80 Guru di Bantaeng Dapat Beasiswa Sekolah Lawan Corona
loading...
A
A
A
BANTAENG - Sebanyak 80 orang guru di Kabupaten Bantaeng mendapatkan beasiswa sekolah lawan corona. Beasiswa ini diberikan untuk peningkatan kapasitas mengajar para guru.
Beasiswa diserahkan Bupati Kabupaten Bantaeng , Ilham Azikin. Program dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ini bekerja sama dengan Yayasan Guru Belajar dengan nama program sekolah lawan corona .
Ketua Yayasan Belajar, Bukik Setiawan mengatakan beasiswa ini merupakan langkah awal lahirnya kolaborasi antara pemerintah daerah, organisasi profesi guru, lembaga pendidikan keluarga, dan lain sebagainya.
"Sekolah ini awalnya hadir untuk mengatasi kesulitan belajar akibat pandemi, namun saya mengajak kita semua untuk menjadikan selangkah lebih jauh, guna pemerataan kualitas pendidikan. Semoga inisiasi ini bisa menginspirasi daerah lainnya," ujarnya, Jumat (18/9/2020).
Dia menambahkan, beasiswa ini adalah tahap awal untuk peningkatan kapasitas guru di Bantaeng. Sebanyak 80 guru yang mendapat beasiswa itu berasal dari 16 sekolah di Bantaeng.
"Diharapkan guru ini menjadi motivator untuk sharing ilmu kepada guru-guru lainnya," jelas dia.
Sementara itu, Bupati Bantaeng, Ilham Azikin mengatakan bahwa program ini akan memberi manfaat besar, tidak hanya bagi pengembangan kapasitas guru tetapi juga secara umum memiliki manfaat bagi pengembangan SDM di Bantaeng.
Diharapkan, aktivitas seremonial ini menjadi titik awal bagi kita semua, khususnya para kepala sekolah dan para guru untuk bisa memanfaatkan sarana dukungan ini dalam pengembangan kapasitas bagi efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar.
"Tuntutan atas hadirnya guru yang memiliki inovasi dan kreativitas tidak hanya dibutuhkan pada masa pandemi, ada atau tidak ada kondisi ini, dituntut kehadiran Bapak Ibu guru dengan inovasi-inovasi yang dapat memberikan dan menciptakan proses belajar mengajar yang bisa secara efektif tidak hanya diterima oleh murid, tapi bagaimana ilmu yang didapatkan mampu terimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari," ujar dia.
Dia menambahkan bahwa penerima program bukan orang-orang pilihan. Dia berharap, mereka yang mendapat beasiswa itu adalah orang yang dianggap mampu memberi stimulan, mampu dengan cepat dan mau secara ikhlas berbagi apa yang didapatkan dalam kegiatan ini.
Dia juga berharap, dengan adanya kegiatan ini, maka setiap sekolah memiliki kemampuan unggul masing-masing. Oleh karena itu, dia ingin agar tidak ada lagi sekolah unggulan di Bantaeng.
"Saya berharap jangan ada sekolah unggulan di Bantaeng. Yang saya mau semua sekolah unggul dengan kelebihannya masing-masing," kata Bupati bergelar doktor pemerintahan ini.
Peluncuran program sekolah lawan corona dirangkaikan pula dengan penandatanganan pakta integritas kepada kepala sekolah sebagai kesiapan menyukseskan pelaksanaan beasiswa. Turut hadir pada kesempatan itu antara lain, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Muh Haris, Kepala Bappeda, Muh. Dimiati Nongpa, serta para tenaga pendidik.
Beasiswa diserahkan Bupati Kabupaten Bantaeng , Ilham Azikin. Program dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ini bekerja sama dengan Yayasan Guru Belajar dengan nama program sekolah lawan corona .
Ketua Yayasan Belajar, Bukik Setiawan mengatakan beasiswa ini merupakan langkah awal lahirnya kolaborasi antara pemerintah daerah, organisasi profesi guru, lembaga pendidikan keluarga, dan lain sebagainya.
"Sekolah ini awalnya hadir untuk mengatasi kesulitan belajar akibat pandemi, namun saya mengajak kita semua untuk menjadikan selangkah lebih jauh, guna pemerataan kualitas pendidikan. Semoga inisiasi ini bisa menginspirasi daerah lainnya," ujarnya, Jumat (18/9/2020).
Dia menambahkan, beasiswa ini adalah tahap awal untuk peningkatan kapasitas guru di Bantaeng. Sebanyak 80 guru yang mendapat beasiswa itu berasal dari 16 sekolah di Bantaeng.
"Diharapkan guru ini menjadi motivator untuk sharing ilmu kepada guru-guru lainnya," jelas dia.
Sementara itu, Bupati Bantaeng, Ilham Azikin mengatakan bahwa program ini akan memberi manfaat besar, tidak hanya bagi pengembangan kapasitas guru tetapi juga secara umum memiliki manfaat bagi pengembangan SDM di Bantaeng.
Diharapkan, aktivitas seremonial ini menjadi titik awal bagi kita semua, khususnya para kepala sekolah dan para guru untuk bisa memanfaatkan sarana dukungan ini dalam pengembangan kapasitas bagi efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar.
"Tuntutan atas hadirnya guru yang memiliki inovasi dan kreativitas tidak hanya dibutuhkan pada masa pandemi, ada atau tidak ada kondisi ini, dituntut kehadiran Bapak Ibu guru dengan inovasi-inovasi yang dapat memberikan dan menciptakan proses belajar mengajar yang bisa secara efektif tidak hanya diterima oleh murid, tapi bagaimana ilmu yang didapatkan mampu terimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari," ujar dia.
Dia menambahkan bahwa penerima program bukan orang-orang pilihan. Dia berharap, mereka yang mendapat beasiswa itu adalah orang yang dianggap mampu memberi stimulan, mampu dengan cepat dan mau secara ikhlas berbagi apa yang didapatkan dalam kegiatan ini.
Dia juga berharap, dengan adanya kegiatan ini, maka setiap sekolah memiliki kemampuan unggul masing-masing. Oleh karena itu, dia ingin agar tidak ada lagi sekolah unggulan di Bantaeng.
"Saya berharap jangan ada sekolah unggulan di Bantaeng. Yang saya mau semua sekolah unggul dengan kelebihannya masing-masing," kata Bupati bergelar doktor pemerintahan ini.
Peluncuran program sekolah lawan corona dirangkaikan pula dengan penandatanganan pakta integritas kepada kepala sekolah sebagai kesiapan menyukseskan pelaksanaan beasiswa. Turut hadir pada kesempatan itu antara lain, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Muh Haris, Kepala Bappeda, Muh. Dimiati Nongpa, serta para tenaga pendidik.
(luq)