Petir Diduga Penyebab Kebakaran Hebat di Kampung Adat Umbu Koba
loading...
A
A
A
SUMBA BARAT DAYA - Kebakaran hebat yang terjadi di Kampung Adat Umbu Koba, Desa Delo, Kecamatan Wewewa Selatan, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (27/9/2020) diduga disebabkan sambaran petir. Informasi terkait penyebab kebakaran itu kini terus dibagikan sejumlah pihak lewat media sosial (medsos) warga.
Terkait hal itu, Ananias Bulu, anggota DPRD Sumba Barat Daya yang juga merupakan wakil dari wilayah Kampung Adat Umbu Koba membenarkan informasi tersebut. “Informasinya karena salah satu rumah siang tadi sekitar jam dua tersambar petir. Saat itu memang sedang hujan rintik," katanya. (Baca juga: Kampung Adat Umbu Koba Sumba Barat Daya Terbakar, 1 Orang Meninggal)
Dalam peristiwa kebakaran itu, kata Ananias, menimbulkan korban jiwa. “Satu orang ibu yang telah cukup lanjut usianya meninggal dunia. Ibu itu kata warga tetap bertahan di rumah yang terbakar. Dia merasa terpukul karena sambaran petir itu. Dan karena merasa menjadi bagian dari rumah yang kemudian terbakar itu dia tidak mau tinggalkan rumah," ungkapnya. (Baca juga: Aksi Klitih Kambuh Lagi, 2 Warga Bantul Disabet Celurit)
Peristiwa kebakaran ini sendiri merupakan kali kedua terjadi setelah puluhan tahun silam. "Ini kali kedua terbakar. Pernah juga terjadi kebakaran tahun 1969 lalu," imbuhnya.
Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Sumba Barat Daya, Agustinus Pandak yang berada di lokasi kebakaran merevisi informasi jumlah rumah yang terbakar sebagaimana informasi awal yang diperoleh. "Jadi kami ralat, setelah didata ternyata rumah yang alami musibah kebakaran sebanyak 25 rumah, jadi bukan 32 rumah. Sekarang kami masih terus mendata sembari meberikan bantuan kepada para korban," jelasnya.
Terkait hal itu, Ananias Bulu, anggota DPRD Sumba Barat Daya yang juga merupakan wakil dari wilayah Kampung Adat Umbu Koba membenarkan informasi tersebut. “Informasinya karena salah satu rumah siang tadi sekitar jam dua tersambar petir. Saat itu memang sedang hujan rintik," katanya. (Baca juga: Kampung Adat Umbu Koba Sumba Barat Daya Terbakar, 1 Orang Meninggal)
Dalam peristiwa kebakaran itu, kata Ananias, menimbulkan korban jiwa. “Satu orang ibu yang telah cukup lanjut usianya meninggal dunia. Ibu itu kata warga tetap bertahan di rumah yang terbakar. Dia merasa terpukul karena sambaran petir itu. Dan karena merasa menjadi bagian dari rumah yang kemudian terbakar itu dia tidak mau tinggalkan rumah," ungkapnya. (Baca juga: Aksi Klitih Kambuh Lagi, 2 Warga Bantul Disabet Celurit)
Peristiwa kebakaran ini sendiri merupakan kali kedua terjadi setelah puluhan tahun silam. "Ini kali kedua terbakar. Pernah juga terjadi kebakaran tahun 1969 lalu," imbuhnya.
Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Sumba Barat Daya, Agustinus Pandak yang berada di lokasi kebakaran merevisi informasi jumlah rumah yang terbakar sebagaimana informasi awal yang diperoleh. "Jadi kami ralat, setelah didata ternyata rumah yang alami musibah kebakaran sebanyak 25 rumah, jadi bukan 32 rumah. Sekarang kami masih terus mendata sembari meberikan bantuan kepada para korban," jelasnya.
(shf)