikan. Dan, apabila tidak memungkinan untuk diperbaiki, agar segera dilakukan penggantian.
"Mesin-mesinnya dicek, kalau perlu diservis dulu. Di coba dulu ada yang bocor atau tidak. Mesin-mesin perahu yang lama-lama itu juga dicek," ungkapnya.
Kepala BPB dan Linmas Kota Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan, langkah ini dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menghadapi potensi datangnya cuaca ekstrem, dalam hal ini kebencanaan.
Salah satu bentuk kesiapsiagaan ini adalah memastikan kondisi semua perahu karet beserta mesinnya dalam keadaan normal. Nantinya, perahu-perahu karet ini akan dibagikan ke masing-masing kecamatan.
"Jadi kesiapan peralatan ini juga termasuk peralatan yang nanti dibagikan ke kecamatan. Kemudian ibu wali kota juga menginstruksikan untuk mengecek semua rumah pompa," jelasnya.
Sebelumnya, wali kota juga mengeluarkan surat edaran kepada masyarakat. Surat edaran itu berkaitan dengan kewaspadaan menghadapi potensi datangnya cuaca ekstrem selama peralihan musim.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini langsung melihat kesiapan penyimpanan perahu yang terletak di Kantor BPB Linmas Surabaya. Ia memastikan semua perahu yang dimiliki dalam kondisi normal.
Hal itu penting dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi potensi datangnya hujan lebat dan angin kencang selama peralihan musim atau pancaroba.
Risma langsung meminta jajarannya untuk mengeluarkan semua perahu yang dimiliki. Ia meminta agar satu persatu perahu karet itu dicek kondisinya dan dicoba di atas sungai Kalimas.
"Tolong dicek, pastikan semua perahu ini dicoba. Supaya kita tahu ini bocor atau tidak, dicek minimal 3 jam," kata Risma, Kamis (1/10/2020).
Ia juga meminta jajaran BPB dan Linmas untuk melakukan pengecekan mesin di setiap perahu tersebut. Apabila kondisi mesin perahu ada kerusakan, ia ingin agar segera dilakukan perbaikan. Dan, apabila tidak memungkinan untuk diperbaiki, agar segera dilakukan penggantian.
"Mesin-mesinnya dicek, kalau perlu diservis dulu. Di coba dulu ada yang bocor atau tidak. Mesin-mesin perahu yang lama-lama itu juga dicek," ungkapnya.
Kepala BPB dan Linmas Kota Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan, langkah ini dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menghadapi potensi datangnya cuaca ekstrem, dalam hal ini kebencanaan.
Salah satu bentuk kesiapsiagaan ini adalah memastikan kondisi semua perahu karet beserta mesinnya dalam keadaan normal. Nantinya, perahu-perahu karet ini akan dibagikan ke masing-masing kecamatan.
"Jadi kesiapan peralatan ini juga termasuk peralatan yang nanti dibagikan ke kecamatan. Kemudian ibu wali kota juga menginstruksikan untuk mengecek semua rumah pompa," jelasnya.
Sebelumnya, wali kota juga mengeluarkan surat edaran kepada masyarakat. Surat edaran itu berkaitan dengan kewaspadaan menghadapi potensi datangnya cuaca ekstrem selama peralihan musim.