BMKG Catat Curah Hujan di Puncak Senin Sore Paling Ekstrem Sepanjang Kemarau Tahun Ini
loading...
Hujan deras yang mengguyur kawasan Puncak, Bogor, Senin (31/09/2020) petang sempat membuat Tinggi Muka Air (TMA) Bendung Katulampa menyentuh level tertinggi yakni 250 cm. Foto: Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A
A
A
BOGOR - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat intensitas hujan yang terjadi kawasan Puncak (Megamendung, Cisarua dan Ciawi), pada Senin (21/9/2020) petang kemarin, masuk dalam kategori ekstrem. Ini sebagai curah hujan pertama paling ekstrem sepanjang kemarau tahun ini.
“Fenomena curah hujan kemarin dikarenakan curah hujan ekstrem yang melebihi (batas normal) atau masuk dalam kategori lebih dari 100 mm per hari," ujar Kepala Stasiun Meteorologi, BMKG Citeko, Bogor, Asep Firman Ilahi, saat dikonfirmasi, Selasa (22/9/2020).
Berdasarkan pengukuran dan pencatatan yang dilakukan BMKG, saat kawasan Puncak diguyur hujan lebat, tepatnya sekitar pukul 15.30 WIB, curah hujannya mencapai 110 mm dan 95 mm dari pengukuran Pos Polusi Udara Cibeureum, Cisarua. (Baca juga: Tinggi Air Bendung Katulampa 250 Cm, Waspada Banjir Jakarta)
“Tentunya ini kita catat sebagai curah hujan pertama paling ekstrim sepanjang kemarau tahun ini. Maka dari itu, kita imbau kepada masyarakat agar tetap waspada karena potensi terjadinya curah hujan ekstrim di kawasan hulu Sungai Ciliwung bisa kembali terjadi,” pungkasnya.
Sementara itu, hujan masih mengguyur wilayah Puncak, hari ini. Namun, tinggi muka air (TMA) Bendung Katulampa pada pukul 12.00 WIB hingga pukul 13.22 WIB masih dalam status normal. (Baca juga: Selama Pancaroba, BMKG Imbau Masyarakat Waspada Potensi Cuaca Ekstrem)
“Sejak pagi menjelang siang cuaca di Katulampa, Bogor cerah. Namun, pukul 13.15 WIB hujan dengan intensitas ringan kembali turun. Warga yang tinggal di bantaran sungai Ciliwung agar tetap waspada,” kata M Jaenudin, Petugas Jaga Bendung Katulampa, Selasa (22/09/2020).
“Fenomena curah hujan kemarin dikarenakan curah hujan ekstrem yang melebihi (batas normal) atau masuk dalam kategori lebih dari 100 mm per hari," ujar Kepala Stasiun Meteorologi, BMKG Citeko, Bogor, Asep Firman Ilahi, saat dikonfirmasi, Selasa (22/9/2020).
Berdasarkan pengukuran dan pencatatan yang dilakukan BMKG, saat kawasan Puncak diguyur hujan lebat, tepatnya sekitar pukul 15.30 WIB, curah hujannya mencapai 110 mm dan 95 mm dari pengukuran Pos Polusi Udara Cibeureum, Cisarua. (Baca juga: Tinggi Air Bendung Katulampa 250 Cm, Waspada Banjir Jakarta)
“Tentunya ini kita catat sebagai curah hujan pertama paling ekstrim sepanjang kemarau tahun ini. Maka dari itu, kita imbau kepada masyarakat agar tetap waspada karena potensi terjadinya curah hujan ekstrim di kawasan hulu Sungai Ciliwung bisa kembali terjadi,” pungkasnya.
Sementara itu, hujan masih mengguyur wilayah Puncak, hari ini. Namun, tinggi muka air (TMA) Bendung Katulampa pada pukul 12.00 WIB hingga pukul 13.22 WIB masih dalam status normal. (Baca juga: Selama Pancaroba, BMKG Imbau Masyarakat Waspada Potensi Cuaca Ekstrem)
“Sejak pagi menjelang siang cuaca di Katulampa, Bogor cerah. Namun, pukul 13.15 WIB hujan dengan intensitas ringan kembali turun. Warga yang tinggal di bantaran sungai Ciliwung agar tetap waspada,” kata M Jaenudin, Petugas Jaga Bendung Katulampa, Selasa (22/09/2020).
Lihat Juga :
(thm)
