Deng Ical Dengar Keluhan Warga Soal Pemerintahan Pasca IAS
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Era kepemimpinan Ilham Arief Sirajuddin (IAS) sebagai Wali Kota Makassar sudah berlalu satu periode lebih. Akan tetapi, kiprah dan kinerjanya masih lebih membekas di hati dan kepada masyarakat ketimbang periode pemerintahan yang baru berlalu.
“Dulu waktu era kepemimpinan pak IAS, terasa itu pemerintahan. Terasa itu pelayanan masyarakat. Kita semua merasakan itu. Pembangunan dan kesejahteraan masyarakat terasa,” ungkap warga Kelurahan Katimbang, Sukri kepada Bakal Calon Wali Kota Makassar , Syamsu Rizal MI (Deng Ical).
Menurut Sukri, keluhan dan pujiannya itu bukan karena Deng Ical hadir Bersama IAS. Akan tetapi, memang seperti itu faktanya pada era kepemimpinan IAS.
“Pemerintahan yang baru berakhir selama lima tahun itu seolah menggantung kita di langit, tapi kaki tidak menginjak bumi. Saat kita memijak bumi, terasa bahwa ternyata pemerintah belum melakukan apa-apa dan rakyat tetap dihadapkan dengan kesulitan yang sama,” jelasnya.
Pernyataan Sukri dikuatkan warga lainnya, Hadira. Ia berharap, Wali Kota Makassar ke depan memperhatikan nasib pedagang kecil. Utamanya, akses atau bantuan permodalan.
Harapan tersebut direspons Deng Ical. Menurut pasangan dengan akronim DILAN (Deng Ical-Fadli Ananda) ini, ia sudah menyiapkan program bantuan permodalan bagi pengusaha kecil. Bahkan, ada juga skema bapak asuh.
“Pemerintah tidak hanya akan membantu permodalan, tapi juga pendampingan merek, produksi hingga pemasaran,” ungkap Deng Ical.
Senin, 21 September 2020, Deng Ical memang melakukan pertemuan beberapa titik di Kecamatan Biringkanaya. Mulai Kelurahan Untia, Bulurokeng, Daya, Katimbang, Sudiang hingga Paccerakkang. Juga ada titik di Sudiang Raya dan Kelurahan Pai.
Dari pertemuan di titik-titik tersebut, ia kebanyakan mendengar keluhan warga. Terutama soal kepuasan pelayanan pemerintahan. Karena itu, IAS yang hadir kemudian mempertanyakan jika ada yang mengklaim tingkat kepuasan masyarakat sangat tinggi.
“Lalu di mana itu tingkat kepuasan masyarakat yang diklaim sangat tinggi, jika faktanya, masyarakat masih berteriak soal ketidakpuasan,” kata mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin.
Sebelumnya, saat Deklarasi DILAN di Lapangan Karebosi, Ketua DPW PKB Sulsel, Azhar Arsyad secara berkelakar masih menyebut IAS sebagai Wali Kota Makassar. Menurut anggota DPRD Sulsel ini, Pilkada Makassar 2020, hanya dilakukan untuk mencari pengganti IAS.
Lihat Juga: Kampanyekan MULIA, Ketua DPW Partai Perindo Sulsel: Semua Syarat Kepemimpinan Ada di Paslon Nomor 1
“Dulu waktu era kepemimpinan pak IAS, terasa itu pemerintahan. Terasa itu pelayanan masyarakat. Kita semua merasakan itu. Pembangunan dan kesejahteraan masyarakat terasa,” ungkap warga Kelurahan Katimbang, Sukri kepada Bakal Calon Wali Kota Makassar , Syamsu Rizal MI (Deng Ical).
Menurut Sukri, keluhan dan pujiannya itu bukan karena Deng Ical hadir Bersama IAS. Akan tetapi, memang seperti itu faktanya pada era kepemimpinan IAS.
“Pemerintahan yang baru berakhir selama lima tahun itu seolah menggantung kita di langit, tapi kaki tidak menginjak bumi. Saat kita memijak bumi, terasa bahwa ternyata pemerintah belum melakukan apa-apa dan rakyat tetap dihadapkan dengan kesulitan yang sama,” jelasnya.
Pernyataan Sukri dikuatkan warga lainnya, Hadira. Ia berharap, Wali Kota Makassar ke depan memperhatikan nasib pedagang kecil. Utamanya, akses atau bantuan permodalan.
Harapan tersebut direspons Deng Ical. Menurut pasangan dengan akronim DILAN (Deng Ical-Fadli Ananda) ini, ia sudah menyiapkan program bantuan permodalan bagi pengusaha kecil. Bahkan, ada juga skema bapak asuh.
“Pemerintah tidak hanya akan membantu permodalan, tapi juga pendampingan merek, produksi hingga pemasaran,” ungkap Deng Ical.
Senin, 21 September 2020, Deng Ical memang melakukan pertemuan beberapa titik di Kecamatan Biringkanaya. Mulai Kelurahan Untia, Bulurokeng, Daya, Katimbang, Sudiang hingga Paccerakkang. Juga ada titik di Sudiang Raya dan Kelurahan Pai.
Dari pertemuan di titik-titik tersebut, ia kebanyakan mendengar keluhan warga. Terutama soal kepuasan pelayanan pemerintahan. Karena itu, IAS yang hadir kemudian mempertanyakan jika ada yang mengklaim tingkat kepuasan masyarakat sangat tinggi.
“Lalu di mana itu tingkat kepuasan masyarakat yang diklaim sangat tinggi, jika faktanya, masyarakat masih berteriak soal ketidakpuasan,” kata mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin.
Sebelumnya, saat Deklarasi DILAN di Lapangan Karebosi, Ketua DPW PKB Sulsel, Azhar Arsyad secara berkelakar masih menyebut IAS sebagai Wali Kota Makassar. Menurut anggota DPRD Sulsel ini, Pilkada Makassar 2020, hanya dilakukan untuk mencari pengganti IAS.
Lihat Juga: Kampanyekan MULIA, Ketua DPW Partai Perindo Sulsel: Semua Syarat Kepemimpinan Ada di Paslon Nomor 1
(agn)