Perkuat Ketahanan Pangan Saat Pandemi dengan Aquaponik Budikdamber

Minggu, 27 September 2020 - 13:45 WIB
loading...
Perkuat Ketahanan Pangan Saat Pandemi dengan Aquaponik Budikdamber
Perkuat Ketahanan Pangan Saat Pandemi dengan Aquaponik Budikdamber. Foto/SINDOnews/Dede Febriansyah
A A A
PALEMBANG - Budi daya sayuran dan ikan dalam ember atau Aquaponik Budikdamber, saat ini sedang populer di masyarakat Kota Palembang .

Kegiatan ini tengah tren di masa pandemi COVID-19 sebagai upaya untuk mengisi waktu dengan kegiatan positif bagi warga yang beraktivitas di rumah saja. Melalui Budikdamber, budidaya ikan dan bercocok tanam bisa dilakukan sekaligus dengan media air (aquaponik). (Baca juga: CSR PT Pusri Palembang Telah Capai 65 Persen )

Jauh sebelum populer, Tahyudi dan kelompoknya sudah merintis Budikdamber pada akhir tahun 2019 melalui bantuan dari program tanggung jawab sosial Pertamina. (Baca juga: Solusi di Masa Sulit Pandemi COVID-19, Jehamu Budidaya Sayuran Organik )

Selain kelompok Lorong Setia, juga ada tiga kelompok lainnya yang mendapatkan bantuan yang sama yakni kelompok di Lorong Mari, Lorong Mulia, dan Lorong Sepakat di Kelurahan Talang Bubuk, Plaju. Beberapa kali kelompok beranggotakan masing-masing 10 orang tersebut panen ikan lele dan sayur.

Tahyudi memeriksa kondisi air dalam ember besar yang berada di sekitar lorong tempat tinggalnya yakni di Lorong Setia Kelurahan Talang Bubuk Kecamatan Plaju.

Bersama beberapa anggota kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mari Setia, dirinya menebarkan pakan ikan lele di dalam ember berkapasitas 70 liter.

Saat dikunjungi SINDOnews, dengan cekatan Tahyudi menunjukkan pertumbuhan daun kangkung, yang mulai tingggi sekitar 10 centimeter diwadah gelas bekas air mineral yang mengelilingi bibir ember tempat lele dipelihara.

Ada sekitar 52 ember yang dikelola kelompok Pembudidaya Ikan Mari Setia. Ember ditata di sekitar lorong dan tetap dijaga agar terkena sinar matahari. Tahyudi biasanya memberi pakan 2-3 kali setiap hari.

"Kondisi air dalam ember perlu dicek setiap hari, karena ketika air berubah menjadi hijau dan berbau busuk, nafsu makan ikan menurun. Kalau sudah begitu segera kami ganti air dan menyedot kotoran di dasar ember dengan selang," kata dia kepada SINDOnews, Minggu (27/09/2020).

Menurut dia, panen kangkung bisa dua kali dalam satu bulan, dan tanaman dapat bertahan maksimal selama 3 bulan. Untuk panen ikan lele dilakukan setiap 2-3 bulan sekali dengan 1.000 ekor bibit dapat menghasilkan rata-rata 90-100 Kg per sekali panen. Kalau perawatannya bagus, tingkat ketahanan hidup lele bisa mencapai 95%.

Pada masa pandemi COVID-19, kegiatan Budikdamber memberikan tambahan penghasilan yang luar biasa bagi kelompok Budikdamber. Kegiatan produktif tersebut, mampu menyokong pendapatan warga, atau minimal bisa dikonsumsi sendiri sebagai ketahanan pangan. Rata-rata sekali panen mereka bisa mendapatkan keuntungan Rp500.000 per kelompok.

Region Manager Communication, Relations & CSR Sumbagsel, Dewi Sri Utami, mengatakan, program untuk mendukung kemandirian ekonomi masyarakat terus digulirkan Pertamina. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina tidak hanya semata menjalankan kegiatan operasional bisnis Perusahaan, akan tetapi memiliki tugas untuk bersama-sama mendorong perekonomian masyarakat terutama di kawasan terdekat Kantor Pertamina.

"Bantuan yang kami berikan tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dan kesungguhan kelompok yang bersama-sama ingin maju dan mandiri. Dimana dalam setiap pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan yang dijalankan, Pertamina senantiasa merumuskan roadmap agar program dapat berkelanjutan dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat," ucap Dewi.
(nth)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1075 seconds (0.1#10.140)